Sukses

Tawaran Janda dan Suara Desahan di Kokpit Lion Air Paling Diburu

Hal itu terjadi di dalam pesawat Lion Air rute Surabaya-Denpasar.

Liputan6.com, Jakarta - Penumpang Lion Air jurusan Surabaya-Denpasar mengaku tak tenang terbang lantaran mendengar desahan dari kokpit pilot pesawat. Tak hanya itu, sang penumpang juga kaget tatkala pilot menawarkan pramugari berstatus janda sebagai kompensasi keterlambatan pesawat.

Kabar itu pun menyedot perhatian dan menjadi terpopuler. Sepanjang Rabu 18 November 2015, pemberitaan terkait desahan di kokpit Lion Air menguasai ranah informasi di media on line, khususnya Liputan6.com.

Kabar yang tak kalah serunya datang dari Jepang. Seorang Yakuza terbesar ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Lantas bagaimana ulasannya?

Berikut ulasan berita-berita paling menyedot perhatian yang dihimpun Liputan6.com, Kamis (19/11/2015):

1. Laporan Penumpang Lion Air Ditawari Janda dan Desahan di Kokpit

Maskapai Lion Air tengah jadi pembicaraan. Kali ini bukan soal seringnya maskapai berlogo singa itu terlambat terbang, tapi karena ada penumpang yang mengaku mendengar suara desahan di kokpit.

Adalah Lambertus Maengkom, seseorang yang melaporkan kejadian yang dialaminya saat terbang bersama Lion Air pada 14 November 2015. Ia menuliskan unek-uneknya di laman bandara.web.id pada 15 November 2015 pukul 10.46.

Dalam tulisannya itu, Lambertus membeberkan tingkah laku sang pilot yang menawarkan pramugari berstatus janda kepada penumpang sebagai kompensasi atas terlambatnya pesawat tersebut mengudara. Tak hanya itu, ia juga mengungkap adanya suara desahan dari dalam kokpit yang terdengar di kabin lewat pengeras suara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Petinggi Yakuza Tewas

2. Petinggi Yakuza Terbesar Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Salah seorang bos kartel Jepang, Yakuza dari grup Kobe Yamaguchi-gumi, ditemukan tewas bersimbah darah. Tatsuyuki Hishida ditemukan dengan tangan dan kaki terikat.

Sekujur tubuhnya penuh darah dan lebam. Sementara, tengkorak kepalanya pecah seperti habis dihantam benda tumpul.

Mayatnya ditemukan oleh istri dan salah satu anak buahnya di rumah kedua mereka di Prefektur Mie di Pulau Honshu seperti dilaporkan Mainichi Shimbun.

3. Lion Air soal Desahan dari Kokpit: Itu Ucapan Selamat Ulang Tahun

Lion Air menyelesaikan investigasi terkait laporan salah seorang penumpang yang menyebut adanya desahan yang berasal dari kabin pilot dan kopilot. Maskapai dengan tagline 'We make people fly' ini mengakui ada tindakan yang tidak pantas yang dilakukan krunya.

"Terdapat pelanggaran prosedur announcement oleh co-pilot berupa ucapan selamat ulang tahun kepada salah satu awak kabin," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (18/11/2015).

"Nafas dari kopilot tersebut seperti tersengal-sengal (cara bicaranya memang seperti itu) dan posisi mic pada saat itu terlalu dekat dengan bibir, sehingga pada saat menarik nafas atau pada saat mau berbicara terdengar seperti desahan," lanjut Edward.

3 dari 3 halaman

Grounded Kopilot

4. Suara Desahan di Kokpit, Lion Air Grounded Kopilot JT 990

Lion Air masih terus melakukan investigasi terhadap laporan seorang penumpang soal suara desahan dari kokpit. Suara itu terdengar di maskapai bernomor JT 990 rute Surabaya-Denpasar.

Meski investigasi masih berlangsung, pihak manajemen Lion Air telah melakukan grounded (dilarang terbang) terhadap kopilot pesawat itu.

"Kopilot sudah kita grounded," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Pihak maskapai pun sudah langsung mempertanyakan adanya peristiwa itu terhadap kopilotnya. Namun, Edward enggan mengatakan apa hasil konfirmasinya itu. "Kita butuh waktu untuk melakukan investigasi," kata dia.

5. Pejabat Pengadilan Agama di Jambi Disebut Intip Celana Pegawainya

Pejabat Pengadilan Agama Kuala Tungkal, Jambi berinisial E, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai honorer berinisial NA. Perempuan yang sebelumnya bekerja sebagai cleaning service di pengadilan itu diduga dilecehkan lebih dari 10 kali disertai ancaman.

Tak cuma fisik, E juga diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal melalui pesan singkat (SMS) yang dikirim kepada NA.

"Terlapor sering kirim pesan pendek dengan sapaan sayang‎ atau say," ujar Ketua Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Abbas Said dalam sidang MKH di Ruang Sidang Wiryono, Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Rabu 18 November 2015. (Ali/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.