Sukses

Aksi Sekelompok Pemuda Bersihkan Sampah di Sungai Viral di TikTok

Sebuah video viral memperlihatkan aksi sejumlah anak muda mengurangi sampah di sungai mendapat banyak pujian.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video di TikTok tengah viral, namun bukan berisi konten humor atau kelakuan nyeleneh warganet. Tayangan itu merupakan aksi mengurangi sampah yang dilakukan oleh sekelompok pemuda, yang menamakan dirinya Pandawara. 

"Biar sungainya sedikit glow up," tulis akun bernama Pandawara menggunakan hastag #pandawara #onedayonetrashbag di TikTok, dikutip pada Kamis, (13/10/2022).

Tampak para pemuda usia sekitar belasan dan awal dua puluhan ini bergotong royong membersihkan tumpukan plastik, dengan di sekeliling sungai yang airnya terlihat sangat hitam. Mereka mengangkat sampah itu hanya dengan peralatan sederhana, berupa sepatu boots anti air, juga sarung tangan karet, alat lainnya yang terlihat di salah satu video adalah jaring besar biasa untuk menangkap ikan.

Video juga mengungkap sebelum dan sesudah kali dibersihkan, tampak memang perbedaannya. Dari semula penuh dengan sampah plastik aneka rupa, kemudian bersih dan hanya tertinggal aliran airnya.

Video TikTok yang disukai lebih dari 936 ribu pengguna dan dibagikan ulang hingga 9257 kali itu akhirnya viral. Para warganet pun membanjiri kolom komentar yang kini telah direspons ramai oleh 27 ribu lebih pengguna.

Bukan hanya satu unggahan video, ternyata ada sekitar 30 tayangan yang memperlihatkan bagaimanan Pandawara melakukan aksinya. Akun bernama @pandawagroup ini kini memiliki 137,5 ribu pengikut. Di TikTok video mereka sudah disukai lebih dari 5 juta orang.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sungai hingga Pantai

Tak hanya membersihkan kali, ada sebuah tayangan yang juga memperlihatkan mereka membersihkan kawasan sebuah pantai dan sungai. Berbagai jenis sampah plastik makanan, itu seketika raup dari pandangan mata karena mereka bersihkan.

"Bukan membersihkan tapi mengurangi," tulis unggahan tersebut.   Jika melihat bio di akunnya, tampak mereka terbuka untuk melakukan kolaborasi dan menuliskan kontak yang dapat dihubungi.

Dari tautan yang disematkan publik juga diajak untuk berdonasi dan ada tautan yang mengarahkan pada sebuah aplikasi bernama Lita - Jasa Teman Mabar dan sepertinya berlokasi di Bandung, kalau dilihat dari sejumlah komentar warganet.   Aksi para pemuda ini lantas langsung mendapat sambutan positif warganet.

Di antaranya mereka kagum dengan apa yang dilakukan untuk mengurangi sampah dan membuat lingkungan lebih bersih, bahkan beberapa di antaranya ada yang menyemangati mereka juga.  "Sulit menemukan orang seperti Anda," tulis akun sampornakretek.

"Gini nih yang pantes viral," komentar warganet yang lain.  "Harus jadi tren sih ini," kata yang lain.  "Pemuda-pemuda limited edition ini mah," tambah yang lain. 

3 dari 4 halaman

Cacing Lilin

Sementara itu, mengutip Liputan6.com Minggu, 10 Oktober 2022, sebuah penelitian baru menunjukkan jika dua zat dalam air liur atau ludah cacing lilin bisa menghancurkan plastik. Temuan terbaru ini diyakini ilmuwan mampu menanggulangi polusi sampah plastik di dunia.

Cacing lilin adalah larva ngengat pemakan lilin lebah yang diproduksi lebah saat membuat sarang. Ilmuwan menemukan apabila ludah cacing lilin memiliki enzim yang menghancurkan polimer polietilena.

Polietilena termasuk zat yang sering digunakan dalam plastik dan penyumbang utama kerusakan lingkungan. Plastik yang terbuat dari polimer polietilena dirancang untuk sulit terurai sehingga plastik butuh puluhan tahun sampai berabad-abad untuk hancur secara alami.

Ilmuwan mulai penelitian mereka dari studi yang dipublikasi pada 2017 lalu. Saat itu ilmuwan menemukan jika cacing lilin mampu untuk menghancurkan polietilena tapi mereka belum tahu bagaimana cacing dapat menghancurkan plastik. 

Sekarang ilmuwan menemukan jika enzim cacing lilin mampu membentuk reaksi biokimia sehingga menghancurkan plastik. Melalui proses oksidasi, oksigen jadi bahan utama yang diperlukan untuk menghancurkan polimer polietilena.

4 dari 4 halaman

Awal Penemuan

Ilmuwan menemukan jika cacing lilin dapat memproduksi enzim itu dalam beberapa jam tanpa memerlukan panas atau radiasi yang umum digunakan untuk menghancurkan plastik. Federica Bertocchini, seorang ahli biologi dari Dewan Riset Nasional Spanyol (CSIC) mengungkap jika temuan ini mampu mengubah biodegradasi plastik."Fitur sama yang membuat plastik menjadi bahan unik dan berguna menciptakan salah satu masalah paling kritis abad ini," ungkap Bertocchini, dilansir dari Guardian, 4 Oktober 2022.

"Plastik tinggal di lingkungan untuk waktu yang lama yang akhirnya terurai menjadi partikel-partike l kecil, karena itu menjadi sumber partikel plastik mikro dan nano. Partikel plastik ini telah ditemukan di mana-mana, mulai dari Antartika hingga hujan dan air ledeng, yang tidak hanya menyebabkan masalah lingkungan yang nyata tetapi juga merupakan masalah yang berkembang bagi kesehatan manusia," sambungnya.

Plastik bukanlah makanan alami cacing lilin, namun peneliti menyatakan karena mereka meletakkan telur-telurnya di sarang lebah, anak-anak cacing yang baru menetas kemudian memakan lilin di sarang lebah tersebut. "Lilin merupakan sebuah polymer, semacam ‘plastik alami,’ dan punya struktur kimia yang serupa dengan polyethyleen," kata Bertocchini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.