Sukses

Adik Azahari Meminta Maaf kepada Masyarakat Indonesia

Bani Yamin Husin mewakili keluarga juga mohon maaf kepada korban pengeboman yang dilakukan oleh Doktor Azahari. Bani memastikan jenazah di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, adalah Azahari.

Liputan6.com, Jakarta: Bani Yamin Husin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas segala perbuatan kakaknya, Doktor Azahari. Permohonan maaf juga ditujukan Bani kepada korban-korban ledakan bom. "Saya, atas nama keluarga Doktor Azahari dengan ikhlas meminta maaf tentang apa-apa yang telah berlaku [terjadi] kepada masyarakat Indonesia. Terutama, di Bali, baik yang terbunuh maupun yang tidak terbunuh. Di Kedutaan Australia yang menjadi korban rakyat Indonesia yang tidak berdosa. Juga, yang di Marriott [Hotel JW Marriott]. Saya, keluarga Dr. Azahari terus terang mohon maaf," kata Bani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/11) malam.

Bani pun memastikan jasad di Rumah Sakit Kepolisian Pusat dokter Soekanto (RS Polri), Kramatjati, Jakarta Timur adalah benar kakak kandungnya, Dr. Azahari. Sebelumnya, pihak keluarga masih menyangkal karena anggapan bahwa Azahari adalah teroris yang paling diburu di Indonesia [baca: Azahari Tewas]. Tetapi, setelah melihat mayat Azahari dan mencocokkan tanda-tanda khusus di tubuh itu, Bani mengaku sudah yakin. "Saya lihat wajahnya, memang itu wajah dia. Tak ada rasa waswas atau bingung [keraguan]," tegas Bani.

Adapun ciri utama Azahari secara fisik adalah gigi bawah tidak teratur, tahi lalat pada kumis, sebuah bekas luka di lutut akibat kecelakaan, dan jari telunjuk kaki lebih panjang dari jempol kaki. Setelah mendapat kepastian itu, jenazah Azahari akan diberangkatkan ke Malaysia. Pihak keluarga telah menyiapkan liang lahat di Pemakaman Umum Chin Chin, Melaka (Malacca)--berjarak sekitar 200 kilometer arah selatan Kuala Lumpur, Malaysia. Pemakaman ini pun tak jauh dari rumah Azahari [baca: Keluarga Azahari Telah Menyiapkan Pemakaman].(KEN/Tascha Liudmila dan Dwie Firmansyah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini