Sukses

Mengenal Temu Giring, Bahan Jamu Indonesia yang Bisa Bikin Awet Muda

Merujuk penelitian, ekstrak temu giring sebagai jamu awet muda menunjukkan efek perbaikan pada kerusakan struktur kulit akibat sinar UV

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya untuk kesehatan tubuh, konsumsi jamu juga dipercaya sebagai bagian dari perawatan kulit. Ini tentu ditunjang ragam rempah pembuat jamu, seperti temu giring. Rimpang tanaman herbal yang juga dikenal sebagai Curcuma heyneana ini merupakan tanaman asli daerah tropis, terutama di Indonesia.

Merujuk studi di Perpustakaan Kedokteran AS, dilansir Sabtu, 20 Mei 2023, secara tradisional, rimpang temu giring digunakan sebagai perawatan kulit, bahan kosmetik, dan kesegaran tubuh, terutama pada wanita Jawa dan Bali. Tanaman herbal ini memiliki banyak bioaktivitas, seperti antioksidan, antikanker, dan antiinflamasi.

Karena itu, ramuannya dipercaya bisa membuat peminumnya awet muda. Dijelaskan bahwa zat anti-penuaan meliputi pengamatan penampilan visual. Perubahan morfologis pada konstitusi fisik, penampilan, dan kulit adalah indeks sederhana untuk mengukur penuaan.

Selain itu, temu giring yang merupakan salah satu spesies dari genus Curcuma ini juga digunakan dalam pengobatan penyakit seperti kanker dan peradangan. Kandungan kimianya antara lain germacrone, dehydrocurdione, isocurcumenol, curcumenol, curcumanolides A and B, zerumbone, oxycurcumenol, dan zedoarondiol.

Dalam pengujian in vitro dalam penelitian tersebut, semua ekstrak temu giring menunjukkan penghambatan tirosinase dan pengujian penghambatan kolagenase. Curcuminoid (CUR), prinsip aktif dari genus Curcuma, menunjukkan aktivitas antioksidan, penghambat tirosinase, dan penghambat kolagenase lebih besar dari semua ekstrak temu giring.

Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa aplikasi topikal dari ekstrak kasar Curcuma heyneana menghasilkan efek perbaikan yang signifikan pada kerusakan struktur kulit akibat sinar UV. Kandungan total CUR berkorelasi dengan aktivitas anti-penuaan temu giring.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jamu Awet Muda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa temu giring mengandung senyawa antioksidan dan memiliki aktivitas anti-aging yang kuat, sehingga dapat digunakan sebagai kandidat obat anti-aging atau phyto-cosmeceutical. Selain temu giring, ada bahan jamu lain yang juga dikenal sebagai ramuan awet muda.

Yang dimaksud, tidak lain tidak bukan, adalah kunyit, yang biasanya memang diolah bersama temu giring untuk jadi jamu. Merujuk buku Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects. 2nd edition, dilansir dari situs web Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), 29 Januari 2023, kunyit punya sejarah panjang dalam pemanfaatannya sebagai obat, hampir empat ribu tahun lalu.

Di Asia Tenggara, kunyit tidak hanya digunakan sebagai bumbu utama, tapi juga komponen dalam upacara keagamaan. Pengobatan modern pun mulai menyadari pentingnya kunyit, seperti yang ditunjukkan lebih dari tiga ribu publikasi yang berhubungan dengan kunyit dalam 25 tahun terakhir.

Salah satunya, jamu disebut sebagai agen anti-aging karena kandungan kurkuminnya. Mengutip Healthline, kurkuim, yang merupakan senyawa aktif utama dalam kunyit, telah terbukti memiliki sifat pelindung seluler yang kuat, yang dikaitkan dengan efek antioksidannya yang kuat.

Sebuah proses yang disebut penuaan seluler terjadi ketika sel berhenti membelah. Seiring bertambahnya usia, sel-sel tua menumpuk, yang dipercaya dapat mempercepat penuaan dan perkembangan penyakit.

3 dari 4 halaman

Hasil Studi

Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin mengaktifkan protein tertentu yang membantu menunda penuaan sel, membuat seseorang tidak hanya awet muda, namun juga memperpanjang usianya. Senyawa utama dalam kunyit ini telah terbukti dapat menunda penyakit dan meringankan gejala penyakit berkaitan dengan usia.

Catatan studi ini pula yang kemudian membuat asupan kunyit dikaitkan dengan penurunan risiko penurunan kognitif terkait usia pada manusia. Dalam pengobatan tradisional, kunyit telah digunakan dalam pengobatan terapeutik selama berabad-abad di berbagai belahan dunia.

Dalam praktik Ayurveda, pengobatan alternatif India kuno, kunyit dianggap memiliki banyak khasiat obat, termasuk memperkuat energi tubuh secara keseluruhan, menghilangkan gas dan cacing, memperbaiki pencernaan, melancarkan menstruasi, melarutkan batu empedu, serta meredakan radang sendi.

Selain itu, negara-negara Asia Selatan juga menggunakannya sebagai antiseptik untuk luka, luka bakar, dan memar, serta sebagai agen antibakteri. Di Pakistan, itu digunakan sebagai agen anti-inflamasi dan sebagai obat untuk ketidaknyamanan gastrointestinal terkait sindrom iritasi usus besar dan gangguan pencernaan lain.

Di Pakistan dan Afghanistan, kunyit digunakan untuk membersihkan luka dan merangsang pemulihannya dengan mengoleskannya pada selembar kain yang dibakar, lalu diletakkan di atas luka. Orang India menggunakan kunyit, selain dalam praktik Ayurveda, untuk memurnikan darah dan memperbaiki kondisi kulit.

4 dari 4 halaman

Pemanfaatan Kunyit

Pasta kunyit juga dioleskan pada kulit calon pengantin sebelum menikah di beberapa bagian India, Bangladesh, dan Pakistan, di mana diyakini dapat membuat kulit bersinar dan menjauhkan bakteri berbahaya dari tubuh. Kunyit saat ini bahkan digunakan dalam formulasi beberapa tabir surya.

Dalam praktik Ayurveda, kunyit adalah pengobatan yang terdokumentasi dengan baik untuk berbagai kondisi pernapasan, termasuk asma, hiperaktif bronkial, dan alergi, serta untuk gangguan hati, anoreksia, rematik, luka diabetes, pilek, batuk, juga sinusitis.

Dalam pengobatan tradisional Cina, kunyit digunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan sakit perut. Dari zaman kuno, seperti yang dicatat Ayurveda, kunyit digunakan untuk mengobati keseleo dan bengkak.

Baik dalam pengobatan Ayurveda maupun tradisional Tiongkok, kunyit dianggap sebagai karminatif. Praktisi unani juga menggunakan kunyit untuk mengeluarkan dahak, serta membuka pembuluh darah guna memperlancar peredaran darah.

Kunyit dapat dimasukkan ke dalam sajian, termasuk jamu, untuk meningkatkan proses pencernaan, serta mengurangi gas dan kembung. Konsumsinya juga merangsang produksi empedu di hati dan mendorong ekskresi empedu melalui kantong empedu, yang meningkatkan kemampuan tubuh mencerna lemak.

Terkadang, kunyit yang dicampur dengan susu atau air putih diminum untuk mengobati gangguan usus, serta masuk angin dan sakit tenggorokan. Penggunaan kunyit sebagai bumbu dan obat rumah tangga telah dikenal aman selama berabad-abad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini