Sukses

Hasto PDIP Beberkan Kisah Samad Ingin Jadi Cawapres di Komisi III

Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan rahasia antara Abraham Samad dan elite parpol itu sengaja berpindah-pindah.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali membeberkan kasus Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Dia berkisah ihwal manuver politik Samad yang mestinya tidak dilakukan karena menjabat sebagai pimpinan lembaga anti-korupsi.

Hasto mengatakan, Samad yang meminta atau merencanakan setiap pertemuan rahasia dengan elite parpol pendukung calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu. Ia menyebut, hasrat Samad untuk menjadi pasangan Jokowi sangatlah kuat.

"Pertemuan atas inisiatif AS (Abraham Samad). Beliau sendiri katakan kepentingan beliau pertemuan ke-2 sampai ke-5, intens niatan beliau untuk mendampingi Jokowi," beber Hasto di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2015).

Kedatangan Hasto tak lain memenuhi undangan Komisi III. Di hadapan anggota komisi yang menangani bidang hukum tersebut, Hasto menjelaskan pertemuan rahasia antara Samad dan elite parpol itu berpindah-pindah. Tidak melulu di apartemen milik sahabat Samad, Supriyansyah.

Tujuan pertemuan rahasia itu berpindah-pindah, lanjut Hasto, adalah untuk memuluskan lobi politik Samad dengan anggota Tim Transisi Andi Widjajanto serta mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

"Intinya lobi politik dengan Pak AM Hendropriyono dan Andi Widjajanto, namun akhirnya realitas politik Jokowi-JK (Jusuf Kalla)," ujar dia.

Hasto juga membeberkan alasan pertemuan rahasia Abraham Samad baru sekarang ini dibocorkan. Sebab ada korelasi dengan penetapan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka KPK, yang terkesan mendadak dan bermotif politis.

"Ini muncul karena berkorelasi dengan penanganan tersangka (Komjen Pol Budi Gunawan). Publik pun berpendapat menjadi fakta yang tak terbantahkan, calon Kapolri tersangka," tandas Hasto.

Abraham Samad Membantah

Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengatakan, namanya sempat digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) saat Pemilu Presiden 2014. Saat itu namanya kerap disandingkan dengan Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya tidak membantah nama saya digadang sebagai wapres. Namun tidak ada inisiatif saya calonkan diri," ujar Samad dalam jumpa pers di KPK, Jakarta, Senin 2 Februari lalu.

Menurut Samad, dirinya tidak pernah menjanjikan apapun kepada partai politik untuk membantu menyelesaikan kasus. "Itu bagian ujian integritas KPK," kata dia.

Dia menegaskan, terkait pertemuan dengan sejumlah pihak dalam pelaksanaan tugas sebagai Ketua KPK, tidak bisa dihindari pertemuan dengan petinggi partai politik.

"Sebagai ketua KPK, saya tidak bisa dihindari pertemuan saya dengan politisi, elite politik, baik formal maupun informal," tandas Samad. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini