Sukses

Bencana Darurat Embun Beku, Pemkab Lanny Jaya Siapkan Rp 2 Miliar

Namun, dana tersebut diperkirakan habis untuk biaya transportasi ke lokasi kejadian bencana. Sebab, sekali sewa pesawat mencapai Rp 40 juta.

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya menyediakan Rp 2 miliar sebagai dana penanggulangan bencana salju atau biasa disebut embun beku oleh masyarakat setempat. Bencana embun beku ini melanda 3 distrik di kabupaten itu.

Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom, mengatakan dana yang disiapkan itu berasal dari dana cadangan untuk hal tidak terduga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Namun, dana tersebut diperkirakan habis untuk biaya transportasi ke lokasi kejadian bencana. Sebab, sekali sewa pesawat atau helikopter berkisar Rp 33-40 juta.

"Hari ini saya telah mendatangi sejumlah maskapai penerbangan, untuk membantu angkut bahan makanan, obat dan tim medis ke 26 kampung yang dilanda bencana embun beku. Dari sejumlah maskapai penerbangan yang didatangi, baru maskapai penerbangan AMA yang siap men-dropping kebutuhan warga itu," kata Befa, di Jayapura, Kamis (16/7/2015).

Sementara maskapai Trigana dengan pesawat jenis twin otter miliknya belum memberikan jadwal. Begitu pula dengan Susi Air sebab banyak pilot yang sedang cuti Lebaran. Sementara maskapai Alcatrans milik Pemkab Lanny Jaya belum pernah melakukan landing test di daerah itu.

"Kami akan terus berusaha menggeser sejumlah kebutuhan warga supaya tiba di lokasi secepat mungkin. Jika bicara kesiapan, kami sangat siap dalam penyediaan stok bahan makanan yang saat ini ada sekitar 154 ton beras," ucap Befa.

Menurut dia, pada dasarnya, dropping bahan makanan ke lokasi bencana embun beku tidak terlalu sulit. Sebab, hampir sebagian daerah yang terkena musibah ini terletak di atas ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut. Dropping bisa dilakukan di lapangan terbang Distrik Kuyawage.

Sebelumnya, pada 3-5 Juli, bencana embun beku melanda 26 kampung yang tersebar di 3 distrik, yakni Kuyawage, Wanua Barat, dan Goa Baliem. Pemkab setempat mengklaim ada 20 ribu jiwa yang terancam kelaparan karena hasil kebun warga gagal panen. (Bob/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.