Sukses

Jam Tangan Mewah Brigjen Andi Rian Jadi Omongan, Diduga Berharga Rp240 Juta hingga Rp300 Juta

Deretan produk dari brand mewah yang dipakai Brigjen Andi Rian Djajadi memicu pertanyaan publik tentang seberapa besar gaji polisi sebenarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gaya Brigjen Andi Rian kembali jadi sorotan. Setelah kemeja bermerek yang dikenakannya, kali ini giliran jam tangan yang dipakai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Mabes Polri itu menjadi buah bibir. Sebuah akun Twitter menyebut jam tangan yang dipakai terhitung merek mahal.

Jam tangan hitam yang kerap dikenakan Andi Rian saat tampil dalam jumpa pers terkait penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J itu disinyalir keluaran brand Panerai. Dilihat dari bentuknya, kemungkinan jam tangan itu merupakan seri Panerai Luminor Submersible 1950 3 Days dengan tali jam berbahan karet.

 

Hal itu ditandai angka di jam tangan terlihat menyala kekuningan dengan detail lengkungan tambahan di samping tombol pemutar. Merujuk laman authenticwatches.com, jam tangan dengan model itu dihargai 20.520 dolar AS atau sekitar Rp306 juta. Konsumen harus menunggu sekitar tiga bulan setelah memesan produk tersebut.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, tipe jam tangan mewah tersebut sudah tidak bisa ditemukan lagi pada laman resmi Panerai. Kemungkinan model tersebut bukanlah seri terbaru mengingat Luminor dan Submersible kini dikategorikan secara terpisah.

Desain jam tangan itu juga mirip dengan model Submersible Marina Militare Carbotech - 47 mm. Dikutip dari laman Chrono24.com, jam tangan produksi 2022 itu bernilai 16.200 dolar AS atau sekitar Rp241 juta.

Panerai merupakan brand jam tangan mewah asal Italia dengan sejarah awal dimulai pada 1860. Brand tersebut didirikan oleh Giovanni Panerai di Florence, yang membuka toko, bengkel, hingga sekolah jam tangan pertama di kota itu.

Pada masa Perang Dunia I, Panerai menjadi penyuplai kebutuhan militer bagi Angkatan Laut Kerajaan Italia. Mereka menciptakan penunjuk waktu yang akurat dengan menggunakan bahan radioaktif radium. Seiring perjalanan waktu, brand tersebut diakuisi oleh Grup Richemont pada musim semi 1997 yang juga menaungi sejumlah brand jam tangan mewah lain seperti Rolex, Tudor, dan TAG Heuer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemeja Burberry

Andi Rian sebelumnya disorot karena sejumlah kemeja dari brand mewah. Sebuah akun di Twitter menyandingkan kemeja Brigjen Andi tersebut dengan produk keluaran Burberry.

Tampak kemiripan kedua kemeja lengan panjang yang berpalet dasar biru navy serta motif garis klasik khas brand asal Inggris yang diperbesar itu. Merujuk situs Burberry, kemeja itu sama dengan produk bernama Check Stretch Cotton Poplin Shirt. Tersedia dalam enam pilihan tema warna, kemeja ini dijual seharga 350 pound sterling atau sekitar Rp6 juta. 

Akun @BosTemlen juga mengunggah kemiripan kemeja putih yang dihiasi bordiran empat garis hitam horizontal dan tulisan 'Burberry' pada bagian dada. Ia diketahui pernah terlihat memakai kemeja yang sama saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri. Kemeja putih ini ternyata harganya mencapai 470 dolar AS atau setara Rp7 juta. 

Namun, harga jual kemeja serupa bisa jadi lebih murah bila yang dikenakan adalah produk KW. Sejumlah toko online di e-commerce menawarkan produk yang mirip dengan harga ratusan ribu rupiah, tergantung kualitas bahannya.

 

3 dari 4 halaman

Gunjingan Warganet

Unggahan yang sudah dibagikan ulang lebih dari 4.700 kali itu menuai komentar dari pengguna Twitter lainnya. Mayoritas mempertanyakan besaran gaji polisi hingga mampu bergaya hidup mewah. Tak sedikit yang menyindir polisi dengan membandingkan penampilan Andi Rian dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sederhana.

"Wow keren polisi sekarang jenderal bintang 1 berapa gaji ya Min @DivHumas_Polri Pak @ListyoSigitP pak @mohmahfudmd mohon dijelasin biar makin percaya rakyat sama polisi kalau jelas gajinya kan clear," cuit salah satu warganet.

"@KPK_RI ada nyali gak ini..Ayo @ListyoSigitP buktikan anggota yg bergaya hidop mewah di audit dan cek. Dari mana sumber uangnya," imbuh yang lain.

"Apalagi cincinnya klo itu blue safir hq bisa di atas 200jt an seukuran itu," ujar warganet.

Sebagian warganet tetap membela Andi Rian dengan menyebut kemeja yang dipakai alumnus Akademi Kepolisian angkatan 1991 asal Makassar itu merupakan hasil hibah. "Jangan berburuk sangka bang. Mungkin ada yang menghibahkan..... Hehe...," ujar warganet.

"Fix itu barang endorse, kelihatan bgt memang sengaja nggak pake seragam. Dan dengan mudahnya netizen terjebak untuk memviralkannya,,," komentar warganet berbeda. 

4 dari 4 halaman

Gaya Hidup Hedonis

Dalam kesempatan berbeda, Kapolri Jenderal Listyo Sigit sempat dikritik anggota DPR saat rapat dengan pendapat antara Komisi III dengan Polri terkait gaya hidup yang dinilai hedonis oleh masyarakat. DPR menyebut gaya hidup tersebut melahirkan raja-raja kecil di daerah.

Dikutip dari kanal News Liputan6.com, Kapolri menyatakan telah menginformasikan larangan gaya hidup bermewah-mewahan bagi polisi lewat Perkap dan surat telegram (STR) dari Divisi Propam terkait larangan gaya hidup hedonis. "Kalau pola-pola ini masih dilakukan, kita sudah punya aturannya dan mereka bisa diproses di dalam peraturan kami terkait pelanggaran terhadap ketentuan yang sudah kita atur," kata Sigit di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.

Kapolri juga memastikan, Divisi Propam Polri terus berpatroli setiap hari demi menegakkan tertib aturan tersebut di jajaran anggota Korps Bhayangkara. "Kami sudah sering dapat masukan terhadap hal seperti ini, tapi kita tidak mungkin bisa sendiri. Tapi tentu hal tersebut menjadi atensi kami ke depan," imbuh Sigit.

Nama Andi Rian juga jadi sorotan saat ia mengumumkan penetapan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) sebagai tersangka penyerangan anggota kepolisian. Padahal, seluruh tersangka telah tewas dalam insiden penembakan di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, pada Desember 2020.

"Sudah ditetapkan tersangka," kata Andi Rian, Kamis, 4 Februari 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.