Sukses

Idap Skizofrenia, Eksekusi Terpidana Mati Brasil Diminta Ditunda

Sepupu terpidana mati Rodrigo Gularte tak kuasa meneteskan air matanya saat memberikan keterangan di depan sejumlah awak media.

Liputan6.com, Jakarta - Raut kesedihan tak bisa disembunyikan dari wajah Angelita Muxdfeldt. Perempuan asal Brasil tersebut bahkan tak kuasa meneteskan air matanya saat memberikan keterangan di depan sejumlah awak media.

Air mata itu jatuh sebagai simbol dari kesedihan mendalam yang ada dalam dirinya. Kesedihan tersebut datang karena sang sepupu Rodrigo Gularte segera dihadapkan kepada regu tembak.

Namun, di balik itu semua ada hal yang membuat hati dari Angelita semakin teriris. Ini karena sang sepupu didiagnosa menderita skizofrenia.

"Saya ke sini bukan untuk memberi tahu kalau ia tidak bersalah. Saya hari ini memberi tahu kondisi Rogdrigo. Dia terkena skizofrenia," ujar Angelita di Equoty Tower, Selasa (17/2/2015).

Oleh sebab itu, Angelita memohon agar sang saudara tak dieksekusi. Itu karena skizofrenia yang menyerang sang saudara sudah sangat akut.

Beberapa waktu lalu, saat menjenguk Rodrigo, dia mengaku melihat sang saudara berperilaku aneh. Bahkan si terpidana mati itu tidak mengganti bajunya lebih dari sebulan. "Kondisinya semakin memburuk," sambung dia.

Senada dengan Angelita, pengacara Rodrigo Rico Akbar mengatakan, keluarga terpidana memang meminta kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menunda pelaksanaan eksekusi. Alasannya karena seriusnya penyakit yang diderita Rodrigo.

"Yang diinginkan keluar yakni tidak eksekusi, apakah itu tidak dieksekusi dalam pengertian ditunda atau eksekusi permanen," kata Akbar.

Rodrigo Gularte dibekuk petugas Bea dan Cukai Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu 31 Juli 2004. Saat itu, Rodrigo dan dua rekannya tertangkap tangan hendak menyelundupkan 6 kilogram kokain dengan disembunyikan di papan selancar yang dibawanya. Dia kemudian divonis hukuman mati. (Riz/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.