Sukses

Saking Panasnya Cuaca, Pria di Semarang Berhasil Keringkan Jamuran Pakaian Hanya dalam 30 Menit

Hanya setengah jam kemudian, saat Rizky kembali mengecek, jemuran pakaian-pakaiannya telah kering sempurna.

Liputan6.com, Jakarta - Menjemur pakaian adalah aktivitas rutin yang dilakukan sebagian besar masyarakat. Namun, bagaimana jika pakaian bisa kering hanya dalam setengah jam? Kejadian unik tersebut terjadi pada sebuah video yang viral di media sosial. Pemilik akun @rizkyswannn di TikTok mengunggah video yang menunjukkan eksperimennya yang menarik.

Dalam video berdurasi 33 detik tersebut, Rizky mengambil gambar proses menjemur pakaian di rumahnya yang berlokasi di Semarang. Diketahui, Semarang dikenal dengan cuaca yang panas, namun apa yang dilakukan Rizky tampaknya melebihi ekspektasi. Pakaian yang masih basah kuyup, dijemur di bawah terik matahari yang menyengat sekitar pukul setengah 11 siang. Rizky tampak memeriksa jam dinding di rumahnya sebagai bukti awal eksperimen tersebut.

"Oke ini aku mau sosial eksperimen. Setengah 11 aku mau jemur bajuku. Jam berapa ini bakal kering kalau dijemur di Semarang," ungkap Rizky di unggahan videonya.

Dia lalu menjajarkan pakaian-pakaian basah di teras rumahnya. Hanya setengah jam kemudian, saat Rizky kembali mengecek, pakaian-pakaiannya telah kering sempurna. Tak ada sisa kelembaban atau tetesan air yang mungkin ada sebelumnya. Bahkan lantai yang tadinya basah oleh tetesan pakaian pun kini kering bersih.

"Udah kering, pantesan wong Semarang kok ketes panase kok (pantesan orang Semarang kepanasan)," ujar Rizky sambil membolak-balikkan baju.

Eksperimen ini menggambarkan tentang intensitas panas di Semarang. Rizky ingin menunjukkan kepada warganet bahwa cuaca di Semarang memang ekstrem dalam hal panas, sehingga menjemur pakaian pun menjadi aktivitas yang efisien dan cepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Nilai Semarang Lebih Panas dari Jakarta

Tak lama, video tersebut langsung viral hingga mendapat jumlah tayangan sebesar 900 ribu penonton per Sabtu, 7 Oktober 2023. Unggahan tersebut juga dibanjiri beragam komentar warganet.

"Emg semarang panas bgt makanya es teh berbagai merk ada," tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.

"Gw dr jkt, lagi ada kerjaan di semarang.... ampuuun semarang panasnya lebih lebih dr jkt.... bahkan lebih panasss dr cikarang...." komentar warganet.

"Aku cuci pake mesin. habis ditinggal makan langsung kering gak usah setrika langsung masuk lemari," komentar warganet lainnya

"Bajukuu keluar dr mesin pengering belum dijemur aja udah kering duluan masih dibak😭😭😭," bubuh akun lain menimpali.

Sang penunggah yaitu Rizky juga ikut membagikan tanggapannya. "Usaha Laundry Di Semarang Full Senyum," tulisnya dalam keterangan pada video.

Saat ini, Indonesia sedang berada di tengah-tengah musim kemarau yang berlangsung lama. Berdasarkan informasi dari situs BMKG pada Kamis, 5 Oktober 2023, suhu di berbagai kota di Indonesia berkisar antara 23 hingga 36 derajat Celsius. Kota Semarang, Jawa Tengah, adalah salah satu kota yang terkena dampak panas dari musim kemarau, dengan suhu yang bisa mencapai 36 derajat Celsius di siang hari dengan langit cerah berawan. Banyak penduduk kota yang merasa terganggu dengan situasi ini.

3 dari 4 halaman

Angin Timuran

Musim kemarau yang masih berlangsung di Indonesia tentu menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab cuaca panas di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, masih ada beberapa faktor lainnya, seperti kondisi atmosfer yang kering dan pengaruh El Nino.

Selain itu, ada faktor lain yang turut memengaruhi cuaca panas di sebagian wilayah di Indonesia. Faktor tersebut adalah Angin timuran. Mengutip kanal Hot Liputan6.com pada 29 September 2023, angin ini membawa massa udara kering yang cukup kuat berhembus ke wilayah tersebut. Udara kering ini dapat meningkatkan suhu dan membuat udara terasa panas.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan angin timuran dapat bervariasi berdasarkan wilayah geografis. Misalnya, dalam bahasa Inggris, angin ini disebut "trade winds" dan memiliki variasi seperti "northeast trade winds" (angin timuran laut laut) dan "southeast trade winds" (angin timuran laut selatan).

Angin timuran adalah salah satu komponen penting dalam sistem sirkulasi atmosfer Bumi dan memiliki dampak besar pada iklim dan cuaca regional di berbagai belahan dunia. Angin timuran bertiup dari timur (timur laut) ke barat (barat daya). Ini berlawanan dengan angin baratan, yang bertiup dari barat ke timur. Angin timuran dapat menjadi angin dominan di beberapa wilayah di selatan khatulistiwa.

4 dari 4 halaman

Mengapa Angin Timuran Dapat Menyebabkan Cuaca yang Sangat Panas?

Berikut adalah penjelasan mengapa angin timuran dapat berkontribusi pada cuaca panas di wilayah tertentu di Indonesia:

1. Musim Kemarau

Angin timuran sering kali terkait dengan musim kemarau di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Pada musim kemarau, curah hujan cenderung rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.

2. Massa Udara Kering

Angin timuran biasanya membawa massa udara kering dari daratan menuju wilayah perairan. Udara kering ini memiliki kemampuan untuk menyerap panas dengan cepat dari permukaan tanah.

3. Arah Angin yang Konsisten

Angin timuran memiliki ciri khas dalam hal arahnya yang relatif konsisten, yang berarti bahwa angin ini dapat membawa panas secara terus-menerus ke wilayah tertentu. Ketika angin timuran berlangsung untuk waktu yang lama, wilayah yang menerima angin ini dapat mengalami penumpukan panas yang signifikan.

4. Pengaruh Topografi

Topografi atau kondisi geografis suatu wilayah juga dapat memengaruhi intensitas cuaca panas selama musim kemarau. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki topografi yang dapat memperkuat efek angin timuran.

5. Potensi Pengeringan

Angin timuran juga dapat mengurangi kelembapan udara di wilayah tersebut. Ketika udara menjadi lebih kering, proses penguapan dari permukaan tanah dan vegetasi juga meningkat. Hal ini dapat mengeringkan tanah lebih cepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan suhu udara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini