Sukses

Demi Keamanan di Jakarta, Bobotoh Ganti Pelat Mobil D Jadi B

Selain mengganti nomor pelat kendaraan, Bobotoh yang datang menggunakan mobil pribadi juga menanggalkan semua atribut Persib.

Liputan6.com, Jakarta - Demi bisa menyaksikan langsung tim kesayangannya berlaga di Gelora Bung Karno dengan aman dan nyaman, Bobotoh Persib, Junaidi asal Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, nekad melanggar aturan dengan mengganti nomor polisi (Nopol) kendaraannya dengan pelat nomor palsu.  

Hal itu dilakukan Jun (sapaan akrab Junaidi) untuk mengantisipasi kericuhan yang biasa terjadi jelang dan usai pertandingan. Ia rela melakukan itu agar tidak menjadi korban amukan orang yang tak bertanggung jawab.

"Jujur saja, saya sempat takut datang bawa kendaraan pribadi ke Jakarta. Tapi demi nonton Persib, saya usahakan. Saya ganti pelat D jadi pelat B. Saya tahu ini salah, tapi ya mau gimana lagi namanya juga kan antisipasi," ujar Jun di area Stadion GBK Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Jun sempat khawatir ketika melintas di tol menuju Jakarta karena mengetahui di berbagai berita sempat terjadi kerusuhan di perbatasan jelang masuk Jakarta. Namun ternyata yang dilakukannya berhasil memberikan rasa aman hingga sampai dengan selamat di Jakarta.

"Saya masuk Jakarta tadi jam 9 pagi. Sebelumnya dengar ada berita mobil aparat dilempari batu karena membela mobil pelat D dari sasaran amuk massa. Untung lah saya sudah ganti pelat palsu dari D menjadi B," tambah dia.

Selain mengganti nopol kendaraan dari D menjadi B, Jun juga mengaku rela menanggalkan seluruh atribut berbau Persib. Hal itu dilakukannya dengan tujuan sama, agar tidak menjadi sasaran kerusuhan.

"Ga pa-pa saya mah lepas semua dari kostum sampai segala macam yang ada Persibnya. Yang penting Persib tetap di hati. Stiker Persib di mobil juga saya copot. Gantungan aksesoris saya lepas semua. Yang penting saya mah aman," lanjut Jun.

Jun berharap, para Bobotoh yang menonton langsung di Jakarta dapat menjaga diri dan sikapnya agar tidak memancing keributan. Ia juga berharap agar warga Jakarta dapat menerima kedatangan Bobotoh untuk menyaksikan klub kesayangannya bertanding.

"Hayuk atuh lah, kita kan semua saudara. Satu negara. Ngapain atuh ribut-ribut. Malu sama negara tetangga. Kalau akur kan enak, semua jadi tenang. Bapak polisi juga enggak ribet ngamaninnya," pungkas Jun. (Dms/Sun) ‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.