Sukses

Mahfud Md Sebut Pertanyaan Gibran Rakabuming Soal Greenflation Setara dengan Anak Kelas 3 SD, Apa Alasannya?

Mahfud Md menyebut pertanyaan Gibran Rakabuming tanpa adanya penjelasan tentang peristiwa yang melatarbelakangi tentang greenflation tidak layak dijawab dan secara akademis seperti pertanyaan anak kelas 3 SD.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md menjawab tentang wacana tentang pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menkopolhukam) pada Selasa malam, (23/1/2024). Momen tersebut disiarkan langsung melalui platform YouTube pribadinya Mahfud Md Official yang juga ditayangkan di akun Youtube Enam+.

Bukan sekadar memberi pengumuman penting, Mahfud juga mengajak para pendukungnya untuk berdialog dan berdiskusi. Berlokasi di Warung Borjuis di kota Semarang, pria 66 tahun itu ternyata masih mendapat pertanyaan tentang debat cawapres yang berlangsung Minggu, 21 Januari 2024.

Salah satu yang disinggung mengenai pertanyaan Gibran Rakabuming soal greenflation. "Sang moderator menanyakan tentang gaya Gibran saat debat Cawapres, menurut prof gimana buat generasi milenial, generasi gen z dan generasi sekarang?"

"Itu asumsi pelatihnya itu menurut saya menganggap Gibran bodoh dan menganggap saya bodoh, dikiranya bisa dikerjain begitu kan," kata Mahfud. "Jadi nanti tuh agar nanti mas Gibran itu agar gini .. gini, (sambil memperagakan Gibran saat mencari-cari jawaban)."

Pertanyaan tersebut menurutnya pertanyaan receh. "Karena begini, kalau orang bertanya sesuatu itu kalau akademis ada latar belakangnya dulu, ada peristiwa ini, ada peristiwa ini, ini belum ada peristiwanya langsung bertanya apa menurut bapak?" Mahfud menyontohkan.

Namun, kata Mahfud, Gibran Rakabuming menanyakan tanpa menjelaskan dulu peristiwanya. "Itu kan secara akademis untuk anak SD kelas 3," jelas mahfud membalas tentang pertanyaan greenflation yang diperdebatkan. 

Secara akademis pertanyaan itu mentah. "Karena itu saya katakan nggak layak dijawab," sambungnya sambil menambahkan pertanyaan itu seperti berniat mempermalukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Awal Mula Pertanyaan Gibran

Sebelumnya Gibran memancing keributan dengan mencetuskan pertanyaan soal greenflation. Pertanyaan itu dilontarkan untuk cawapres nomor urut 3 Mahfud Md.

"Bagaimana cara mengatasi greenflation? Terima kasih," tanya Gibran kepada Mahfud dalam Debat Capres Cawapres 2024 ke-4 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024.

Gibran cuma memanfaatkan kurang dari 10 detik dari 60 detik yang disediakan untuk melontarkan pertanyaan tersebut. Sejumlah pendukung bereaksi lantaran ia melontarkan istilah tanpa penjelasan hingga membuat Gibran kembali bersuara.

"Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau seorang profesor," Gibran berkilah.

Moderator pun mengingatkan kembali aturan main bahwa istilah harus diperjelas. "Greenflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu," jawabnya.

Mahfud Md akhirnya berusaha menjawab pertanyaan sesuai definisi singkat yang diberikan Gibran. Menurut pemahamannya, greenflation terkait dengan ekonomi hijau dan ekonomi hijau berkaitan dengan ekonomi sirkular. Berdasarkan hal itu, ia meyakini bahwa masyarakat Indonesia, khususnya di Madura, sudah memiliki kearifan lokal.

3 dari 4 halaman

Jawaban Mahfud Md

"Orang Madura itu yang memunguti sampah-sampah, plastik-plastik, lalu diolah sehingga ekonomi sirkular itu jadi kesadaran masyarakat. Bagaimana mengatasi itu, ya diatur saja jatahnya. Di sini sudah ada kecenderungannya begini, kebijakannya begini," ucapnya.

Namun, jawaban itu tak memuaskan Gibran. Ia kembali menyerang Mahfud dalam debat. "Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana jawabannya, kok nggak ketemu jawabannya? Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah jelaskan ekonomi hijau?" 

Gibran pun melanjutkan kalimatnya. "Namanya greenflation, kita kasih contoh yang simpel aja, demo rompi kuning di Prancis, bahaya sekali, sudah memakan korban. Harus kita antisipasi, kita belajar dari negara maju. Negara-negara maju aja masih ada tantangan-tantangannya," ucap putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Ia menambahkan agar transisi energi hijau harus dilakukan super hati-hati. "Jangan sampai membebankan R&D yang mahal, transisi yang mahal ke masyarakat kecil," katanya. 

4 dari 4 halaman

Pengertian Greenflation

Tanggapan Gibran memancing emosi Mahfud. Saat moderator mempersilakannya untuk menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud menyatakan tak berkenan untuk menjawab. Ia membalas ucapan Gibran dengan menjawab pertanyaan soal greenflation adalah pertanyaan receh.

"Saya ingin mencari, jawabannya ngawur juga. Ngarang-ngarang ndak karuan mengaitkan sesuatu yang tidak ada. Kalau akademis, bertanya-tanya gitu itu recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab. Saya kembalikan ke moderator. Ndak ada jawabannya. makasih," ujarnya.

Moderator kembali berusaha meminta Mahfud menanggapi pernyataan Gibran. Tapi, Mahfud menolak. "Ndak ada gunanya menjawab," katanya. 

Mengutip laman COBS Insights, inflasi hijau merupakan kenaikan harga barang dan jasa (inflasi) sebagai konsekuensi transisi perekonomian saat ini ke perekonomian yang lebih ramah lingkungan atau ekonomi net-zero. Menurut Philonomist, Inflasi hijau mengacu pada kenaikan harga bahan mentah dan energi sebagai akibat dari transisi hijau.

Meski demikian, penting juga untuk diingat bahwa tidak semua kenaikan harga disebabkan oleh inflasi hijau. Salah satu contoh adalah kebijakan pajak karbon, yang masuk akal dari sudut pandang lingkungan hidup, namun di sisi lain menyebabkan harga bahan bakar naik.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini