Sukses

Pasca-Banjir, Warga Dompu Jalan Kaki 7 Kilometer Cari Air Bersih

Kolam penampungan air yang terletak di Desa Rababaka, Dusun Kamudi, Kabupaten Dompu, NTB rusak berat karena terjangan banjir bandang.

Liputan6.com, Dompu - Pasca-banjir bandang, krisis air bersih juga melanda di Dompu. Sebab kolam penampungan air yang terletak di Desa Rababaka, Dusun Kamudi rusak berat karena terjangan air bah.

"Kolam penampungan airnya rusak dan kotor karena tercampur dengan air bah, dan perlu waktu 4 sampai 7 hari untuk memperbaikinya," ujar Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Dompu Samsu Huriah.

Selain kolam penampungan air, kata Samsu, banjir juga merusak 14 pipa penyaluran sehingga air yang disalurkan juga ikut tercemar. Warga pun terpaksa menunggu bantuan air bersih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Dompu.

"Untuk sementara, penanganan darurat dilakukan BNPB dengan cara mengangkut air bersih dari mata air menggunakan mobil pick up sambil menunggu perbaikan kolam dan pipa yang rusak," jelas dia.

Namun karena masih kurang, Samsu menambahkan, warga terpaksa berjalan sejauh 7 kilometer menuju ke mata air Raba Baka untuk mencuci barang-barang yang kotor akibat banjir dan juga untuk mendapatkan persediaan air minum.

"Kami terpaksa jalan dari pada saya tidak dapat air," kata Jufri, warga terdampak banjir.

Banjir bandang di Kabupaten Dompu, NTB melanda ratusan rumah pada Sabtu 31 Januari 2015 lalu. Selain rumah banjir juga menggenangi  tempat ibadah, sekolah dan rumah sakit.

Bahkan ratusan dus obat-obatan di rumah sakit rusak karena tergenang banjir, puluhan pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit yang tidak tergenangi banjir. Sekolah-sekolah juga diliburkan selama sepekan karena ruangan kelas tidak dapat digunakan untuk belajar. (Rmn/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini