Sukses

Gaji Tukang Sampah di Denmark Capai Rp74 Juta per Bulan, Apa Saja Kerjanya?

Garda terdepan di pemilahan sampah di Indonesia yaitu pengepul atau pemulung hanyalah bagian kecil dari ekosistem sampah yang masih belum tertata. Sementara di luar negeri, contohnya Denmark warganya sudah teratur dalam pengelolaan sampah, sementara petugas sampahnya digaji cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini permasalahan sampah sedang jadi sorotan. Kabar yang belakangan sering kita dengar di Indonesia adalah penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), lantaran kapasitasnya tak mencukupi timbunan yang ada.

Garda terdepan di pemilahan sampah di Indonesia yaitu pengepul atau pemulung hanyalah bagian kecil dari ekosistem sampah yang masih belum tertata. Sementara di luar negeri, contohnya Denmark warganya sudah teratur dalam pengelolaan sampah, sementara petugas sampahnya digaji cukup besar.

"Jadi tukang sampah di negara ini bisa dapet Rp900 juta per tahun. Ayo ada yang mau jadi tukang sampah ga? Beneran deh ini nggak seberat jadi tukang sampah di Indonesia," ungkap Jerhemy, seorang mahasiswa Indonesia di Belanda yang sedang mengikuti edukasi dari pemerintah Denmark tentang pengelolaan sampah, dikutip dari TikTok pribadinya @jerhemynemoo, yang diunggah pada Selasa, 5 Desember 2023.

Menurutnya tidak berat bekerja sebagai tukang sampah di Denmark karena negaranya sendiri sudah bersih. Jerhemy bersama Pandawara Group dari Indonesia pun ditantang untuk menjadi petugas sampah di Denmark. 

Tugas pertama mereka adalah datang ke rumah-rumah untuk mengambil sampah. "Ternyata di Denmark setiap rumahnya itu punya empat atau lebih tong sampah dengan kategori berbeda," sambungnya.

Sampah tersebut tidak tiap hari diambil. Jerhemy menyontohkan jadwal yang kerap diterapkan warga, seperti hari Senin khusus untuk ambil sampah plastik. Kemudian hari Selasa sampah kertas, Rabu sampah organik dan seterusnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jadwal Pengangkutan Sampah di Denmark

Ternyata pengelompokan itu memiliki tujuan, salah satunya agar biaya operasional lebih hemat sekaligus supaya memaksa warganya untuk tidak menghasilkan sampah terlalu banyak. "Dan yang paling penting dipilah-pilah," cetus Jerhemy.

Ia pun mengungkapkan bahwa rata-rata gaji petugas sampah di Denmark sekitar Rp75 juta per bulan atau Rp900 juta per tahun. Petugas sampah tersebut juga masih mendapatkan tambahan biaya kesehatan, asuransi, jatah cuti dan tunjangan pensiun.

"Beneran setara dengan kayak pekerjaan lainnya. Tapi pajaknya itu juga tinggi, bisa 30 persen hingga 40 persen," ungkapnya lagi.

Jika dipotong pajak, penghasilan bersih petugas sampah di Denmark sekitar Rp600 juta per tahun. Jerhemy juga memberi tahu seperti yang ia videokan bahwa pekerjaan tukang sampah tidak berat karena mereka juga tidak mengangkut sampah sendiri, tapi menggunakan mesin.

Tapi inti dari apa yang disampakannya adalah bahwa apapun pekerjaannya di negara tersebut sangat dihargai. "Emang sih nggak bisa dibandingin gaji di sana dengan di Indonesia, karena biaya hidupnya juga pasti beda guys," timpalnya lagi.

3 dari 4 halaman

Warga Denmark Memilah Sampah hingga 40 Jenis

Denmark yang dijuluki negara terbersih pun punya aturan khusus bagi warganya agar pengelolaan sampah di negara itu bisa lebih mudah. Masyarakat di Denmark diajarkan untuk berkontribusi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Itu lantaran sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh setiap rumah harus menjadi tanggung jawab pemiliknya dan tidak boleh dibuang sembarangan.

Kata Jerhemy, warga Denmark harus memisahkan sampah mereka hingga hampir 40 kategori. "Liat nih ada salah satu warga yang udah pisah-pisahin sampah-sampahnya tuh. Ini mereka aja bawa sampahnya pake mobil, terus masuk deh ke lapangan tong sampah," bebernya yang ikut menyaksikan bagaimana warga Denmark wajib memilah.

Di video terlihat sebuah plang bertuliskan jam operasional lapangan sampah tersebut. Di sini terdapat sekitar 40 kontainer tong sampah berbeda yang tidak boleh dicampur. 

Pertama terdapat buku, botol kaleng, lampu, benda elektronik dan bahkan sampah barang elektronik pun dipisah lagi dalam tempat sampah khusus baterai, handphone, perabotan listrik. Bahkan ada kontainer khusus sampah beton, sampah kayu, kaca, mesin cuci, closet toilet serta perabotan yang sudah tidak terpakai. 

4 dari 4 halaman

Memilah Sampah Adalah Kunci

Hal pertama yang pemerintah lakukan adalah meminta warganya memilah sampah agar bisa diolah kembali. Jerhemy pun mengajak pengikutnya membayangkan ada berapa banyak sampah yang bisa dipakai ulang jika semuanya terpisah seperti ini.

"Bisa dipakai ulang, didaur ulang dan jadinya malah mengurangi timbunan sampah. Walaupun ribet kayak gini tapi kerennya kebanyakan warganya itu nurut lho," katanya lagi.

Bahkan menurutnya warga Denmark banyak yang harus jauh-jauh menyetir mobil untuk sampai ke lapangan sampah tersebut. Ia juga setuju kalau memilah sampah dan menyetorkannya harus difokuskan di Indonesia.

"Sistem ini harus diadaptasi supaya cocok di Indonesia, karena harus ada penanganan sampah yang baik dari sumbernya juga guys. Nah setahu gua udah ada beberapa sih yang nerapin gerakan pilah dan setor sampah," sambung dia.

Salah satunya yang Jerhemy ketahui di Provinsi Jawa Barat yang punya gerakan "Nyepah" atau nyetor sampah dari Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat. "Karena kalian tahu nggak sih, di Jawa Barat aja timbulan sampah yang dihasilkan itu udah 25 ribu ton per hari. Kalo nggak dipilah sejak awal, malah akhirnya bisa bikin TPA di kota-kotajadi overload gaes," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini