Sukses

Bayi Kembar Siam di Batam Meninggal Dunia

Bayi kembar siam yang dempet mulai dada hingga ke pusar itu memiliki dua jantung dan satu hati, serta usus masuk sampai ke dada. Sedangkan di Yogyakarta, satu lagi bayi dari kembar lima meninggal dunia.

Liputan6.com, Batam: Tim dokter Rumah Sakit Umum Otorita Batam, Kepulauan Riau, baru-baru ini gagal menyelamatkan nyawa bayi perempuan kembar siam yang sebelumnya lahir dengan operasi caesar. Bayi kembar siam yang meninggal dunia itu adalah anak dari pasangan suami istri buruh di Batam.

Menurut tim dokter, bayi kembar siam yang dempet mulai dada hingga ke pusar itu memiliki dua jantung dan satu hati, serta usus yang masuk sampai ke dada. Akibat gangguan pernapasan kondisi bayi siam itu terus menurun hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir. Ini adalah kasus bayi siam kedua yang meninggal dunia dalam perawatan di RS Otorita Batam sejak dua tahun terakhir.

Sedangkan di Yogyakarta, satu lagi dari bayi kembar lima yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah dokter Sardjito meninggal dunia. Bayi keempat dari kembar lima pasangan Rudy Kuswoyo dan Yulis Suhana meninggal karena sejak dua hari belakangan terus mengalami tekanan pernapasan yang sangat berat.

Dengan meninggalnya bayi keempat itu, saat ini bayi kembar lima asal Pacitan, Jawa Timur hanya tinggal dua. Sebelumnya, bayi ketiga juga meninggal dunia karena kondisinya memburuk [baca: Bayi Ketiga Meninggal].

Sementara di Palembang, Sumatra Selatan, bayi dari pasangan Herdiana dan Yunus yang dilahirkan pada September 2006 rencananya dioperasi awal Juni nanti. Yesa dan Yesi sudah dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, sejak berusia dua minggu karena membutuhkan perhatian khusus [baca: Bayi Kembar Siam Palembang Dipisahkan Februari].

Kedua bayi yang berkelamin perempuan itu mengalami pendempetan pada dada dan perut. Selain masalah jantung, kedua orok itu juga hanya memiliki satu organ hati. Menurut tim dokter, operasi pemisahan mempunyai risiko tinggi. Sebab, kelainan jantung yang dimiliki Yesa sangat berbeda dengan kondisi jantung bayi yang normal.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini