Sukses

MUI Haramkan Ajaran dan Paham ISIS

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam juga dengan tegas menolak dan mengharamkan paham ISIS.

Liputan6.com, Jombang - Bupati Jombang Nyono Suherli Wihandoko meminta kepada ratusan kepala desa di Jombang, Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya gerakan Islam radikal Islamic State of Irak and Syria atau negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (7/8/2014), forum pimpinan daerah ini juga  menggandeng para aparat keamanan seperti Polri dan TNI untuk selanjutnya menyebar anggotanya mempersempit ruang gerak kelompok Islam radikal ISIS.

Tak hanya pesantren, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam juga dengan tegas menolak dan mengharamkan paham ISIS.

MUI juga mendukung langkah cepat, tepat, dan tegas dari pemerintah serta pihak keamanan Indonesia untuk melarang gerakan ISIS di Indonesia.

"Karena pemerintah secara resmi dalam sidang kabinet hari Senin yang lalu, yang dipimpin oleh bapak presiden telah tegas mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia menolak paham ISIS dan melarang penyebarluasan paham ini di semua wilayah Tanah Air kita," jelas Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.

Sementara itu di Tangerang, Banten, gabungan TNI dan Polri serta pemerintah setempat melakukan pendataan penduduk pendatang untuk mengantisipasi berkembangnya paham kelompok militan ISIS.  

ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah mulai menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia melalui sebuah video yang diunggah ke YouTube. Video itu berisi sekelompok warga Indonesia di ISIS yang meminta kaum muslimin di Indonesia untuk bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Umar Al-Baghdad.

Baca Juga:

Buru WNI Gabung ISIS, Polri Jajaki Koordinasi dengan Suriah-Irak

ISIS Dilarang Berkembang di Solo

Mirip ISIS, Bendera di Masjid Yogyakarta Diturunkan

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini