Sukses

TNI AL Kerahkan 8 KRI Bantu Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501

AirAsia berpenumpang 155 orang itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu pagi.

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk membantu melakukan pencarian pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501. Pesawat berpenumpang 155 orang itu hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu 28 Desember 2014 pagi.

"Di saat ini TNI AL menyiapkan 8 KRI," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir‎ di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/12/2014).

Kedelapan KRI itu, yakni KRI Sutedi Senoputra, KRI Todak, KRI Bung Tomo, KRI Hasanuddin, KRI Pulau Rengat (kapal penyapu ranjau), ‎KRI Yos Sudarso, dan KRI Banda Aceh (kapal markas). Selain itu, TNI AL juga menerjunkan 2 Kapal TNI Angkatan Laut (Manau dan Sambas), 2 helikopter, 2 pesawat patroli maritim (Maritime Patrol Aircraft/MPA) CN 235 (860 dan 861).

Pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura itu dikabarkan hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

AirAsia yang hilang itu berpenumpang 155 orang. Terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.