Sukses

Begini Pengalaman Pertama Mensos Khofifah Ikut Kirab Malam 1 Suro

Ada makna tersendiri kepada siapa pun orang yang turut tenggelam dalam hikmatnya prosesi kirab malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran.

Liputan6.com, Solo - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku, dirinya baru sekali mengikuti prosesi ritual kirab pada malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah. Dalam sistem penanggalan Hijriah, 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharam, tahun baru Islam.  

"Saya baru pertama kali mengikuti kirab ini. Ada proses refleksi dan komunikasi yang harus dilakukan tanpa mengatakan sesuatu," ungkap Khofifah di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Selasa 13 Oktober 2015 malam.

Khofifah mengungkapkan, ritual yang diadakan Pura Mangkunegaran merupakan refleksi kehidupan keluarga kerajaan Surakarta.

"Kirab juga bisa dimaknai sebagai media komunikasi yang memperkenalkan identitas budaya Kejawen kepada pihak luar Pura, suku dan etnis lainnya," kata dia.

Ritual di Pura Mangkunegaraan, menurut Khofifah, memberikan makna tersendiri kepada siapa pun orang yang turut tenggelam dalam hikmatnya prosesi kirab. Sehingga menghadirkan rasa persatuan di tengah beragam suku yang hadir.

Khofifah mengatakan, adat yang masih dijaga anggota keluarga Pura Mangkunegaran ini menggambarkan kuatnya identitas masyarakat Jawa di tengah modernisasi yang terjadi.

"Pasti akan memberikan makna signifikasi terhadap hadirnya keberagaman di dalam satu kesatuan. Bagaimana sebenarnya kekuatan Puro Mangkunegaran sebagai identitas budaya Jawa," ujar dia.

Puro Mangkunegaran Solo mengadakan ritual rutin menyambut tahun baru Islam dalam penanggalan Jawa atau yang dikenal dengan malam 1 Suro (Muharam) pada Selasa malam.

Perayaan malam 1 Suro diperingati dengan melakukan kirab pusaka di luar tembok pura dan bersemedi bersama anggota keluarga Puro Mangkunegaran.

Dalam peringatan ini, panitia Puro Mangkunegaran mengundang beberapa kerabat dalam Pura, serta pejabat negara dan pejabat kota Solo.

Dari pantauan Liputan6.com, Khofifah tiba di Puro Mangkunegaran pukul 18.35 WIB. Dia mengenakan baju hitam, kerudung abu-abu serta kain jarik cokelat bermotif bunga-bunga.

Sekitar setengah jam kemudian, tepatnya pukul 07.05 WIB, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tiba di lokasi. Ganjar memakai pakaian adat Jawa Tengah blankon, beskap dan kain jarik cokelat serta kalung bunga melati.

Turut hadir pula anggota DPR RI Ario Bimo dan mantan Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo, serta sejumlah pejabat Muspida Kota Solo.
 
Kirab pusaka ini dipimpin oleh anggota keluarga Pura Mangkunegaran Kanjeng Raden Mas Haryo Roy Rahadian, dan disaksikan pimpinan Pura Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Mangkunegoro IX .

Lima tombak pusaka berbalut kain kuning dikirab mengelilingi tembok luar Puro Mangkunegaran sepanjang 1,4 kilometer sambil bertapa membisu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ratusan warga memenuhi lokasi kirab dengan berharap mendapatkan air bekas cucian pusaka.

Selain itu, pihak Pura Mangkunegran juga membagikan 15 ribu bungkus nasi 'berkah' kepada warga dan makan bersama di dalam pelataran pura, sebagai simbol menyatunya pemimpin dengan rakyat. (Dms/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini