Sukses

Pesta Literasi Indonesia 2023 Tak Hanya tentang Buku, Ada Fashion Show, Konser Musik, hingga Kuliner

Pesta Literasi Indonesia 2023 mengusung tema “Merangkul Rasa” dengan menggandeng para pecinta buku, penikmat kuliner, dan penggemar seni dalam kesatuan visi, yaitu merayakan literasi..

Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya Gramedia Pustaka Utama bakal menggelar Pesta Literasi Indonesia secara luring di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada 1-3 September 2023. Lebih dari 50 penulis, musisi, penyair, pegiat kuliner, dan tokoh nasional turut meramaikan Pesta Literasi Indonesia 2023 ini, dalam berbagai panel diskusi, kelas, dan konser literasi.

Acara ini termasuk unik dan menarik karena bekerja sama dengan Pasar Keliling untuk menghadirkan beragam UMKM pilihan dalam bazar. Event ini secara khusus digelar di Teater Wahyu Sihombing dan Galeri Emiria Soenassa.

Tak hanya tentang buku, Pesta Literasii Indonesia 2023 akan terdiri dari berbagai acara, seperti talkshow, fashion show, food challenge, cake decorating competition, lomba mewarnai, serta lomba cosplay bertemakan tokoh-tokoh dari buku terbitan Gramedia Pustaka Utama.

Menurut Anastasia Aemilia (Asti), selaku Ketua Panitia Pesta Literasi Indonesia 2023, festival ini sebelumnya bernama Ruang Tengah. Namanya diubah menjadi Pesta Literasi Indonesia sebagai simbol perayaan akbar untuk menyatukan cinta, rasa, dan cerita dalam panggung sukacita. Pesta Literasi Indonesia 2023 mengusung tema “Merangkul Rasa” dengan menggandeng para pecinta buku, penikmat kuliner, dan penggemar seni dalam kesatuan visi, yaitu merayakan literasi.

"Tahun ini, kami mengangkat tema merangkul rasa. Rasa di sini bukan hanya tentang makanan, tapi juga rasa yang muncul ketika kita membicarakan ide serta topik-topik hangat di dunia kuliner, dunia musik, dan perbukuan,” terang Asti dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 29 Agustus 2023,

Setiap harinya, akan tampil berturut-turut Soegi Bornean, Majelis Lidah Berduri, dan Sal Priadi dengan lagu-lagu andalan mereka yang diselingi pembacaan puisi dan karya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dari Najwa Shihab sampai Didiet Maulana di Pesta Literasi Indonesia

Line-up pengisi acara Pesta Literasi Indonesia 2023 antara lain, Najwa Shihab, Nicholas Saputra, Eka Kurniawan, Joko Pinurbo, Jerome Polin, Rintik Sedu, Ratih Kumala, Almira Bastari, M. Aan Mansyur, Intan Paramaditha, The Hartono’s Family, Didiet Maulana, Nathalie Indry, Puty Puar, Ruth Priscilia Angelina, Samuel Ray, Saras Dewi, Nadia Atmaji, Wregas Bhanuteja, Zaky Yamani, dan masih banyak lagi.

Sebagai salajh satu pengisi acara, Nicholas Saputra akan tampil sebagai pembicara bersama Setyo Widhyarto, dan dipandu oleh Asmara Wreksono dalam sesi bertajuk ‘Makanan Sebagai Ikon dalam Bidaya Pop’. Makanan menjadi salah satu ikon budaya karena mencerminkan identitas suatu kebudayaan.

Sesi ini akan berlangsung pada Minggu, 3 September mulai pukul 15.30 WIB di Teater Wahyu Sihombing. Semua acara talkshow tidak dipungut biaya alias gratis tapi pengunjung akan dibatasi sesuai dengan kapasitas venue dan harus reservasi lebih dulu. Untuk lebih lengkapnya Anda bisa berkunjung ke laman bit.ly/pestaliterasiindonesia.

Asti mengatakan selama Pesta Literasi Indonesia 2023 berlangsung akan dibuka Editor’s Clinic. “Jadi, Teman-teman yang ingin menerbitkan naskah atau berkonsultasi bagaimana agar naskah bisa diterima di penerbit bisa mendaftarkan naskah di Editor’s Clinic,” terangnya.

Pesta Literasi Indonesia 2023 diharapkan dapat menjadi ajang bagi para peserta dapat saling bertukar pikiran dan menambah wawasan tentang berbagai bidang agar kesadaran literasi semakin meningkat.

3 dari 4 halaman

Indonesia Masih Memiliki Persoalan Literasi.

Selain pameran buku, meningkatkan kemampuan literasi masyarakat juga menjadi tugas Perpustakaan Nasional. "Bangsa yang cerdas berkorelasi dengan kesejahteraan. Dan tugas perpustakaan adalah mencerdaskan anak bangsa sesuai amanah yang disebutkan dalam Undang-undang 1945," kata Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat menjadi pembicara kunci Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) Kota Banda Aceh, Selasa, 21 Maret 2023, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, 22 Maret 2023.

Syarif Bando menjelaskan, tidak lama lagi Indonesia akan memasuki pesta demokrasi. Di situlah potensi terjadi disrupsi informasi yang seringkali mengarah ke arah hoaks sehingga diperlukan kemampuan literasi agar terhindar dari kesalahpahaman atau pun ketidakmengertian informasi.

"Faktanya, Indonesia masih memiliki persoalan literasi. Literasi yang rendah mengakibatkan rendahnya indeks pembangunan manusia, income per kapita juga ikut rendah, dan tidak mempunyai daya saing. Dalam tatanan masyarakat juga berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas, kualitas kesehatan yang menurun hingga angka kemiskinan bertambah."Rendahnya literasi memberikan multiplier efek persoalan bagi pembangunan," terang Syarif Bando.

4 dari 4 halaman

Perpustakaan dan UMKM

Kehadiran perpustakaan bukan mengatur tugas dari pertanian, ekonomi kreatif, mau pun peran koperasi dan UMKM. Tapi perpustakan menghadirkan buku-buku untuk mencerdaskan orang-orang dengan pengetahuan karena banyak sekali lapangan kerja yang terbuang dan diambil oleh negara lain karena mereka lebih berani melihat peluang dan pintar.  Maka itu, keberadaan perpustakaan mesti dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat.

Selama berabad-abad perpustakaan telah menjadi landasan pendidikan, pengetahuan, serta menyediakan akses informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan sesuai perkembangan jaman.Salah satu sumbangan signifikan yang diberikan adalah penekanan pada inklusi sosial. Di mana perpustakaan berperan sebagai episentrum interaksi sosial, tempat banyak orang belajar dan tumbuh sukses.

"Perpustakaan berandil besar membantu UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa sehingga mampu berkompetisi dalam bisnis global," ungkap Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Amiruddin.

Peran aktif pemerintah daerah dan semua lembaga yang terkait diperlukan. Mereka harus punya metode baru, konsep dan teori baru agar UMKM terbantu dalam penyebarluasan produk atau pun kreatifitasnya. "Dan itu tidak bisa di dapat kecuali dengan membaca," ujar Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini