Sukses

2 Minuman dari Indonesia Masuk Daftar Kopi Terpopuler di Asia Versi TasteAtlas

Dua minuman kopi Indonesia berhasil masuk dalam daftar kopi terpopuler di Asia versi TasteAtlas. Keduanya adalah kopi tubruk yang berada di posisi ke-6, kemudian kopi luwak menyusul di posisi ke-7.

Liputan6.com, Jakarta - Dua minuman kopi Indonesia berhasil masuk dalam daftar kopi terpopuler di Asia versi TasteAtlas. Keduanya adalah kopi tubruk yang berada di posisi ke-6, kemudian kopi luwak menyusul di posisi ke-7.

TasteAtlas menulis bahwa kopi tubruk yang kental dan kaya rasa adalah kopi terpopuler di Indonesia. Minuman ini melewati proses pembuatan yang singkat, yakni air mendidih atau panas dicampur dengan kopi bubuk halus atau sedang.

"Kombinasi tersebut diaduk hingga tercampur rata, lalu didiamkan selama beberapa menit hingga bubuk kopi mengendap di dasar cangkir," lanjut pihaknya.

Walau pemakaian gula bersifat opsional, kebanyakan orang memilih untuk mempermanis kopi dengan mencampurkan gula dengan bubuk kopi, sebelum ditambahkan air. Cara penyiapan ini diyakini diperkenalkan oleh para pedagang dari Timur Tengah karena cara pembuatan dan kopinya sangat mirip dengan kopi Turki (Yunani).

"Di Indonesia, kopi diseduh di rumah, namun juga dijual di banyak kios pinggir jalan atau kedai kopi khusus (warkop atau warung kopi)," lanjut TasteAtlas.

Berlanjut dengan kopi luwak yang kerap disebut sebagai kopi termahal di dunia. Minuman kopi ini terbuat dari biji kopi yang dicerna dan dikeluarkan oleh musang (luwak), sebelum dicuci, digiling, dan dipanggang.

"Dipercaya bahwa ketika biji kopi melewati saluran pencernaan hewan, biji kopi akan kehilangan astringencynya, yang membuat kopi menjadi lebih lembut, halus, dan tidak terlalu pahit," bunyi keterangan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kopi Luwak

TasteAtlas menulis, "Kopi ini diduga ditemukan pada abad ke-19 pada masa pemerintahan kolonial Belanda ketika petani setempat dilarang memanen kopi untuk keperluan pribadi. Mereka secara tidak sengaja menemukan bahwa sisa kotoran luwak mengandung biji kopi yang belum tercerna, yang kemudian mereka gunakan untuk menyeduh kopi."

Sementara, minuman kopi yang memuncaki daftar ini, Turkish Coffee (Türk Kahvesi) dijelaskan terbuat dari biji kopi panggang yang digiling ekstra halus dipadukan dengan air dingin, (dan, jika diinginkan, gula) dalam teko kopi tradisional yang disebut cezve atau ibrik. Kopi lantas diseduh dengan api kecil hingga berbusa dan hampir mendidih, menghasilkan kopi Turki yang kuat dan kaya secara unik.

Daftar kopi terpopuler di Asia versi TasteAtlas:

  1. Turkish Coffee (Türk Kahvesi) (Turkiye)
  2. Vietnamese Iced Coffee (Vietnam)
  3. Ipoh White Coffee (Ipoh, Malaysia)
  4. South Indian Coffee (India Selatan, India)
  5. Vietnamese Coffee (Vietnam)
  6. Kopi Tubruk (Indonesia)
  7. Kopi Luwak (Indonesia)
  8. Dalgona (Korea Selatan)
  9. Arabic Coffee (Arab Saudi)
  10. Egg Coffee (Ca phe trung) (Hanoi, Vietnam)

 

3 dari 4 halaman

Kopi Terpopuler di Dunia Versi TasteAtlas

Sebelumnya, ada empat minuman kopi Indonesia yang masuk dalam daftar kopi terpopuler di dunia versi TasteAtlas. Berdasarkan data yang dirilis TasteAtlas pada Jumat, 15 September 2023, minuman kopi Indonesia ada dalam jajaran 50 besar. Minuman pertama adalah kopi tubruk yang ada di posisi ke-21.

Selanjutnya adalah kopi luwak yang ada tepat di bawah kopi tubruk, yakni peringkat ke-22. Disusul kopi ginseng yang ada di posisi ke-38. Disebutkan bahwa minuman kopi ini memadukan kopi dengan ginseng, akar yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional China selama berabad-abad.

"Asal-usulnya masih sulit dipahami, namun campuran pertama yang layak secara komersial diproduksi dan dipasarkan pada 1994 di Indonesia oleh perusahaan Citra Nusa Insan Cemerlang. Kombinasi ini menjadi populer di berbagai belahan dunia, khususnya di Italia, yang disajikan di sebagian besar kafe," terang TasteAtlas.

Tak ketinggalan, kopi joss juga masuk daftar dan menduduki posisi ke-42. Minuman kopi ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

4 dari 4 halaman

Kopi Joss Khas D.I. Yogyakarta

"Yang membuat kopi ini unik adalah adanya tambahan arang bakar yang ditambahkan langsung ke dalam secangkir kopi yang diseduh. Penambahan arang diyakini memiliki manfaat kesehatan dan banyak juga yang menemukan bahwa pembakaran arang menetralkan keasaman dan memberikan rasa karamel yang halus pada minuman," bunyi keterangan itu.

TasteAtlas menambahkan, "Minuman tersebut diduga pertama kali muncul pada 1960-an sebagai penemuan pedagang kaki lima setempat." "Saat ini, beberapa pedagang kopi yang sebagian besar berlokasi di kawasan wisata Yogyakarta menyiapkan dan menjual kopi khas ini. Menariknya, nama joss diyakini berasal dari bunyi yang muncul saat arang yang terbakar dijatuhkan ke dalam kaca."

Angkringan Lek Man di Kota Gudeg menjual menu kopi joss legendaris. Berlokasi tidak jauh dari Malioboro, atau tepatnya di Jalan Wongsodirjan, sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, angkringan yang satu ini tidak pernah sepi dari pengunjung, terlebih pada akhir pekan. 

Rendi, salah seorang keluarga Lek Man kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu menceritakan, menu andalan Kopi Joss sudah ada sejak 1967. Saat itu, angkringan Lek Man masih berjualan di dalam Stasiun Tugu.

"Dulu (Kopi Joss) cuma di sini satu, sekarang sudah mulai banyak, bahkan sampai sekarang semuanya ada Kopi Joss, dari Mangkubumi sampai mana-mana," ujar Rendi, beberapa waktu lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini