Sukses

CEO Kohler Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun, Perumus Pengelolaan Lingkungan dengan Manufaktur Industri

Herb Kohler mengubah pabrikan produk-produk saluran air yang didirikan oleh kakeknya menjadi sebuah bisnis berskala global.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari keluarga besar Kohler, perusahaan manufaktur serta desain produk dapur dan kamar mandi dari Amerika Serikat (AS).  Pemimpin sekaligus CEO Kohler Co., Herbert Vollrath Kohler, Jr., tutup usia pada 3 September 2022 di Kohler, Wisconsin, AS pada usia 83 tahun. Ide-idenya yang berani dan gaya kepemimpinan yang mau terjun langsung ke lapangan mengubah pabrikan produk-produk saluran air (plumbing) yang didirikan oleh kakeknya menjadi sebuah bisnis berskala global milik keluarga.

Selain itu, Herbert meletakkan kampung halamannya, Negara Bagian Wisconsin, di peta sebagai destinasi golf yang mencapai kulminasi dengan menjadi tuan rumah kompetisi Ryder Cup pada 2021.  Keluarga Kohler berencana untuk mengadakan acara private. Di tanggal yang belum ditentutkan itu, Kohler akan menggelar sebuah acara penghormatan bagi Herb Kohler untuk para rekannnya, baik dari masa lalu maupun saat ini.

Website penghormatan juga akan segera hadir untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kontribusi Herb Kohler yang tak terhitung, kehidupannya yang dinamis, dampaknya pada bisnis, dan penghargaan-penghargaan yang layak ia terima. Informasi mengenai cara-cara untuk menghormati kenangan terhadap Herb akan disampaikan secara detil di website tersebut.

Misi pribadi Herb Kohler adalah menciptakan sukacita. Baginya, tidak ada pekerjaan yang setengah-setengah. Jika sebuah produk hendak disematkan dengan pelat nama “Kohler” maka harus tahan lama, fungsional, dan menarik. Produk tersebut harus menyenangkan dan selalu diingat.

"Semangat hidupnya, petualangannya dan pengaruhnya menjadi inspirasi kami semua. Kami bepergian bersama, merayakan bersama, dan kerja bersama. Beliau selalu hadir, setiap saat, menorehkan tanda yang tak terhapuskan pada hidup kami saat ini dan bagaimana kami akan meneruskan warisannya," kata pihak keluarganya, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Herb dikagumi banyak orang sebagai pemimpin yang memiliki banyak pencapaian dan dinamis; pebisnis yang memiliki pemikiran independen, inovator yang tak mengenal rasa takut; dan kreativitas yang penuh semangat.  "Saat saya menjual bathtub kepada Anda, harus ada sesuatu yang memberikan Anda kepuasan dan tak hanya ketika transaksi berlangsung. Bertahun-tahun kemudian, kami ingin Anda berpikir ini adalah salah satu pembelian terbaik sepanjang hidup," ucapnya dalam sebuah wawancara.

Herb Kohler – yang lebih suka menggunakan nama depannya tapi begitu dihormati oleh rekan-rekan Kohler Co. yang selalu memanggilnya dengan “HVK” atau “Mr. Kohler’ – lahir di Chicago pada 20 Februari 1939. Ayahnya, Herbert V. Kohler Sr., putra dari pendiri Kohler Co. John Michael Kohler, menjabat sebagai Ketua Dewan Komisaris (Board Chairman) dan CEO Kohler Co. sejak tahun 1940 hingga sepeninggalnya pada 1968. Ibunya, Ruth De Young Kohler adalah sejarawan dan mantan editor perempuan di Chicago Tribune.

Usai menjalani wajib milier di U.S. Army Reserve, kuliah di University of Surich, Swiss, dan menjalani karir akting singkat di Knox College di Illionois, ia menyelesaikan pendidikannya di Yale University, dan lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang administrasi industri pada 1965.

Herb bergabung menjadi karyawan full-time Kohler Co. sebagai teknisi R&D setelah lulus kuliah. Pada 1967, ia menjadi direktur dan setelah ayahnya wafat setahun kemudian, ia menjadi Vice President of Operations. Ia kemudian ditunjuk sebagai Executive Vice President pada tahun 1971, terpilih menjadi Chairman of the Board dan CEO pada 1972, dan President pada 1974 ketika usianya masih 35 tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

200 Desain dan Paten

Di tahun 2015, ia menjadi Executive Chairman perusahaan dan putranya, David, mengambil alih kepemimpinan sebagai Presiden dan CEO. Ia mengabdikan hidupnya selama 61 tahun untuk Kohler Co.  Di awal 1970-an, Herb menciptakan terbososan THE BOLD LOOK OF KOHLER yang selamanya mengubah kamar mandi dan dapur ala Amerika, mentransformasi apa yang tadinya ruangan untuk kebutuhan menjadi sebuah pernyataan desain, gaya, kecanggihan, dan ketrampilan.

Selama 43 tahun menjadi CEO, ia juga mengubah perusahaan keluarga ini memiliki lebih dari 40 ribu rekanan dan belasan fasilitas manufaktur di enam benua.  THE BOLD LOOK OF KOHLER bermula pada 1967 sebagai sebuah program unik untuk desain-desain cantik dari toilet, bathtub, wastafel, dan kelengkapan lainnya dalam warna-warna unik serta didukung oleh iklan konsumen yang imaginatif. 

Herb memimpin mereka berdasarkan tiga prinsip panduan utama. Pertama, hidup di ujung tombak desain dan teknologi produk dan proses. Kedua, memiliki standar tunggal untuk kualitas di atas norma yang biasa dilakukan sebuah perusahaan. Dan ketiga, investasikan 90 peren pendapatan tahunan Kohler Co. kembali ke perusahaan.

Herb berinvestasi untuk teknologi manufacturing mutakhir, melakukan revitalisasi tradisi inovasi produk perusahaan, serta meluncurkan kampanye iklan berisi brand awareness yang bold dan ditujukan untuk konsumen, membawa merek pemipaan (plumbing) KOHLER menjadi nomor satu di dunia dan tidak turun dari standar tersebut.

Ia menikmati proses kreatif, mulai dari review storyboard untuk iklan televisi berdurasi 30 detik hingga menguji produk baru secara personal dengan merendam dirinya di dalam bak whirpool atau menguji sampel cokelat Kohler yang sudah menurun kualitasnya. Herb banyak mendesain sendiri produk-produk perusahaan serta memiliki lebih dari 200 desain dan paten untuk utilitas.

Chicago Tribune pernah menulis tentang Sheboygan County, “Kemungkinan mengubah tanah pertanian terpencil yang luas ini menjadi pusat golf sama seperti mengubah toilet menjadi karya seni. Herbert Kohler kini bisa berkata ia telah melakukan keduanya.”  Di awal-awal pendirian The American Club, beberapa tamu bertanya pada Herb mengapa resor tersebut menyediakan transportasi ke lapangan-lapangan golf, tapi tidak ada lapangan golfnya.

Pertanyaan itu kemudian menginspirasi pertemanan pertama dan kemudian keakraban dengan perancang lapangan golf kelas hall-of-fame Pete Dye, serta sebuah visi yang mengedepankan apa yang kemudian disebut sebagai kejuaraan golf 72-hole paling spektakular di Amerika. Blackwolf Run, yang pertama dari portofolio golf Destination Kohler, dibuka pada 1988. Whistling Straits hadir 10 tahun kemudian, mengubah lapangan lokasi lapangan terbang yang sudah ditinggalkan dan penuh dengan polusi menjadi sebuah pengalaman golf kelas dunia.

3 dari 4 halaman

12 Prinsip Lingkungan Hidup

Proyek terbarunya lebih dekat di rumah, termasuk menjadi co-designer untuk Straits Chapel yaitu lapangan 10-hole yang menyenangkan, lapangan golf par-3 Baths of Blackwolf Run yang dibuka pada Juni 2021, serta rencana membangun lapangan golf 18-hole untuk umum di properti perusahaan serta pesisir Danau Michigan sepanjang lebih dari 1,5 kilometer di bagian selatan Sheboygan County.

Pada 2000, Golf Digest menempatkan Sheboygan County di peringkat ke-7 diantara 50 besar destinasi golf di seluruh dunia. Lapangan golf milik Kohler telah enam kali menjadi tuan rumah kejuaraan golf besar hingga saat ini, termasuk diantaranya PGA Championship paling menarik terjadi di Whistling Stratis pada 2015.

Tahun 2021 mungkin menjadi kulminasi warisan dan semangatnya untuk golf ketika menjadi tuan rumah turnamen Ryder Cup ke-43, disebut oleh sejumlah pakar gold sebagai yang terbaik dari 94 tahun sejarah kompetisi ini. Herb Kohler menemukan inspirasi yang kuat dalam kehidupan pamannya, Walter J. Kohler Sr., yang memimpin Kohler Co. pada 1905 hingga sepeninggalnya di tahun 1940.

Sang paman kerap mengutip prinsip bisnis yang diciptakan oleh kritikus dari abad ke-19 asal Inggris, John Ruskin. “Life without labor is guilt, labor without art is brutality.” Jika diterjemahkan secara harafiah, hidup tanpa bekerja adalah kesalahan, bekerja tanpa seni adalah kebrutalan. Kutipan itu mengena pada Herb, yang melihat bisnis sebagai proses yang terjadi karena kreativitas, tantangan terjadi secara konstan, dan memberikan cara untuk membantu orang lain.

Herb mendirikan dan memimpin Kohler Trust for the Arts and Education, Kohler Trust for Preservation, meneruskan kursi kepemimpinan tersebut ke putrinya, Laura, pada 2015. Herb juga mendirikan Kohler Trust for Clean Water di tahun 2019 yang juga dipimpin oleh Laura.

Ia menjabat sebgai President Kohler Foundation yang memberikan ratusan ribu dolar AS beasiswa setiap tahunnya, mensponspori Distinguished Guest Series yang membawa penampil ternama internasional ke Sheboygan County serta mengelola Waelderhaus, replika dari rumah John Michael Kohler di Austria yang kini dibuka untuk publik.

Ketertarikan Herb terhadap pelestarian luar ruangan dan lingkungan membawanya untuk mendirikan River Wildlife, cagar alam seluas 500-aker (sekitar 200 hektare) yang terletak di pesisir Sungai Sheboygan; serta pelestarian Eagle Valleh, pelestarian elang seluas 1.440-aker (sekitar 580 hektare) di sekitar area tebing Sungai Missisipi dan meraih Wisconsin Wildlife Development Award.

Selain itu, Herb juga merumuskan 12 Prinsip Lingkungan Hidup (12 Environmental Principles) Kohler Co., memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan pengelolaan lingkungan dengan manufaktur industri. Pada September 2022, Kohler Center for Marsh Education dibuka di Sheboygan Marsh Wildlife Area untuk mempromosikan lingkungan hidup, konsevasi, dan kepengurusan (stewardship) melalui edukasi, aktivitas langsung, dan advokasi.

4 dari 4 halaman

Keluarga Kohler

Herb Kohler tidak pernah memaksa ketiga anaknya untuk terjun ke bisnis keluarga. Ia justru mendorong mereka untuk mencari jalannya sendiri. Bahwa seluruh jalan yang ditempuh Laura, Rachel dan David membawa mereka kembali ke Kohler Co., menjadi bukti pengaruh dan contoh yang kuat dari sang ayah.

David memimpin Kohler Co. sebagai Presiden dan CEO, Laura adalah Senior Vice President untuk Human Resources, Stewardship, and Sustainability,. Sedangkan Rachel yang tadinya menjabat sebagai Group President Kohler Interiors kini menjadi wirausaha namun tetap menjadi anggota Dewan Direksi (Board of Directors) perusahaan.

Herb menikahi Natalie Black pada 1988 dan bersama mereka membangun hidup yang fokus pada membesarkan bisnis ke skala global. Natalie Black Kohler saat ini sudah pensiun, setelah sempat menjabat sebagai Senior Vice President dan Chief Legal Officer untuk Kohler Co.  Ia adalah anggota Board of Directors dan Presiden dari Kohler Foundation.

Herb berdedikasi pada keluarganya, seringkali melakukan liburan penuh petulangan dengan mereka. Kawan-kawan dekatnya berkata, kepribadiannya yang kuat dengan mudah ditaklukkan dalam hitungan detik oleh senyuman 10 cucu dan tiga cicitnya.

Pernikahannya dengan Linda Kohler Anderson berakhir dengan perceraian pada awal 1980-an. Linda adalah ibunda dari Laura, Rachel, dan David, serta telah meninggal pada 2005. Orangtua Herb, Herbert V. Sr. dan Ruth DeYoung, serta adik-adiknya, Frederic Kohler dan Ruth DeYoung Kohler II, juga semua telah meninggal. Herb meninggalkan istrinya saat ini, Natalie; dua putrinya, Laura Kohler (Steve Proudman) dan Rachel Kohler (Mark Hoplamazian).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.