Sukses

Keluarga Kerajaan Inggris Disebut Perlakukan Meghan Markle bak Pengkhianat

Meghan Markle dan Pangeran Harry sudah kembali pulang ke AS, sehari setelah pemakaman Ratu Elizabeth II.

Liputan6.com, Jakarta - Publik bisa melabelinya dengan banyak sebutan, tapi yang pasti, hubungan Meghan Markle dan keluarga Kerajaan Inggris telah begitu kompleks. Para bangsawan Inggris memiliki sejarah panjang memperpelondok pendatang baru, kata sepupu Raja Charles III dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Post, seperti dilansir dari Page Six, Kamis (22/9/2022).

Perlakuan ini terutama ditujukan pada wanita yang berkencan dengan anggota keluarga, dan hanya mereka yang "tangguh" yang bisa bertahan. "Kepada Meghan Markle, saya katakan, 'Apa yang Anda alami adalah jenis perpeloncoan yang mengerikan,'" kata Christina Oxenberg, keturunan bangsawan Serbia yang menganggap Raja Charles III sebagai sepupu ketiga.

"Jika saja ia bisa bertahan di sana, orang lain akan datang dan mengambil alih 'tensi' tersebut. Tidak ada yang dikecualikan, termasuk Kate Middleton," imbuhnya.

Oxenberg adalah seorang penulis, perancang busana, dan adik dari aktris Catherine Oxenberg. Ibu mereka adalah Putri Elizabeth dari Yugoslavia, yang, kata perempuan berusia 59 tahun tersebut, pernah sangat dekat dengan Charles.

Ia menyebut Meghan diperlakukan bak pengkhianat oleh beberapa anggota keluarga kerajaan Inggris. Menambah beban itu, pers Inggris yang menganalisa setiap gerakannya, terutama selama pemakaman Ratu Elizabeth pada Senin, 19 September 2022.

"Ia adalah istri pilihan Pangeran Harry," kata Oxenberg. "Dengan metrik mereka sendiri, mereka menyebutnya sistem kelas. Mereka datang dengan sistem itu, yakni Anda harus menghormati pilihan Harry."

"Mereka (keluarga Kerajaan Inggris) tangguh, mereka keras terhadap orang asing," katanya. "Ini bukan tentang warna kulit, ini tentang jadi orang asing."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perlakuan terhadap Kate Middleton

Oxenberg telah tinggal di antara bangsawan Inggris hampir sepanjang hidupnya. Ia mengingat keangkuhan yang pernah dibisikkan di belakang punggung Putri Wales ketika Pangeran William berkencan dengan Kate sebelum pernikahan mereka pada 2011.

Keluarga kerajaan menganggap cukup lucu bahwa pers Inggris menjulukinya "Kate Middle Class," kata Oxenberg. Menurut Express, Camilla diduga menyebut orangtua Kate, Carole dan Michael Middleton, sebagai "Meet the Fockers," merujuk pada tayangan komedi Hollywood tentang mertua yang tidak konvensional yang dibintangi Robert de Niro dan Dustin Hoffman.

Oxenberg berkata, "Mereka pikir itu semua sangat lucu: Kate Middle Class, Sarah Ferguson, dan Koo Stark. Mereka tidak bermaksud tidak hormat; bagaimanapun juga, ia adalah calon Ratu Inggris."

Stark, seorang aktris dan fotografer Amerika, berkencan dengan Pangeran Andrew selama 18 bulan pada awal 1980-an sebelum ibunya, Ratu Elizabeth II, mengakhiri hubungan tersebut. Meski ia awalnya menyukai Stark, Ratu dengan cepat turun tangan begitu pers Inggris mengungkap penampilan aktris itu dalam film porno soft-core.

"Itu adalah alasan yang sangat lemah," kata Oxenberg pada The Post. "Ada contoh bagus tentang bagaimana Anda bisa menderita sebagai bangsawan tanpa alasan yang bagus."

"Mereka berdua benar-benar jatuh cinta," tambahnya tentang Andrew dan Stark. “Mereka adalah belahan jiwa untuk satu sama lain, dan ia dilarang menikahi belahan jiwanya. Seandainya Andrew menikahinya, segalanya akan berbeda hari ini."

3 dari 4 halaman

Pulang ke AS

Pangeran Harry dan Meghan Markle telah terbang kembali ke California, Amerika Serikat (AS) setelah mengikuti rangkaian proses pemakaman Ratu Elizabeth II, Page Six mengonfirmasi. Duke dan Duchess of Sussex meninggalkan Inggris pada Selasa, 20 September 2022, satu hari setelah mereka menghadiri upacara pemakaman mendiang Ratu.

Mengingat tanggal kepulangan mereka, tampaknya tidak mungkin alumni Suits itu melakukan percakapan pribadi dengan Raja Charles III yang dilaporkan ia minta sebelum meninggalkan Inggris. Pasangan itu tinggal di Montecito bersama anak-anak mereka, putra berusia 3 tahun Archie dan putri berusia 1 tahun Lilibet.

Semua mata tertuju pada pasangan itu selama waktu terakhir mereka di Inggris, di mana mereka bersatu kembali dengan kakak laki-laki Harry, Pangeran William, dan istri William, Kate Middleton. The Fab Four memiliki serangkaian interaksi yang menegangkan, mulai dari tatapan dingin di depan umum hingga pengaturan tempat duduk terpisah di pemakaman kenegaraan mendiang Ratu, awal pekan ini.

4 dari 4 halaman

Dukungan Senyap

Sepanjang itu semua, Meghan Markle muncul untuk menunjukkan "dukungan senyap" pada suaminya, pakar bahasa tubuh dan penulis Judi James mengatakan pada Page Six secara eksklusif. "Deskripsi terbaik tentang bahasa tubuh Meghan di pemakaman adalah 'diremehkan,'" katanya.

Ia menyambung, "Meghan sepertinya menawarkan kelanjutan dari dukungan secara diam-diam itu pada suaminya sambil duduk dan berjalan dengan ekspresi bermartabat yang diwarnai dengan kesedihan."

Meski Meghan difoto meneteskan air mata atas meninggalnya Ratu, James menyatakan bahwa Harry tampak sama putus asa karena kehilangan nenek tercintanya. "Berjalan di sampingnya, tapi terpisah jauh dari saudaranya, alisnya yang berkerut dan kedipan matanya yang cepat menunjukkan timbulnya air mata," kata James.

"Ketika Harry melihat peti mati diturunkan, ada gerakan mengisap bibir, bergoyang dari sisi ke sisi dan bahu yang ia lakukan sebelumnya untuk menunjukkan bahwa ia menguatkan dirinya secara emosional," imnbuhnya.

Dalam pernyataan pertamanya tentang neneknya, Harry berkata, "Nenek, sementara perpisahan terakhir ini membawa kesedihan yang besar, saya selamanya bersyukur untuk semua pertemuan pertama kita, dari kenangan masa kecil saya, bertemu Anda untuk pertama kalinya sebagai panglima saya, saat pertama kali kau bertemu istriku tersayang dan memeluk cicit tercinta."

"Saya menghargai saat-saat yang dibagikan denganmu, dan banyak momen spesial lainnya di antaranya. Kamu sudah sangat dirindukan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.