Sukses

Terowongan Kereta Terpanjang Dunia di Swiss Ditutup Sementara, Diperbaiki hingga Awal 2024

Terowongan kereta api terpanjang dunia di Gotthard Base Tunnel (GBT) ditutup sementara karena sedang dalam perbaikan. Hal ini merupakan imbas dari insiden gerbong kereta barang yang tergelincir di terowongan sepanjang 57 kilometer tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Terowongan kereta api terpanjang dunia, Gotthard Base Tunnel (GBT) ditutup sementara karena sedang dalam perbaikan. Hal ini merupakan imbas dari insiden gerbong kereta barang yang tergelincir di terowongan sepanjang 57 kilometer tersebut.

Kejadian tersebut membuat perjalanan kereta api melintasi Pegunungan Alpen Swiss akan memakan waktu lebih lama untuk beberapa bulan ke depan. Mengutip laman CNN, Jumat, 18 Agustus 2023, insiden membuat 16 gerbong terhambat dan merusak sekitar lima mil jalur kereta api, menurut laporan operator kereta api nasional Swiss SBB dalam sebuah pernyataan.

SBB mengatakan terowongan akan dibuka kembali sebagian pada 23 Agustus 2023, dengan menggunakan salah satu dari dua jalur pegunungan karena tidak terpengaruh oleh insiden tersebut. Hal ini mengurangi kapasitas sehingga rute kereta penumpang melalui kereta wisata memakan waktu dua jam lebih lama hingga awal 2024.

"Sampai pemberitahuan lebih lanjut, kereta penumpang akan dialihkan melalui jalur panorama," bunyi keterangan SBB.

Pihak SBB melanjutkan, "Waktu perjalanan diperpanjang 60 menit dalam lalu lintas nasional dan antara 60 hingga 120 menit dalam lalu lintas internasional."

Perusahaan sedang memeriksa apakah penumpang dapat diangkut dengan aman hanya dengan satu jalur yang beroperasi. Untuk saat ini, rute tersebut akan ditutup untuk lalu lintas non-barang sampai pemberitahuan lebih lanjut. 

Dibuka pada 2016 setelah 17 tahun pembangunan konstruksi, Gotthard Base Tunnel telah menjadi jalur kereta api penting antara Eropa utara dan selatan. Terowongan ini juga merupakan destinasi bagi penggemar kereta api yang ingin melintasi terowongan terpanjang di dunia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Insiden Kecelakaan Tidak Ada Korban Jiwa

Struktur koridor rel diketahui membentang antara Erstfeld di sisi utara dan Bodio di selatan, menghubungkan lalu lintas kereta api antara kota Zurich di Swiss dan Milan di Italia. Terowongan itu juga melewati koridor rel barang antara Rotterdam di Belanda dan pelabuhan Genoa di Italia Mediterania.

SBB mengatakan bahwa layanan penumpang akan beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi hingga terowongan dibuka kembali sepenuhnya. Alasannya, rute panorama di atas pegunungan tidak dapat menangani kereta bertingkat. Kereta tambahan juga tidak akan beroperasi pada saat puncak musim liburan.

Penyelidik kereta api Swiss saat ini sedang mencoba untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan tidak ada yang terluka. "Terowongan Dasar Gotthard adalah salah satu yang paling aman di dunia," kata CEO SBB Vincent Ducrot kepada wartawan.

Ia melanjutkan, "Fakta bahwa kecelakaan seperti itu masih bisa terjadi sangat berdampak pada kami. Untungnya tidak ada korban luka, tetapi ada banyak kerusakan properti."

Dia mengatakan perusahaan menyadari bahwa kecelakaan itu akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pelancong dan pelanggan angkutan. "Kami ingin meminta maaf untuk ini dan meminta pengertian Anda. Tim yang dikerahkan melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan bahwa lalu lintas kereta api yang aman melalui terowongan Gotthard Base dapat dilakukan kembali secepat mungkin," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Swiss Pecahkan Rekor Kereta Penumpang Terpanjang di Dunia

Sebelumnya, operator kereta Swiss bernama The Rhaetian Railway memecahkan rekor mengoperasikan kereta penumpang terpanjang di dunia pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Kereta sepanjang 1,9 kilometer itu terdiri atas 100 gerbong yang berkapasitas 4.550 kursi.

Kereta berhasil menyelesaikan perjalanan sejauh 25 kilometer dari Preda ke Bergun melalui Pegunungan Alpen di Swiss. Hal ini dilakukan dalam rangka merayakan ulang tahun ke-175 kereta api di Swiss.

Mengutip laman Euronews dan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, kereta yang membawa 150 penumpang itu melewati 22 terowongan, wilayah pegunungan, dan 48 jembatan, termasuk jembatan melengkung Landwasser Viaduct. Kereta melewati rute yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008.

Tak hanya perayaan ulang tahun, operator kereta itu mengungkap upaya pemecahan rekor dunia itu juga dilakukan demi menunjukkan pencapaian permesinan Swiss. "Kami memiliki peringatan hari jadi 175 tahun Swiss Railways, dan upaya rekor dunia ini perlu jadi salah satu peristiwa besar dari peringatan ini," ujar CEO Rhaetian Railway, Dr Renato Fasciati. 

4 dari 4 halaman

Memecahkan Rekor

Fasciati menjelaskan bahwa pemecahan rekor ini juga dilakukan untuk menunjukkan pemandangan jalur kereta api Swiss yang indah. "Pemandangannya seperti musim panas di India. Jadi, Anda melihat pohon-pohon di lembah yang indah ini, jalur kereta api ini punya banyak jembatan dan terowongan spiral," kata Fasciati.

"Ini merupakan jembatan dengan radius 100 meter, kemudian jalur masuk langsung ke permukaan batu, ke terowongan, dan ini benar-benar fantastis," sambungnya. Fasciati berharap orang-orang dari negara lain dapat melihat keindahan Swiss melalui pemecahan rekor ini. Ia juga berharap akan semakin banyak orang tertarik ke Swiss.

ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, operator kereta api itu kehilangan 30 persen pemasukan mereka karena jumlah penumpang menurun drastia. "Jadi, kami mencoba mencari acara yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan keindahan rute Warisan Dunia UNESCO ini," terangnya. 

"Kami menjamu orang-orang dari seluruh dunia yang baru saja datang dan melihat garis indah ini menggunakan gletser atau kereta Bernina Express," kata Fasciati. Dengan memiliki banyak gerbong, tentu ini akan lebih sulit dari kereta-kereta lain pada umumnya. 100 gerbong harus digabungkan dengan sangat baik hingga sinyal dari kereta tersebut tersampaikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.