Sukses

Banjir Masih Mengurung Jakarta

Kawasan Kelapa Gading, Jalan Casablanca, Jalan Raya Panjang, dan Jalan Tendean masih terputus banjir. Pengguna kendaraan yang hendak menuju Jakarta hendaknya mencari alternatif lain.

Liputan6.com, Jakarta: Hingga hari keempat, banjir masih merendam Jakarta. Sejumlah jalan di jalur utama menuju Jakarta hingga Senin (5/2) pagi ini masih tergenang. Dikhawatirkan, Jakarta kembali lumpuh total. Kendaraan bakal terhalang genangan air.

Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara misalnya, ketinggian air masih mencapai satu meter. Kendaraan menuju Kelapa Gading dari arah Pulomas, Pegagasan II, Pedongkelan, dan bypass Yos Sudarso akan menemui kesulitan. Jalan tak bisa ditembus.

Ruas Jalan Casablanca yang selama ini menjadi andalan pekerja dari daerah Bekasi, Duren Sawit, Cipinang Indah, Pondok Kelapa, dan sekitarnya masih terputus di daerah Gudang Peluru. Pengguna kendaraan yang pagi ini hendak mencapai kantor di sekitar Kuningan, Sudirman, dan M.H. Thamrin hendaknya mencari jalur alternatif.

Genangan air di Jalan Raya Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, juga belum surut. Ruas jalan ini boleh dibilang lumpuh total. Keadaan tak berbeda terjadi di Jalan Tendean, Jakarta Selatan. Ruas jalan ini bahkan harus ditutup karena air tak lagi bisa tertampung Kali Krukut.

Berbeda dengan Jalan Warung Buncit yang biasa digunakan pekerja dari arah selatan terutama dari Depok menuju perkantoran di Kuningan dan sekitarnya. Kawasan tersebut bisa dilewati karena banjir sudah surut. Jalan ini sebelumnya tergenang cukup parah sehingga tak bisa dilewati kendaraan.

Sebagian Jakarta semalam masih gelap gulita. Genangan air di sejumlah tempat memaksa PLN memadamkan aliran listrik di sejumlah wilayah tak terkecuali penerangan jalan maupun jalan tol. Ruas Jalan Raya Panjang misalnya gelap gulita. Lampu penerangan jalan maupun rumah tangga tak lagi berfungsi. Warga hanya memanfaatkan lampu minyak dan lilin. Lampu penerangan ruas Tol Cawang, Jaktim juga mati. Guyuran hujan dan gelapnya malam membuat sejumlah kendaraan harus mengurangi laju kendaraanya.

Sementara itu, banjir mulai memasuki kawasan sekitar Masjid Istiqlal dan Istana Negara menyusul dibukanya Pintu Air Manggarai pada pukul 03.00 WIB. Pemandangan serupa terlihat di kawasan Menteng, Jakpus. Warga kawasan elite Jakarta ini harus merasakan repotnya kebanjiran. Namun hingga kini, warga di kawasan ini belum mengungsi dan hanya berjaga-jaga.

Pascadibukanya Pintu Air Manggarai, sejumlah kawasan di sekitarnya mulai terendam. Banjir paling parah adalah terowongan dari Terminal Manggarai menuju Matraman. Terowongan dipenuhi air. Kawasan Jalan Minangkabau juga terendam air hingga selutut. Warga masih bertahan di rumah dan baru akan mengungsi bila ketinggian air terus meningkat.

Dari pemantauan SCTV ketinggian air di Pintu Air Manggarai pada Ahad siang kemarin mencapai 1.090 sentimeter. Menjelang petang, turun menjadi 1.020 sentimeter. Namun posisi itu tetap jauh di atas normal yaitu 750 sentimeter.

Jakarta terbenam banjir. Korban sudah berjatuhan. Tapi, pemerintah sempat-sempatnya tertawa lebar. Ini terlihat saat rapat di Crisis Center banjir. Badan Meteorologi dan Geofisika tertawa saat Wakil Presiden Jusuf Kalla menanyakan puncak hujan dan banjir di Jakarta dan sekitarnya. BMG sendiri memperkirakan hujan deras masih akan terjadi dalam dua hari ke depan.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini