Sukses

Ekonomi Bukan Alasan Generasi Muda Gabung ISIS

Peran orangtua dan sekolah sangat diperlukan untuk mencegah bergabungnya generasi muda ke ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Propaganda kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih menjadi ancaman besar di Tanah Air. Terlebih, ISIS memiliki berbagai cara melebarkan pengaruh untuk merekrut anggota baru, terutama anak muda.

"ISIS punya silent operation. Salah satu sarana paling mudah untuk menjangkau sasarannya di seluruh dunia melalui media berbasis internet," kata Pakar Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Malang Anang Sujoko saat dihubungi di Jakarta, Selasa 25 Agustus 2015.

Sementara, internet sangat dekat dengan generasi muda. Terutama pelajar sekolah atau mahasiswa. Maka, peran orangtua dan sekolah sangat dibutuhkan untuk membentengi generasi muda dari paham-paham negatif.

"Kini para mahasiswa atau pelajar itu kritis dalam segala hal, termasuk moral keagamaan karena mereka selalu mencari sumber-sumber baru misalnya dari internet. Di sinilah orangtua secara psikologis harus bisa memberikan spiritual basic, sementara sekolah memperdalam melalui program yang disesuaikan dengan kegiatan belajar," ucap Anang.

Oleh karena itu, Anang menepis anggapan mahasiswa atau pelajar yang tertarik bergabung dengan ISIS karena faktor ekonomi.

"Saya kira bukan karena faktor ekonomi, tapi karena faktor kekeringan spiritual. Bisa saja akibat pemahaman jihad yang salah atau lainnya," tandas Anang. (Bob/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini