Sukses

Cara Manfaatkan Bekas Puntung Rokok Jadi Pestisida Alami

Selain berharap tanaman sehat dan tumbuh subur, tentunya kita juga ingin melindunginya dari hama.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang gemar bercocok tanam, hama menjadi hal yang paling dihindari agar koleksi tanaman tetap sehat. Anda bisa mengatasinya dengan membeli pestisida. Namun, ada pestisida alami yang bisa dibuat sendiri dari limbah bekas puntung rokok. 

Bekas puntung rokok bila dibuang sembarangan akan menambah beban lingkungan baru. Dina Kania, National Professional Officer for Policy and Legislation, dalam webinar bertema "Dampak Lingkungan Akibat Industri Tembakau: Antara Solusi Palsu dan Tanggung Jawab yang Seharusnya" pada Jumat, 27 Mei 2022, menjelaskan sekitar 7.000 bahan kimia terdeteksi dari limbah itu yang bisa meracuni air dan tanah.

Berdasarkan riset, zat kimia berbahaya yang terdapat dalam puntung rokok di antaranya adalah nikotin, arsenik dan logam berat yang sifatnya beracun bagi organisme yang hidup di air. "Banyak dari bahan kimianya yang beracun bagi lingkungan dan bahkan 50 di antaranya bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker bagi manusia," ujarnya.

Alih-alih merusak lingkungan, memanfaatkannya sebagai pestisida bisa membantu menekan jumlah sampah puntung rokok di Indonesia. Selain, pestisida dari puntung rokok disebut cukup ampuh dan efektif membasmi hama tanaman. Begini cara membuatnya dikutip dari akun TikTok @tanduria.co, melansir laman MStar, Rabu, 24 Agustus 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Membuat

1. Kumpulkan kira-kira segenggam bekas puntung rokok.

2. Rebus puntung rokok di dalam 500ml air untuk menghilangkan virus mozaik dari tembakau. Rebus sebentar hingga puntung rokok berubah kecokelatan.

3. Hasil rebusan kemudian dicampur dengan air dengan komposisi 1:100. Taruh ke dalam botol semprotan.

Semprot tanaman dengan pestisida ini seminggu sekali jika gangguan hama masih tergolong ringan. Namun, jika tanaman terserang hama cukup parah, bisa disemprot dua atau tiga kali seminggu.

Cara ini efektif untuk menghilangkan hama tanaman seperti tungau, kutu kebul, dan kumbang. Beberapa jenis hama tanaman berupa serangga lainnya, seperti ulat, lalat bibit dan walang sangit juga bisa diatasi dengan pestisida tersebut.

Selain menggunakan sisa puntung rokok, ada bahan lain yang bisa diolah menjadi insektisida, yakni nasi dan air cucian beras. Tieok Eng dalam akun Facebook Berkebun di Laman Rumah menjelaskan, cairan organik itu juga membuat pohon cabai tumbuh lebih subur dan berbuah banyak setelah disemprotkan. Pembasmi hama organik itu juga cocok untuk tanaman bunga. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Air Beras

Berikut cara membuat pembasmi hama organik dari air cucian beras yang dikutip dari laman mStar, Minggu, 7 Agustus 2022.

1. Sediakan tiga sendok nasi, lalu remas-remas.

2. Masukkan nasi yang sudah diremas ke dalam wadah botol plastik.

3. Kemudian ambil air cucian beras pertama dan letakkan di wadah berisi perasan nasi. Hati-hati, jangan tuang air sampai penuh, hanya sekitar 3/4 dari wadah saja.

4. Fermentasi cairan selama seminggu.

5. Pindahkan campuran ke dalam wadah semprot supaya lebih mudah digunakan.

6. Cairan pembasmi serangga organik pun siap digunakan.

Sementara untuk insektisida dan pupuk alami, gunakan air rendaman kulit bawang. Serbuk dari cangkang telur juga digunakan untuk menutrisi tanah dengan kalsium sekaligus pengganti kapur dolomit. Cuitan ini menarik banyak perhatian warganet, beragam komentar memenuhi unggahan.

 

 

4 dari 4 halaman

Pupuk Kulit Pisang

Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh lebih cepat bahkan lebat. Seorang wanita berbagi unggahan mengenai tanamannya yang rimbun setelah diberikan pupuk organik. Hal ini ia bagikan melalui akun Twitter GelarPrakosa. Hal yang menarik, ia ternyata menggunakan kulit pisang sebagai pupuk organik.

Setelah empat minggu, siapa sangka tanaman daun mint miliknya tumbuh sangat rimbun bahkan mirip semak-semak. Metode yang ia lakukan pun sangat mudah. Kulit pisang dipotong-potong dan dikubur ke dalam tanah tempat menanam.

"Dikubur ya, jangan ditaruh doang. Nanti malah mengundang serangga," tulisnya dalam cuitannya pada Selasa, 16 Agustus 2022. Ia pun menjelaskan saat masa pruning (pemangkasan), disarankan membagi tanaman ke dalam beberapa pot.

Hal tersebut dilakukan agar tanaman tak berebut nutrisi. Selain itu, ia ternyata menggunakan banyak limbah atau sampah dapur untuk kesuburan tanamannya. Untuk nutrisi tanaman, ia menggunakan air rebusan kulit telur, air cucian beras, serta rendaman kulit pisang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.