Sukses

Momen Jokowi Mendadak Jadi Fotografer Delegasi World Water Forum Saat Kunjungi Tahura Bali, Menteri Basuki Pasang Wajah Serius

Presiden Jokowi spontan meminta ponsel delegasi World Water Forum (WWF) yang terlihat tertarik memotret tanaman mangrove saat berkunjung ke Tahura Ngurah Rai Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu agenda para tamu negara dan delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung di Bali adalah mengunjungi Tahura Ngurah Rai Bali pada Senin, 20 Mei 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak sejumlah delegasi untuk meninjau pembibitan mangrove di sana.

Mengutip Antara, Kamis (23/5/2024), Jokowi mengajak delegasi WWF memasuki area tanaman mangrove yang terletak di sepanjang muara yang dilengkapi teknologi kelistrikan berpembangkit tenaga surya. Fasilitas itu dilengkapi dengan area panel surya yang berfungsi sebagai landasan pembangkit listrik di berbagai area konservasi mangrove.

Jokowi lalu mengajak rombongan memasuki area pembibitan mangrove yang didesain dengan teknologi modern. Di area itu terdapat rumah perkecambahan dan rumah produksi. Presiden sempat memperagakan proses penanaman mangrove di hadapan sejumlah delegasi dan disambung dengan foto bersama.

Selanjutnya, rombongan dibawa menyusuri hutan mangrove dengan melintasi jalan kayu. Berdasarkan tayangan Youtube CNN Indonesia, mereka sampai di tengah areal hutan mangrove yang ditata seperti bangunan amphiteater dari kayu. Saat itulah kejadian tak terduga berlangsung.

Seorang perempuan berambut pirang dan bertopi putih spontan menuruni tangga untuk memotret tanaman mangrove lebih dekat. Ia lalu berbalik ke arah rombongan delegasi yang direspons Jokowi dengan gestur meminta ponsel delegasi tersebut.

Perempuan itu spontan menyerahkan ponselnya, tetapi sesaat tersadar bahwa yang di hadapannya adalah Jokowi. Ia sempat mengajak presiden untuk berfoto bersamanya, tetapi Jokowi menyuruhnya untuk mundur agar ia bisa memotret perempuan itu lebih bagus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Identitas Delegasi WWF yang Dipotret Jokowi

Jokowi terlihat tersenyum lebar, kontras dengan wajah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang terkesan serius. Jokowi setidaknya mengambil dua gambar dari perempuan tersebut, sebelum ia mengembalikan ponselnya.

Saat Jokowi hendak kembali ke posisi semula, perempuan itu terlihat mengajak presiden untuk foto bersama. Kali ini, ia meminta rekannya sesama delegasi untuk mengambil potret. Wajah MenLHK pun terlihat lega dengan senyum mengembang, sedangkan Menteri Basuki yang dikenal sering menjadi fotografer Jokowi tetap serius. Usai menghabiskan waktu beberapa lama di titik itu, mereka akhirnya beranjak ke titik lain.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, delegasi perempuan itu adalah Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili. Ia sempat mengunggah fotonya bersama Jokowi di akun X miliknya, @barbarapompili.

Pompili sebelumnya menjabat Menteri Transisi Ekologi Prancis di bawah Perdana Menteri Jean Castex pada 2020--2022. Pompili sebelumnya menjabat sebagai anggota Majelis Nasional daerah pemilihan ke-2 Somme dari tahun 2012 hingga 2016 dan dari tahun 2017 hingga 2020.

3 dari 4 halaman

Tahura Ngurah Rai Bali

Tahura Ngurah Rai merupakan kawasan konservasi alam pesisir sekaligus satu-satunya taman hutan raya yang dimiliki Provinsi Bali dengan luas 1.373,5 hektare. Lokasinya tak jauh dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tepatnya di pesisir selatan Teluk Benoa. 

Dalam rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa kawasan itu bertipe hutan payau dan berfungsi mencegah terjadinya abrasi. Menurut laman Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah delapan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kawasan konservasi ini ditetapkan sebagai hutan tutupan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1927.

Sempat beberapa kali mengalami perubahan status, Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 888/Kpts-II/92 tanggal 8 September 1992 diterbitkan yang menetapkan kawasan itu sebagai Taman Wisata Alam Prapat Benoa Suwung. Letak Tahura Ngurah Rai ada di tengah kawasan wisata utama, yakni Nusa Dua, Sanur, dan Kuta.

Flora dan fauna yang menjadi koleksi keanekaragaman hayati di Tahura Ngurah Rai terdiri dari hutan mangrove, aneka jenis burung, dan hewan air. Terdapat 33 jenis bakau atau mangrove, terbanyak adalah pidada putih (Soneratia alba) atau prapat dalam bahasa setempat. Jenis lainnya, yaitu bakau putih (Rhizophora apiculata) dan tancang (Bruguiera gymnorhyza).

 

4 dari 4 halaman

Atraksi Wisata Hijau di Bali

Pusat konservasi pesisir ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Tahura Ngurah Rai dan sejak 2010 terbuka untuk umum. Lokasi itu dapat dikunjungi setiap hari, pada pukul 8.00 WITA--17.00 WITA, dan membayar retribusi sebesar Rp10.000 per orang.

Pengelola Tahura Ngurah Rai menyediakan wisata edukasi dan petualangan alam menjelajahi kawasan konservasi ini. Di sana, pengunjung bisa menyusuri sebuah jalan kayu sepanjang 1,8 kilometer dan lebar 2 meter serta berada di ketinggian 2-3 meter di atas permukaan air yang dibangun membelah kawasan Tahura. Jalan kayu ini berujung di sebuah menara pandang (viewing deck) setinggi 20 meteran.

Dari menara pandang, pengunjung akan melihat hijaunya pohon bakau mengepung perairan dangkal pesisir selatan Teluk Benoa. Menara pandang dapat pula berfungsi sebagai tempat pengamatan aneka burung (bird watching).

Wisatawan juga bisa menumpang sejumlah perahu nelayan yang terparkir rapi di salah satu pintu air Waduk Tukad Badung, di salah satu sisi Tahura di Pemogan, Denpasar Selatan. Dengan menyusuri kawasan perairan dangkal tahura, perahu-perahu itu bisa membuat pengunjung melihat lebih dekat kehidupan flora dan faunanya.

Cukup membayar sekitar Rp200 ribu per orang, penyewa perahu sudah bisa menyusuri sekitar tahura dari sisi perairan. Kadar keseruan semakin bertambah kalau menjajal naik kayak--yang jumlahnya puluhan unit di tempat itu--untuk berkeliling ke sekitar tahura dari jalur air.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.