Sukses

Jendela Pesawat Alaska Airlines yang Terlepas di Udara Ditemukan di Halaman Rumah Warga

Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS menyatakan panel berbentuk pintu, dikenal dengan door plug, itu terlepas hingga meninggalkan seperti sobekan pada bagian kiri pesawat Alaska Airlines Kepala NTSB menjelaskan, panel itu jatuh di halaman belakang rumah milik Bob, di Portland,

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai asal Amerika Serikat (AS), Alaska Airlines ramai disorot setelah insiden jendela pesawat lepas di udara tak lama setelah lepas landas. Pesawat  Boeing 737 MAX 9 dengan nomor penerbangan 182  itu melakukan pendaratan darurat di negara bagian Oregon, AS

Dilansir dari CNN, Minggu, 7 Januari 2024, pesawat dengan nomor penerbangan 1282 itu berangkat dari Bandara Internasional Portland sekitar pukul 17.00 pada Jumat, 5 Januari 2024 waktu setempat. Insiden itu memaksa pesawat yang dinaiki 171 penumpang dan 6 kru itu mendarat darurat atau putar balik ke bandara Portland, dalam penerbangan menuju Ontario, California.

Kabar terbarunya, bagian jendela dan dinding berbentuk pintu yang terlepas saat penerbangan itu jatuh di halaman rumah warga. Dilansir dari WFTV9, Senin (8/1/2024), Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS menyatakan panel berbentuk pintu, dikenal dengan door plug, itu terlepas hingga meninggalkan seperti sobekan pada bagian kiri pesawat.

Kepala NTSB Jennifer Homendy menjelaskan, panel itu jatuh di halaman belakang rumah milik Bob, di Portland, tepatnya di halaman belakang. Dia mengaku sangat lega bagian pesawat yang hilang itu ditemukan.

Menurut Homendy, komponen utama yang hilang itu penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Penel berbobot 27 kg itu digunakan untuk menutup pintu opsional yang biasa digunakan maskapai low cost carrier. Pintu tidk difungsikan karena bagian itu digunakan untuk tempat duduk penumpang.

Sebelumnya, pesawat Alaska Airlines terasebut kembali ke landasan udara usai kru melaporkan mengenai adanya masalah tekanan udara pada Jumat, 5 Januari 2024 kemarin. Padahal, awalnya tidak terdapat masalah apapun. Namun peristiwa ngeri terjadi 20 menit kemudian saat pesawat berada di langit.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seorang Anak Nyaris Tersedot Keluar Pesawat

 

Seorang penumpang bernama Evan Smith mengatakan bahwa kala itu ia mendengar suara ledakan di bagian kiri pesawat.  "Ada ledakan yang sangat keras di bagian kiri belakang pesawat, setelah itu ada suara 'woosh' dan semua masker udara turun dari kabin," ungkap Evan Smith.

Dari informasi yang diperoleh, saat itu pesawat tengah berada di ketinggian 16.000 kaki (4.876 m). Masker oksigen juga diketahui telah turun untuk pertolongan pertama pada penumpang pesawat. Evan Smith juga menjadi saksi saat seorang anak nyaris menjadi korban lantaran tersedot keluar pesawat.

Video saat jendela pesawat terlepas beredar luas di media sosial. Terlihat para penumpang sempat panik dan khawatir akan tersedot keluar. Baju sang anak bahkan sempat terlepas keluar.

Namun sang ibu berhasil menyelamatkannya sehingga tak ikut terbawa. "Ibunya memeganginya untuk memastikan dia tidak ikut terbawa. Awak kabin kemudian memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman," tambahnya.

Meski tampak mencekam, para penumpang tetap tenang dan berusaha tetap berada di kursi sampai pesawat berhenti untuk melakukan pendaratan darurat. Dalam video yang beredar di media sosial, pilot terdengar berbicara dengan pengatur lalu lintas udara untuk pendaratan darurat akibat peristiwa tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Larangan Terbang Pesawat Boeing 737 MAX 9

 

"Kami dalam keadaan darurat. Kami mengalami masalah tekanan udara sehingga kami harus kembali," ucap sang pilot. Pesawat itu akhirnya mendarat kembali ke Portland. Seluruh penumpang dan kru kabin selamat tanpa masalah berarti. Namun imbas kejadian itu, regulator keselamatan udara AS telah melarang terbang beberapa versi pesawat jet Boeing 737 MAX 9 sambil menunggu inspeksi.

Badan Penerbangan Federal (FAA) mengharuskan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang. Lembaga itu menyebutkan bahwa sekitar 171 pesawat di seluruh dunia akan terdampak, dengan setiap pemeriksaan memakan waktu 4--8 jam.

Regulator keselamatan udara AS juga telah melarang terbang beberapa versi pesawat jet Boeing 737 MAX 9 sambil menunggu inspeksi. Hal itu memicu puluhan pembatalan penerbangan dalam sehari setelah panel pesawat Alaska Airlines meledak di negara bagian Oregon.

Mengutip news.com.au, Minggu, 7 Januari 2024, Badan Penerbangan Federal (FAA) menyatakan dalam unggahan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, 'mengharuskan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang'. 

 

4 dari 4 halaman

Tanggapan Alaska Airlines

 

Badan itu menyebutkan bahwa sekitar 171 pesawat di seluruh dunia akan terdampak, dengan setiap pemeriksaan memakan waktu 4--8 jam. Kepada AFP, Boeing menyatakan sejauh ini telah mengirimkan 218 pesawat 737 MAX ke seluruh dunia.

Diketahui bahwa Alaska dan United Airlines menerbangkan pesawat MAX 9 dalam jumlah terbesar, sedangkan Turkish Airlines memiliki armada yang lebih kecil.Ketiga maskapai penerbangan itu memeriksa kondisi sejumlah pesawat mereka pada Minggu, 7 Januari 2024.

Alaska Airlines yang berbasis di AS melarang terbang ke-65 pesawat Boeing 737 MAX 9 miliknya pada Jumat, 5 Januari 2024, setelah penerbangan yang membawa 171 penumpang dan enam awak terpaksa mendarat darurat.

Sementara pihak Alaska Airlines juga memutuskan untuk menghentikan sementara armadanya. "Menyusul kejadian malam ini pada Penerbangan 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara armada 65 pesawat Boeing 737-9 kami," terang CEO Alaska Airlines Ben Minicucci pada Jumat, pekan lalu.

"Setiap pesawat akan dikembalikan ke layanan hanya setelah selesainya pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan," sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini