Sukses

Mengenal Warung Jamu Ginggang yang Legendaris di Yogyakarta

Jamu telah jadi bagian tidak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia dan sebagai salah satu pilar penjaga kesehatan masyarakat Nusantara sejak ratusan silam. Tak heran warung jamu pun masih mampu eksis hingga kini, termasuk warung Jamu Ginggang.

Liputan6.com, Jakarta - Jamu telah jadi bagian tidak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia dan sebagai salah satu pilar penjaga kesehatan masyarakat Nusantara sejak ratusan silam. Maka tak heran, warung jamu pun masih mampu eksis hingga kini, termasuk warung Jamu Ginggang.

Dikutip dari Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, warta.jogjakota.go.id, Sabtu, 22 April 2023, Jamu Ginggang berada di Pakualaman Yogyakarta. Warung jamu ini telah dipegang oleh generasi kelima dan sudah merambah ke penjualan secara daring.

Warung Jamu Ginggang berlokasi di Jalan Masjid No 32, Pakualaman, Yogyakarta tepatnya sebelah barat dari Istana Kadipaten Puro Pakualaman. Konsep kafe sejak 1950 lalu masih dilestarikan sampai kini seperti aslinya zaman dulu.

Ike Yulita Astiani generasi kelima pengelola Jamu Ginggang menyampaikan bahwa pada 1930-an, Mbah Joyo Tan Ginggang membuka jamu yang dibuat hanya eplek-eplek di depan warung kini. Saat itu, ia mendapat izin dari Kadipaten untuk menjual ke umum.

Warung jamu ini menyediakan ragam jamu, mulai dari jamu beras kencur, kunyit asem, parem, pahitan, jamu sehat laki-laki, jamu pegel laki-laki, galian putri, galian singset serta jamu terlambat bulan. Hingga kini, Jamu Ginggang mampun mempertahankan eksistensinya dan menjadi salah satu favorit jamu tradisional yang banyak diminati warga.

Ike menjelaskan bahwa Jamu Ginggang tak menggunakan bahan pengawet dan pemanis buatan. Ia menyebut pembuatan jamu memakai murni memakai gula pasir dan gula merah.

Selama pandemi dampak positif yang diperoleh sejak adanya imbauan dari Presiden RI Joko Widodo untuk minum empon-empon seperti kunyit asem, beras kencur, dan temulawak. Sejak itu, dikatakan Ike, masyarakat banyak berdatangan ke warung jamu itu.

Bahkan ada jamu bernama jamu corona, yang merupakan campuran beras kencur, kunyit asem, dan temulawak. Setiap harinya selama pandemi penjualan bisa 100--200 gelas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jamu Kunyit Asam

Dikutip dari "Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat" oleh Sukini, Sabtu, 22 April 2023, berikut tentang jamu kunyit asam:

Bahan-bahan:

  • 1 kg kunyit
  • 1/4 kg asam jawa
  • 1/2 kg gula kelapa •
  • 1/4 sdm garam dapur
  • 20 gelas air

Bahan utama jamu kunyit asam adalah kunyit dan asam jawa, gula kelapa atau gula batu, air, dan sedikit garam. Namun, banyak penjual jamu gendong yang menambahkan bahan lain untuk memperkaya rasa dan manfaat dari jamu. Bahan lain yang biasa ditambahkan untuk membuat jamu kunyit asam, antara lain daun asam muda, temulawak, biji kedawung, madu, dan air perasan buah jeruk nipis.

Langkah pembuatan:

  1. Kupas kunyit, kemudian cuci hingga bersih.
  2. Haluskan kunyit, bisa dengan ditumbuk, diblender, atau diparut.
  3. Buang isi asam jawa.
  4. Didihkan air, kemudian masukkan kunyit yang sudah dihaluskan, asam jawa, dan garam.
  5. Tambahkan gula kelapa, kemudian kecilkan api.
  6. Aduk rebusan kunyit asam sambil sesekali diaduk hingga matang dan air sedikit menyusut.
  7. Matikan api, dan dinginkan kunyit asam.
  8. Saring kunyit asam di dalam wadah.
  9. Kunyit asam siap diminum.
  10. Untuk penyimpanan, jamu kunyit asam dapat dimasukkan ke dalam botol kaca dan disimpan didalam lemari es. Kunyit asam dapat diminum hangat atau dingin.
3 dari 4 halaman

Jamu Beras Kencur

Bahan-bahan:

  • 200 gram beras organik
  • 1.500 ml air
  • 50 gram kencur
  • 15 gram jahe
  • 4 mata asam jawa
  • 300 gram gula kelapa
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 buah jeruk nipis
  • 1 lembar daun pandan

Selain bahan-bahan tersebut, terdapat beberapa variasi bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan jamu beras kencur. Namun, beras dan kencur menjadi bahan yang wajib ada. Hal tersebut sesuai dengan nama jamu ini, yaitu jamu beras kencur. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur, adalah biji kedawung, biji kapulaga, dan kayu keningar.

Langkah pembuatan:

  1. Cuci beras hingga bersih, kemudian rendam denganair bersih selama satu malam.
  2. Cuci kencur hingga bersih, kemudian blender bersamaberas dan air.
  3. Cuci kunyit hingga bersih, kemudian haluskan.
  4. Tuang jus beras dan kecur ke dalam panci.
  5. Tambahkan air, kunyit yang sudah dihaluskan, daunpandan yang sudah dicuci, gula kelapa, garam, danasam jawa.
  6. Rebus larutan jamu dengan api kecil hingga mendidihsambil diaduk.
  7. Tambahkan air perasan jeruk nipis.
  8. Matikan kompor dan angkat panci.
  9. Saring beras kencur.
  10. Beras kencur dapat dinikmati hangat atau dingin.
4 dari 4 halaman

Filosofi 8 Varian Jamu Gendong

Mengutip situs web Pemkot Surakarta, Sabtu, 25 Februari 2023, susunan minuman tradisional ini menggambarkan fase kehidupan manusia, yang dimulai dari rasa manis-asam, sedikit pedas-hangat, pedas, pahit, tawar, hingga akhirnya manis kembali. Secara berurut, berikut ulasannya:

  1. Kunyit asam dengan rasanya yang manis-asam merupakan simbol awal kehidupan manusia yang terasa manis, tepatnya saat bayi hingga pra-remaja.
  2. Beras kencur memiliki rasa sedikit pedas yang melambangkan fase kehidupan manusia yang perlahan-lahan mulai merasakan tantangan dalam keseharian.
  3. Berlanjut ke cabe puyang yang memiliki rasa pahit dan manis sebagai lambang kehidupan manusia pada usia 19--21 tahun ini. Saat ini, seseorang sudah mulai memasuki fase dewasa yang membuat pengalaman kehidupannnya sudah lebih beragam.
  4. Pahitan melambangkan bahwa hidup ini tidak hanya terasa manis saja. Namun, sekali pun rasanya pahit, itu tetap harus ditelan, atau dalam maknanya "dijalani."
  5. Kunci suruh memaknai bahwa kehidupan akan membaik setelah kepahitan. Selayaknya "kunci" yang merupakan bumbu penyedap makanan dan "suruh" yang memiliki banyak khasiat dalam mengobati penyakit, kesuksesan akan datang setelah banyak kesukaran yang terlewati.
  6. Kudu laos merupakan jamu penghangat yang memaknai bahwa dalam melewati fase kehidupan, seseorang harus mampu jadi penghangat dan pengayom bagi diri sendiri maupun orang di sekelilingnya.
  7. Uyup-uyup merupakan jamu penetral dan rehabilitatif yang bermakna pengabdian diri seutuhnya dan kepasrahan diri secara tulus pada Tuhan.
  8. Sinom, dengan rasanya yang manis, melambangkan bahwa jika manusia di awal dilahirkan dengan fitrah, ia juga seharusnya kembali pada Tuhan dalam keadaan fitrah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.