Sukses

Petugas Keamanan Bandara Filipina Terciduk Telan Uang Penumpang Senilai Rp4,6 Juta

Petugas pemeriksaan bernama Irency Morados tertangkap kamera tengah menelan uang tunai dari dompet seorang penumpang. Uang yang ditelan petugas ini bernilai sekitar Rp4,6 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Tindakan tak terduga dilakukan oleh seorang petugas bandara Filipina yang telah menarik perhatian publik dan memicu amarah dari warganet. Insiden yang terjadi di bandara internasional Manila, Filipina ini memperlihatkan seorang petugas pemeriksaan yang tertangkap kamera tengah menelan uang tunai dari dompet seorang penumpang. Uang yang ditelan petugas ini memiliki nilai sekitar USD300, setara dengan Rp4,6 juta.

Dilansir dari AsiaOne pada Jumat, 22 September 2023, dari rekaman yang tersebar, petugas keamanan yang diketahui bernama Irency Morados tampak dengan jelas menempatkan uang tersebut ke mulutnya. Saat itu, Regino Allen, operator pemindai tubuh di bandara itu, memberikannya botol air.

Situasi semakin menarik ketika atasan Morados, Abraham de Luna, muncul dalam rekaman video tersebut. Dia terlihat berbicara dengan Morados, yang tampak kesulitan dan tersedak saat mencoba menelan uang tersebut. Morados tampak mencoba meredakan situasi dengan menutup mulutnya menggunakan sapu tangan.

Menurut laporan dari Kantor Keamanan Transportasi (OTS) Filipina, insiden tersebut bermula ketika seorang penumpang menyerahkan tas bahunya kepada Morados untuk proses pemeriksaan. Setelah pemindaian, penumpang tersebut menyadari bahwa dompetnya tampak terbuka dan sejumlah uang di dalamnya telah menghilang.

Ia lantas mendekati petugas di area pemeriksaan untuk menyelidiki masalah tersebut. Saat itulah Morados berbalik dan mulai menelan uang “agar tidak tertangkap”, kata OTS dalam laporannya. Namun, dia tidak menyadari bahwa dia malah berbalik ke arah kamera keamanan saat dia memasukkan uang ke dalam mulutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Supervisor Diduga Ikut Terlibat

Situasi semakin memburuk dengan terkuaknya keterlibatan seorang supervisor dalam kasus pencurian ini. OTS, dalam pernyataannya, mencurigai bahwa Abraham de Luna, seorang supervisor di bandara tersebut, mungkin terlibat dalam skema penipuan yang melibatkan Morados. Fakta bahwa De Luna terlihat mendekati Morados, yang tampaknya untuk memastikan uang tersebut hilang demi menghilangkan bukti, mempertegas dugaan keterlibatannya.

Otoritas bandara Filipina menanggapi cepat atas insiden ini. Pada Kamis, 21 September 2023, setelah kejadian, mereka memerintahkan agar tuntutan diajukan terhadap Morados atas perbuatannya. Insiden yang terjadi pada 8 September 2023 lalu mendapat sorotan khusus dari Menteri Perhubungan, Jaime Bautista. Dengan tegas, Bautista menyatakan niatannya untuk memastikan Morados menerima "hukuman maksimum" atas tindakannya.

Namun, insiden ini bukanlah yang pertama di tahun 2023. Menurut laporan dari situs berita online Rappler, ini adalah insiden pencurian ketiga yang terjadi di bandara Manila pada tahun tersebut yang mendapatkan publikasi luas. Dalam insiden sebelumnya, petugas keamanan bandara juga tertangkap basah mencuri uang dari seorang turis asal Thailand.

3 dari 4 halaman

Bandara Problematik

Tak lama setelah insiden pencurian oleh Morados, bandara internasional Manila kembali disorot negatif. Hanya dalam selang lima hari, terjadi lagi tindakan kriminal yang melibatkan petugas pemeriksaan. Kali ini, seorang petugas tertangkap tangan mencuri jam tangan milik seorang penumpang asal China.

Sebagai respons atas insiden-insiden pencurian ini, OTS mengambil langkah cepat dengan memberlakukan perubahan seragam bagi petugasnya. Mereka memerintahkan seluruh petugas keamanan untuk tidak lagi memakai jaket dan menginstruksikan agar saku pada seragam dilepas.

Kualitas pelayanan dan reputasi bandara Manila dikritik sejak lama. Pada survei yang dilakukan pada Juli 2023 oleh perusahaan manajemen properti dan perhotelan Casago, bandara Manila ditempatkan di posisi delapan sebagai bandara terburuk di dunia berdasarkan pengalaman antrian penumpang.

Situasi ini diperparah oleh penilaian dari situs perjalanan hawaiianislands.com pada bulan November 2022. Situs tersebut menobatkannya sebagai bandara ketiga yang paling menimbulkan stres bagi penumpang di kawasan Asia Tenggara dan Oseania.

4 dari 4 halaman

Terobosan Pindai Biometrik Bandara Changi

Sementara itu, mulai 2024, Bandara Changi Singapura menerapkan izin imigrasi otomatis yang memungkinkan penumpang meninggalkan negara tersebut tanpa paspor, dan hanya menggunakan data biometrik.

"Singapura akan menjadi salah satu dari sedikit negara pertama di dunia yang memperkenalkan izin imigrasi otomatis dan bebas paspor," kata Menteri Komunikasi Josephine Teo mengumumkan dalam sidang parlemen pada Senin, 18 September 2023 di mana beberapa perubahan pada Undang-Undang Imigrasi negara tersebut disahkan.

Mengutip dari CNN, Kamis, 21 September 2023, teknologi biometrik bersama dengan perangkat lunak pengenalan wajah sudah digunakan sampai batas tertentu di Bandara Changi, yakni pada jalur otomatis di pos pemeriksaan imigrasi. Namun, perubahan yang akan datang akan mengurangi kebutuhan penumpang menunjukkan dokumen perjalanan mereka berulang kali di titik kontak.

"Sistem tersebut juga memungkinkan pemrosesan yang lebih lancar dan nyaman," kata Teo.

Biometrik akan digunakan untuk membuat “token otentikasi tunggal” yang bakal digunakan di berbagai titik kontak otomatis, mulai dari penyerahan tas hingga izin imigrasi dan boarding. Hal itu akan menghilangkan kebutuhan akan dokumen perjalanan fisik, seperti boarding pass dan paspor.

"Namun, paspor masih diperlukan di banyak negara di luar Singapura yang tidak menawarkan izin bebas paspor," tegas Teo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini