Sukses

Dispatch Rilis Chat 2 Perempuan Diduga Pemeras Mendiang Aktor Lee Sun Kyun, Kronologi Kejadiannya Terungkap Detail

Dispatch memberi rincian semua individu yang dituding terlibat dalam kasus ini dan hubungan mereka satu sama lain dalam keseluruhan skema pemerasan terhadap mendiang Lee Sun Kyun.

Liputan6.com, Jakarta - Tabir di balik kepergian tragis mendiang aktor Korea Lee Sun Kyun terus diungkap ke depan publik. Yang terbaru, outlet media Korea Selatan, Dispatch, merilis serangkaian chat yang menjelaskan "plot" jahat yang melibatkan dua perempuan diduga pemeras bintang drama My Mister itu.

Melansir allkpop, Rabu (10/1/2024), Dispatch memberi rincian semua individu yang dituding terlibat dalam kasus ini dan hubungan mereka satu sama lain dalam keseluruhan skema pemerasan terhadap Sun Kyun. Daftarnya terdiri dari:

  • Tuan G, seorang pengusaha, sekaligus senior Sun Kyun. Ia adalah pelanggan tetap di Perusahaan Hiburan G dan orang yang memperkenalkan sang aktor ke room salon.

  • Nyonya K yang terlibat enam kasus narkoba sebelumnya. Ia mengelola room salon 1%. Saat ini, ia dicurigai melakukan pemerasan terhadap Sun Kyun.

  • Nyonya P, sahabat Nona K. Ia tinggal di kompleks apartemen yang sama. Ia ditangkap atas tuduhan pemerasan pada Lee Sun Kyun dan Nyonya K.

  • Nyonya L, pegawai salon Nyonya Nona K. Ia juga terlibat kasus narkoba dengan Nyonya K.

  • Tuan S, mantan pacar Nona L. Ia melaporkan penggunaan narkoba Nyonya K, karena marah mendapati Nyonya L, yang saat itu pacarnya, terlibat dengan kasus narkoba.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Nyonya K menerima pesan ancaman pada 23 September 2023. Pengirimnya adalah seseorang bernama "NeNemDdin" yang mengaku sebagai seorang hacker.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Berawal dari Ancaman

Nyonya K kemudian meminta bantuan Nyonya P, yang merupakan teman terdekatnya. Mereka tinggal di kompleks apartemen yang sama. Nyonya K bahkan mengatakan selama penyelidikan polisi bahwa Nyonya P adalah tangan kanannya.

Setelah hari itu, sekitar pukul 10 malam, NeNemDdin mengirim pesan Kakaotalk ke Nyonya P, mengatakan, "Suruh K untuk melihat Telegramnya" (NeNemDdin). Nyonya P menangkap pesan Kakaotalk dan mengirimkannya ke Nyonya K.

Selanjutnya, Nyonya K curiga NeNemDdin adalah Jung Da Eun. Nyonya K tidak menganggap serius ancaman ini sejak awal. Ia pikir itu adalah lelucon yang dilakukan Jung Da Eun selama interogasi tambahan. Pasalnya, Da Eun saat ini sedang menjalani hukuman penjara.

Pesan selanjutnya memperlihatkan Nyonya K menanyakan ssiapa "3***" yang diancam akan dihubungi NeNemDdin. Menjawab itu, Nyonya K tampak sangat cuek dan berkata ia tidak tahu. Sebagai catatan, 3*** adalah empat digit terakhir nomor telepon mendiang Sun Kyun.

Awalnya, Nyonya K tidak takut pada pemerasnya. Ia dengan yakin berkata, "Saya tidak memberi mereka satu sen pun."

3 dari 6 halaman

Butuh Uang

Nyonya K tahu bahwa pemerasan NeNemDdin tidak ada hubungannya dengan Lee Sun Kyun. Namun, ia butuh uang.  Penjelasan latar belakangnya, yakni Nyonya K membuat Nyonya L, seorang pegawai salonnya, terlibat dengan narkoba.

Lalu, pacar Nyonya L, Tuan S, mengetahuinya. Tuan S mengancam Nyonya K dengan mengatakan bahwa ia akan melaporkannya ke polisi. Nyonya K mencoba menyuap Tuan S dengan uang.

Pesan yang dikirim Nyonya K ke Tuan S berbunyi, "Oppa, ini K. Telepon aku. Lakukan sesukamu, dan karena Nona L, atas kerugian yang kamu derita, saya akan memberi uang 10 juta won untuk biaya hukum. Juga, aku mengirim surat pada Jung Da Eun. Aku mendapat banyak dukungan. Jadi aku tidak akan diancam orang tidak berguna."

Tuan S menjawab, Bagaimana kamu tahu nomor saya? Pengacara atau apapun, urus urusanmu sendiri dan saya tidak butuh bantuanmu. Berhentilah mengatakan omong kosong seperti 'Lakukan sesukamu, dan karena Nona L, atas kerugian yang kamu derita, saya akan memberikan 10 juta won untuk biayahukum.'"

"Saya sudah melakukan apa yang saya inginkan seperti yang kamu katakan. Segalanya tidak beres jadi ayo kita hancur bersama. Jangan hubungi saya lagi," imbuhnya.

4 dari 6 halaman

Menguak Identitas Pemeras

Selama waktu itu, Nyonya P berbagi dengan Nyonya K bahwa ia mengetahui arti nama "NeNemDdin." Ia mengatakan, "Anak muda menyebut Mie Bibim 'NeNemDdin.'" Ini karena logo di kantong mi terlihat seperti bertuliskan "NeNemDdin" dalam bahasa Korea. Nyonya P menjawab, "Jung Da Eun adalah 'chafaghetti' atau 'jjajangmyeon."

Dulu, nama pengguna Jung Da Eun adalah "chafaghetti." Nyonya K awalnya mengira NeNemDdin adalah seseorang yang dekat dengan Da Eun. Dari situ, Nyonya K kemudian yakin bahwa pemerasnya adalah Jung Da Eun.

Tangkapan layar lain dari pesan yang dibagikan memperlihatkan Nyonya K mengoceh tentang pelanggan selebritasnya. Itu jadi kelemahannya dan Nyonya P mulai memeras Nyonya K sebagai "NeNemDdin" dan meminta uang 100 juta won.

Namun, bagi Nyonya K, "pemerasan" ini adalah cara yang baik untuk mendapatkan lebih banyak uang. Nyonya K memutuskan meminta uang dari Sun Kyun, menggunakan ini sebagai peluang. Ia mengirim pesan pada Sun Kyun, mengungkap bahwa ia diancam dengan foto mereka.

Ia berpura-pura melindunginya. Nyonya K menyebut NeNemDdin sebagai peretas tanpa ampun yang mengancamnya dengan kasar. Lalu, ia meminta 300 juta won dari Sun Kyun.

 

5 dari 6 halaman

Berikan Uang 300 Juta Won

Dalam pesan panjang terlihat bahwa Nyonya K menemui Lee Sun Kyun. Ia menyatakan bahwa ia akan diinterogasi dan khawatir teleponnya akan melalui pemeriksaan forensik. Ia juga menjelaskan bahwa ia takut jika ia dan Sun Kyun mengabaikan NeNemDdin, mereka akan pergi ke media untuk mengungkap semuanya.

Ketika hari negosiasi tiba, Sun Kyun tetap ragu memberikan uang. Namun pada akhirnya, sang aktor menulis kontrak dan menyerahkan 300 juta won pada Nyonya K. Nyonya K mengirimkan foto uang tersebut pada NeNemDdin dan berkata ia akan menyerahkan uang tersebut.

Namun, Nyonya K lari membawa uang tersebut.  Ketika Nyonya K akhirnya menghubungi Nyonya P, ia mengaku melaporkan kejadian ini ke Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), dan itu bohong. Nyonya K juga meminta Nyonya P berhenti menghubungi orang-orang di sekitarnya dan mengatakan bahwa ia akan menghubunginya lagi.

Namun, Nyonya P mengatakan ia tidak perlu menghubunginya lagi. Nyonya P kemudian memutuskan menyampaikan hal ini pada Tuan S dan melaporkan Nyonya K atas penggunaan narkoba. Pada Oktober 2023, Nyonya P diperkenalkan ke polisi oleh Tuan S, dan melaporkan Nyonya K karena penggunaan narkoba.

Namun, Nyonya P mengirim bukti tambahan ke polisi, termasuk sampel rambut, percakapan Kakaotalk Nyonya K dengan selebritas. Pada 18 Oktober 2023, Nyonya K ditangkap polisi. Selama waktu itu, Myonya P membuat ID lain dan menghubungi Tuan G, yang merupakan teman dekat Sun Kyun.

Nyonya P mulai bernegosiasi dengan Tuan G untuk mendapatkan uang kembali dari Nyonya K. Namun, pihak Sun Kyun memutuskan untuk tidak menanggapi. Jadi, Nyonya P menggunakan cara lain untuk mengancam sang aktor.

6 dari 6 halaman

Diperiksa Berdasarkan Kesaksian Nyonya K

Nyonya P membuat obrolan grup Kakaotalk dengan semua orang yang terlibat, termasuk pihak Lee Sun Kyun dan kenalan Nyonya K.  Grup Kakaotalk tidak berpengaruh dan Tuan G memutuskan mengambil tindakan hukum.

Tuan G mengatakan bahwa uang itu sudah dibayarkan ke Nyonya K dan terus mengabaikan NeNemDdin. NeNemDdin menurunkan uang tebusan jadi 50 juta KRW. Setelah melalui banyak perjuangan, Nyonya P akhirnya mendapatkan 50 juta won dari pihak Lee Sun Kyun, membuat sang aktor diduga diperas dua wanita berbeda.

Namun, polisi tetap bungkam mengenai apapun selama Lee Sun Kyun masih hidup, menurut Dispatch. Tapi, mereka dengan cepat menangkap peretas NeNemDdin alias Nyonya P sehari setelah kematian sang aktor.

Dispatch mengungkap bahwa polisi berkonsentrasi pada kesaksian Nyonya K dalam kasus narkoba dan menyelidiki Sun Kyun secara mendalam, hanya berdasarkan kata-kata Nyonya K. Ketika Nyonya K menyebut G-Dragon, mereka memanggil G-Dragon, dan saat ia menyebut Lee Sun Kyun, mereka juga memanggilnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.