Sukses

Pintu Kargo Pesawat Alaska Airlines Ketahuan Terbuka Saat Mendarat, Insiden Fatal Kedua Dalam 3 Bulan

Alaska Airlines dan Boeing saat ini menghadapi gugatan penumpang pesawat yang panel pintunya lepas di udara sebesar 1 miliar dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Hanya dalam dua bulan, insiden fatal kembali menimpa maskapai Alaska Airlines. Pada Jumat, 8 Maret 2024, pintu kargo mereka kedapatan terbuka saat pesawat mendarat di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

Kargo itu menyimpan sejumlah hewan peliharaan penumpang, menurut stasiun TV lokal KOIN. Dilaporkan tidak ada hewan yang terluka dalam pesawat yang terbang dari Los Cabos, Meksiko itu.

Alaska Airlines mengatakan kepada KOIN dalam sebuah pernyataan bahwa 'tidak ada indikasi kepada kru bahwa pintu telah dibuka segelnya selama penerbangan [Jumat lalu] dan semua indikasi menunjukkan pintu terbuka sebagian setelah mendarat'.

"Tim pemeliharaan kami memeriksa pesawat, mengganti pegas di pintu, menguji pintu, dan memasukkannya kembali ke dalam layanan," demikian kesimpulan pernyataan Alaska Airlines, dikutip dari NY Post, Sabtu (9/3/2024).

Meskipun perusahaan terkesan menganggap itu bukan masalah, pakar penerbangan Joe Schwieterman mengatakan kepada KOIN bahwa pintu kargo yang terbuka dengan sendirinya merupakan 'kerusakan yang cukup besar'.

"Ini mempengaruhi banyak peralatan listrik di ruang kargo. Jadi, akan merepotkan jika Anda memiliki pesawat yang hal-hal seperti ini tidak terdeteksi," katanya.

Sebelumnya, Alaska Airlines jadi sorotan dunia setelah panel pintu pesawat mereka copot di tengah penerbangan pada Jumat malam, 5 Januari 2024. Insiden itu juga memaksa pendaratan darurat di Portland, Oregon, Amerika Serikat. Panel pintu terlepas tak lama setelah lepas landas dan lubang yang menganga menyebabkan tekanan kabin berkurang. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Insiden Panel Pintu Pesawat Lepas

Data penerbangan menunjukkan pesawat berada pada ketinggian 4.876 meter sebelum kembali ke Bandara Internasional Portland. Pihak maskapai mengatakan pesawat tersebut mendarat dengan selamat bersama 174 penumpang dan enam awak.

"Menyusul kejadian malam ini pada Penerbangan 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara 65 armada pesawat Boeing 737-9 kami," kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci, seperti dilansir AP, Sabtu, 6 Januari 2024.

Masing-masing pesawat akan dikembalikan ke layanan setelah pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan, yang menurut Minicucci akan diselesaikan oleh maskapai dalam beberapa hari. Maskapai saat itu tidak memberikan informasi langsung mengenai apakah ada orang yang terluka atau kemungkinan penyebabnya.

 

Sementara itu, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengungkapkan via X alias Twitter bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut, begitu pula dengan Badan Penerbangan Federal (FAA). Sebuah video yang merekam kejadian itu beredar viral di media sosial. Disebutkan bahwa kursi dekat panel pintu yang terlepas saat itu kosong. Tapi, seorang penumpang terluka karena terdampak penurunan tekanan udara yang ekstrem.

3 dari 4 halaman

Hadapi Gugatan 1 Miliar Dolar AS

Dalam saat yang hampir bersamaan, tiga penumpang Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 menggugat maskapai itu dan Boeing sebesar USD1 miliar, menurut laporan yang diperoleh CBS News. Gugatan diajukan oleh penumpang atas nama Kyle Rinker, Amanda, Strickland, dan Kevin Kwok, yang menuding insiden tersebut disebabkan kelalaian.

Dalam gugatan disebutkan pula bahwa ketiga penumpang diduga 'menderita cedera mental, emosional, dan psikologis yang parah, termasuk stres pasca-trauma, dan cedera fisik' yang merupakan 'akibat langsung dari kegagalan pesawat Boeing yang mengerikan dan mengancam kematian'. 

Gugatan tersebut juga menyebutkan satu cedera fisik tertentu, menuduh bahwa perubahan tekanan tiba-tiba di dalam kabin "menyebabkan telinga beberapa penumpang berdarah," menurut CBS, dikutip dari People.

Dalam siaran persnya, Jonathan W. Johnson, LLC – firma hukum penerbangan yang berbasis di Atlanta yang mengajukan pengaduan atas nama para penumpang – menulis bahwa 'mereka berupaya meminta pertanggungjawaban Boeing atas kelalaiannya yang telah menyebabkan kepanikan, ketakutan, dan stres pasca-trauma yang luar biasa'.

4 dari 4 halaman

Armada Boeing 737-9 Kembali Beroperasi

Sebelumnya, pesawat Boeing 737-9 MAX milik maskapai Alaska Airlines akhirnya kembali terbang usai dilarang terbang karena insiden panel pintu copot di udara. Pesawat bernomor 1146 terbang dari Seattle pada Jumat, 26 Januari 2024, pada pukul 03.51 waktu setempat, menuju San Diego.

Mengutip CNN, Minggu, 28 Januari 2024, COO Alaska Airlines Constance von Muehlen ikut dalam penerbangan tersebut dan duduk di samping panel pintu yang menjadi sorotan Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Dia mengaku percaya diri ikut penerbangan tersebut. 

Banyak penumpang pesawat dalam penerbangan itu tak sadar itu adalah penerbangan Boeing 737-9 MAX. Sarah Edgbert, salah satunya.

Ia mengaku tidak menyadari akan terbang menggunakan pesawat Boeing 737-9 MAX sebelum tiba di gerbangnya dan melihat sejumlah wartawan. Ia mengaku cemas saat itu. "Tapi kemudian (aku) menyadari bahwa pesawat paling aman yang ada di luar sana juga mengalami banyak uji coba sebelumnya," ucapnya lagi.

"Aku tak akan berhenti melakukan yang biasa kulakukan," kata Kent, seorang penumpang lainnya. "Aku tak akan mengubah kebiasaanku, dan aku berharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini