Sukses

Maskapai Besar Batalkan Puluhan Penerbangan dari dan ke Tel Aviv Imbas Perang Israel vs Hamas

Maskapai penerbangan besar membatalkan puluhan penerbangan ke dan dari Tel Aviv akhir pekan ini. Hal tersebut terjadi setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan kejutan besar-besaran terhadap Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan besar membatalkan puluhan penerbangan ke dan dari Tel Aviv akhir pekan ini. Hal tersebut terjadi setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan kejutan besar-besaran terhadap Israel.

Dikutip dari VOA News, Minggu (8/10/2023), di papan kedatangan di Bandara Internasional Ben Gurion Tel Aviv, American Airlines, Air France, Lufthansa, Emirates, Ryanair dan Aegean Airlines termasuk maskapai besar yang menarik penerbangan tersebut. Banyak penerbangan yang berangkat juga dibatalkan.

"Mengingat situasi keamanan saat ini di Tel Aviv, Lufthansa membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga Senin," kata juru bicara maskapai Jerman itu kepada AFP.

Maskapai ini menambahkan bahwa pihaknya secara permanen memantau situasi keamanan di Israel. Air France mengatakan pihaknya telah menghentikan penerbangan Tel Aviv sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Maskapai penerbangan berbiaya rendah milik grup Air France-KLM, Transavia, juga membatalkan penerbangan dari Paris ke Tel Aviv pada Sabtu malam, 7 Oktober 2023. Di Warsawa, maskapai penerbangan Polandia LOT mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya juga telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv. Namun, otoritas bandara tidak menghentikan hubungan udara komersial dengan Eilat, bandara internasional kedua Israel dan tujuan wisata di Laut Merah.

Dikutip dari Global Liputan6.com, Israel menyatakan keadaan perang setelah mengklaim Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan dengan pasukan darat. Menanggapi serangan tersebut, yang sepertinya mengejutkan Israel Defence Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel, Israel menyatakan keadaan perang.

 "Sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza," kata militer dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu, 7 Oktober 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perang Israel vs Hamas

Pihak militer juga menambahkan bahwa penduduk di daerah sekitar Jalur Gaza telah diminta untuk tetap tinggal di rumah mereka. "Pasukan Pertahanan Israel akan membela warga sipil Israel dan organisasi teroris Hamas akan membayar mahal atas tindakannya," sambung pihak militer.

Komandan senior militer Hamas Mohammad Deif mengatakan 5.000 roket telah diluncurkan. Ia menyerukan warga Palestina di mana pun untuk berperang.

"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi," katan Komandan senior militer Hamas Mohammad Deif.

Menurut informasi yang beredar, orang-orang bersenjata Palestina menyusup ke wilayah Israel selatan dan serangan roket diluncurkan dari Jalur Gaza dalam serangan tersebut. Sirene terdengar di seluruh Israel, termasuk di Yerusalem.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, telah mengumumkan bahwa kelompok militan Hamas telah memulai perang melawan Israel dan berjanji bahwa "Israel akan menang", demikian yang dilaporkan Associated Press. Setelah rapat kabinet keamanan di markas militer Israel di Tel Aviv, Gallant memperingatkan bahwa Hamas "melakukan kesalahan besar" dengan meluncurkan roket ke Israel selatan dan tengah.

3 dari 4 halaman

Serangan Roket dari Gaza ke Israel Awalnya Menewaskan Satu Orang

Sebelumnya pada Sabtu pagi, dilaporkan sejumlah roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Roket-roket tersebut, yang disaksikan oleh produser CNN di Gaza, memicu sirene hingga wilayah Tel Aviv di utara, di timur hingga Beer Sheva, dan banyak lokasi lain di antaranya.

"Seorang perempuan berusia 70-an tahun di Kfar Aviv di wilayah Gderot tewas setelah serangan roket tersebut," kata layanan penyelamatan Magen David Adom (MDA) Israel seperti dikutip dari CNN.

Kru ambulans kabarnya telah dikerahkan di daerah sekitar Jalur Gaza. Dua orang lainnya di daerah Ashkelon mengalami luka ringan, kata layanan penyelamatan, sementara orang keempat, seorang pria berusia 20-an di Yavne, terluka sedang akibat pecahan peluru. 

Roket-roket tersebut ditembakkan sekitar pukul 06.30 Sabtu pagi waktu setempat (23.30 ET), ketika sebagian besar warga Israel kemungkinan besar sedang tidur. Mengutip Times Now, serangan ini terjadi sehari setelah Israel dan negara-negara Arab memperingati 50 tahun serangan mendadak Mesir dan Suriah yang melancarkan Perang Yom Kippur.

4 dari 4 halaman

Serangan Terjadi Usai Sejumlah Protes

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bergegas ke Tel Aviv untuk berkonsultasi dengan kepala keamanan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga kabarnya akan ambil bagian. Sirene peringatan Red Alert diaktifkan di Tel Aviv, sekitar 70 kilometer dari Jalur Gaza, serta Sde Boker, Arad, dan Dimona di selatan, yang juga berjarak lebih dari 70 kilometer.

Ledakan terdengar oleh penduduk di seluruh wilayah ini dan serangan langsung roket terhadap bangunan dilaporkan terjadi di Ashkelon, wilayah Gedrot, dan Tel Aviv. Sirene dilaporkan terdengar di seluruh Israel, termasuk di Yerusalem.

Serangan hari ini, mengutip Live The Guardian, terjadi tak lama setelah petugas medis di Jalur Gaza melaporkan merawat gelombang pengunjuk rasa yang sepertinya sengaja menjadi sasaran pasukan Israel di bagian pergelangan kaki dalam kerusuhan baru-baru ini di perbatasan wilayah Palestina yang diblokade.

Setidaknya satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka sejak demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok pemuda, beberapa di antaranya melemparkan batu dan bom molotov, dimulai pada pertengahan September, demikian dilaporkan Bethan McKernan dan Hazem Balousha.

Protes tersebut seolah-olah diorganisir sebagai respons terhadap peningkatan kunjungan kelompok Yahudi ke kompleks Al-Aqsa di Yerusalem, serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang sedang berlangsung yang menargetkan sel-sel bersenjata Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dan kesengsaraan ekonomi yang disebabkan oleh tindakan Israel. Pengepungan Mesir atas Gaza, kini memasuki tahun ke-16.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini