Sukses

5 Kota di Indonesia Masuk Daftar Destinasi Wisata yang Naik Daun Versi Agoda, Anyer Teratas

Anyer menduduki posisi teratas dalam daftar New Horizons yang disusun Agoda berdasarkan data pencarian yang dikumpulkan atas destinasi-destinasi kurang dikenal, tapi mengalami pertumbuhan minat kunjungan wisata yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dengan segala potensinya selalu memiliki hal baru untuk dieksplorasi, terutama dari sektor pariwisata. Meski destinasi-destinasi wisata populer, seperti Bali, Bandung, dan Yogyakarta, masih mendominasi, nyatanya sejumlah kota di berbagai daerah juga mulai dilirik wisatawan untuk dikunjungi.

Agoda, platform perjalanan digital, baru saja merilis daftar 'New Horizons' pertama pada 8 Januari 2024. Daftar tersebut menampilkan destinasi-destinasi yang sedang naik daun di Indonesia. Studi yang membandingkan data pencarian dari tahun ke tahun itu menyoroti tempat-tempat yang kurang dikenal, namun mengalami pertumbuhan minat di kalangan wisatawan.

"Meski destinasi terpopuler di Indonesia terus menarik perhatian, kami mengamati adanya peningkatan pencarian untuk beberapa tempat yang kurang dikenal selama setahun terakhir," ujar Gede Gunawan, Senior Country Director - Indonesia di Agoda, dalam keterangan tertulis yang dikutip tim Lifestyle Liputan6.com, Selasa (9/1/2024).

Dalam daftar itu, Anyer berada di posisi teratas dengan lonjakan pencarian mencapai 52 persen. Posisi kedua adalah Balikpapan dengan 47 persen, diikuti Bandar Lampung, Palembang, dan Bekasi yang muncul dengan kenaikan masing-masing 43 persen, 41 persen, dan 40 persen.

Ada sejumlah faktor yang membuat Anyer menduduki posisi teratas menurut Agoda. Salah satunya karena lokasinya yang relatif dekat dari Jakarta. Berada di pesisir barat Pulau Jawa, Anyer menyediakan berbagai alternatif objek wisata, termasuk wisata sejarah berkat keberadaan mercusuar Anyer dan situs Jalan Anyer - Panarukan.

Tersedia pula pilihan aktivitas olahraga air di Benoa, Bali. Anyer juga memiliki beragam akomodasi, khususnya resor, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan anggaran. Bagi Anda yang hanya ingin bersantai di tepi pantai, bisa menikmati pemandangan matahari tenggelam yang cantik saat senja.

Meski begitu, destinasi ini masih menyisakan masalah klasik, mulai dari pungutan parkir liar hingga harga tiket masuk yang menggetok wisatawan. Perlu dibenahi serius bila ingin berkembang lebih baik lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pesona Wisata Balikpapan dan Bandar Lampung

Balikpapan yang berjarak sekitar 110 kilometer dari Samarinda merupakan salah satu pintu gerbang utama bagi mereka yang hendak mengunjungi Kalimantan Timur maupun ke Ibu Kota Nusantara. Daya tariknya beragam, dari pantai, hutan, hingga keanekaragaman hayati. Balikpapan juga menawarkan atraksi budaya.

Kota itu dipuji karena memiliki tata kota yang baik. Pengunjungnya didominasi oleh wisatawan bisnis, meski belakangan sudah banyak yang datang untuk berekreasi untuk mengunjungi objek wisata yang ada maupun menghadiri berbagai event.

Di posisi ketiga adalah Bandar Lampung. Terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, kota itu menjadi basis untuk menjelajahi pemandangan alam yang menakjubkan di wilayah ini, termasuk gunung berapi Krakatau dan Taman Nasional Way Kambas.

Bandar Lampung juga memiliki Teluk Kiluan dan Museum Lampung yang memiliki sekitar 4.735 buah benda koleksi. Benda-benda koleksi ini terbagi menjadi 10 jenis, yaitu koleksi geologika, biologika, etnografika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknografika.

Mengutip laman Galeri Indonesia Kaya, koleksi museum terbanyak adalah etnografika yang mencapai 2.079. Koleksi etnografika ini mencakup berbagai benda buatan manusia yang proses pembuatan dan pemakaiannya menjadi ciri khas dari kebudayaan masyarakat Lampung.

 

 

3 dari 4 halaman

Daya Tarik Palembang dan Bekasi

Destinasi wisata yang sedang naik daun lainnya adalah Palembang. Ibu Kota Sumatra Selatan itu dikenal karena Jembatan Ampera dan Sungai Musi. Belum lagi kuliner pempek dan tekwan lezat yang harganya terjangkau dan bisa ditemukan di berbagai sudut kota. Palembang juga memiliki Pulau kemaro yang jadi destinasi wisata religi, serta Museum Sultan Mahmud Badaruddin II memberi wawasan tentang masa lalu Palembang yang semarak.

Terakhir adalah Bekasi. Kota yang sering dijuluki Planet Bekasi itu disebut Agoda sebagai destinasi ideal untuk kunjungan singkat dari Jakarta. Urbanisasi yang cepat telah mendorong pengembangan fasilitas kontemporer, pusat belanja, dan tempat hiburan yang menawarkan pengalaman perkotaan. Lanskap gastronomi, pasar lokal, danatraksi budaya menambah daya tarik kota Bekasi.

"Daftar ‘New Horizons’ Indonesia kami mencerminkan perkembangan minat wisatawan dalam menemukan pengalaman yang beragam dan kaya yang ditawarkan Indonesia. Mulai dari tempat peristirahatan yang tenang hingga pusat-pusat budaya, destinasi-destinasi ini semakin populer," ujar Gede Gunawan.

"Tujuan kami adalah mengekspos hidden gem di Indonesia, untuk memberi aspirasi bagi para wisatawan yang mencari pengalama nbaru dan destinasi yang jarang dikunjungi."

4 dari 4 halaman

Tren Pariwisata Hijau

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut tren pariwisata hijau makin menguat di 2024 yang diindikasikan oleh meningkatnya investasi hijau di sektor pariwisata. Hal itu terlihat dalam empat tahun terakhir, sektor energi terbarukan untuk mewujudkan pariwisata hijau telah menarik total investasi tertinggi.

Sandi juga menyebut bahwa hotel dan aktivitas pariwisata menyumbang hampir dua pertiga dari seluruh proyek Penanaman Modal Asing (PMA/FDI) klaster pariwisata dalam periode 2018--2022, diikuti software dan layanan IT di peringkat kedua. Investasi di usaha software dan IT services tumbuh dari 10 persen pada 2018 menjadi 28 persen pada 2022 yang disebutnya menunjukkan penguatan peran teknologi digital di sektor pariwisata. 

Ia melanjutkan, perhatian investor terhadap volatilitas makro ekonomi cenderung menurun, meskipun masih menjadi kekhawatiran utama. Begitu pula dengan isu perubahan iklim yang semakin menjadi kekhawatiran di tahun mendatang, meningkat 10 persen di 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Dengan perhatian yang semakin besar terhadap isu perubahan iklim, sudah saatnya bagi kita untuk memperkuat komitmen terhadap pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandi dalam Indonesia Tourism Outlook 2024 bertajuk 'Peluang dan Tantangan Investasi untuk Pariwisata Berkelanjutan' yang digelar oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Hotel AOne Jakarta, Selasa, 28 November 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.