Sukses

Mendagri: Wajah Perbatasan RI Harus Lebih Baik dari Tetangga

Mendagri mengatakan target wajah perbatasan harus 100 persen lebih baik dari negara tetangga.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki banyak daerah yang berbatasan dengan negara tetangga di sejumlah wilayahnya, baik perbatasan darat maupun laut dan udara. Oleh sebab itu, perbatasan yang merupakan gambaran kondisi suatu negara harus lebih baik dari negeri tetangga.

Mengenai itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga harus jauh lebih baik dari wilayah negara tetangga. Mengingat di sejumlah aspek, wilayah negara tetangga di perbatasan, contohnya Malaysia, saat ini lebih maju dari Indonesia.

"‎Target wajah perbatasan harus 100 persen lebih baik dari negara tetangga," ujar Tjahjo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Perbatasan di Hotel Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).

Tjahjo mengatakan sudah beberapa kali ia berkeliling ke wilayah perbatasan di Indonesia. Ia menyebut sejumlah fasilitas serta sarana dan prasarana masih banyak yang perlu diperbaiki maupun dibangun. Misalnya, di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan darat dengan Timor Leste. Perlu adanya pembangunan asrama TNI dan perbaikan polsek di dekat wilayah perbatasan.

"‎Di NTT, ada dua (wilayah) perbatasan. Harus ada pembangunan asrama tentara dan ada dua polsek yang perlu diperbaiki," kata dia.

Kemudian di wilayah lain seperti di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara‎. Menurut Tjahjo, pembangunan pelabuhan di Pulau Sebatik dan di Nunukan masih bermasalah.

"Pembangunan pelabuhan Sebatik dan Nunukan, ini belum jelas antara gubernur, bupati, masih belum bisa mengatakan itu (nantinya pelabuhan) kelas satu, kelas dua atau kelas tiga," ujar dia.

‎Begitu juga di wilayah-wilayah lain. Baik wilayah perbatasan darat dan laut, juga perlu pembangunan dan perbaikan fasilitas. Dia mencontohkan beberapa pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti di Entikong, Sanggau, Sekou, dan Merauke. Misalnya di Merauke yang sudah dibangun 2 Komando Rayon Militer (Koramil) di wilayah perbatasan.

"Jadi secara keseluruhan Sabang sampai Merauke, semua sudah lebih baik," ujar dia.

Infrastruktur Lebih Baik

Meski begitu, dalam catatannya masih ada sekitar 187 kecamatan di seluruh Indonesia yang masih perlu dioptimalkan pembangunan infrastrukturnya. 38 Kecamatan di antaranya bahkan masih belum memiliki pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Begitu ‎juga dengan rumah sakit kecil rujukan yang harus segera dialokasikan pembangunannya, sehingga target tahun ini bisa 40 sampai 60 persen selesai dikerjakan.

"Jadi wilayah perbatasan memang masih belum selesai," ujar Tjahjo.

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, dalam 2 tahun ke depan semua infrastruktur di wilayah perbatasan harus lebih baik dibandingkan sebelumnya. Luhut mengatakan, saat ini pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan sampai ke wilayah pulau-pulau terdepan terus dikebut pembangunannya.

‎"Pokoknya wajah kita di perbatasan harus lebih baik dari sebelumnya," ujar Luhut di tempat yang sama.

Luhut menyebut, pemerintah saat ini memperhatikan penuh wilayah perbatasan. ‎Apalagi dalam Nawa Cita Presiden Joko Widodo, pembangunan Indonesia harus dimulai dari pinggiran. Karena, gambaran negara Indonesia dapat terlihat dari kondisi wilayah perbatasannya.

"Karena itu cerminan Indonesia, makanya kita mau ini terus lebih baik. ‎Sekarang sudah kelihatan gagah sekali. Dulu kita ini seperti warga negara kelas 3‎ (di wilayah perbatasan)," kata Luhut. (Dry/Sun)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.