Sukses

Beda Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show, Berikut Agensi yang Menaungi

Berbeda dari Paris Fahion Show, Paris Fashion Week terbagi jadi tiga kategori.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show tengah berada di pusat lampu sorot atensi publik. Perbedaan keduanya dipertanyakan karena sederet brand lokal dituding "nebeng" nama Paris Fashion Week (PFW), salah satu pekan mode paling bergengsi di dunia.

Melansir British Vogue, Selasa (8/3/2022), Paris Fashion Week digelar perdana pada 1973 di bawah agensi Fédération Française de la Couture. Pertunjukan busana saat itu dibuka dengan Battle of Versailles Fashion Show.

Pertarungan ini menghadirkan ketegangan bersejarah antara mode Paris dan New York. Karya lima desainer Prancis terbesar diadu dengan lima perancang Amerika yang kurang dikenal di atas landasan pacu.

Acara penggalangan dana untuk merestorasi Istana Versailles ini menampilkan Yves Saint Laurent, Emanuel Ungaro, Christian Dior (saat itu dirancang Marc Bohan), Pierre Cardin, dan Hubert de Givenchy dari tim Prancis. Mereka berhadapan dengan Anne Klein, Halston, Oscar de la Renta, Bill Blass, dan Stephen Burrows yang merupakan wakil Amerika.

Sementara tim Prancis mengambil pendekatan dramatis, seperti rhino-led caravans dan kereta labu gaya Cinderella, wakil Amerika menampilkan barisan model yang didominasi keturunan Afrika-Amerika. Mereka juga memboyong aktris sekaligus penyanyi Liza Minnelli, dan diakui secara luas sebagai pemenang.

Sejak itu, pertunjukan mode jadi lebih berani, dari ekstravaganza Thierry Mugler di stadion Le Zenith dengan enam ribu penonton pada 1984, hingga bra berbentuk kerucut Jean Paul Gaultier yang memulai debutnya di tahun yang sama. Potongan mode ini kian populer karena dipakai Madonna untuk tur Blonde Ambition World 1990-nya.

Kebangkitan referensi Chanel di tangan Karl Lagerfeld pada 1980-an menghasilkan banyak momen runway yang tidak terlupakan. Sementara, pembentukan gelombang baru desainer Jepang, termasuk Yohji Yamamoto dan Comme Des Garçons, menghasilkan cara berpikir revolusioner dalam memandang mode.

Fashion United melaporkan, Paris Fashion Week dibagi jadi tiga kategori: Menswear, Haute Couture, dan Ready-to-wear, di mana kata "Haute-Couture" dilindungi hak kekayaan intelektualnya. Merek fesyen harus memenuhi kriteria ketat yang ditetapkan Chamber of the Haute Couture.

Kriteria tersebut mencakuo banyak aturan, salah satunya persyaratan untuk membuat minimal 35 penampilan per tahun dan harus mencakup pakaian siang dan malam. Hanya beberapa rumah mode yang mendapatkan gelar ini dan dianggap sebagai penghasil koleksi "Haute-Couture" di PFW.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2 Kali Setahun

Paris Fashion Week berlangsung dua kali dalam setahun di ibu kota Prancis dengan edisi Spring/Summer dan koleksi Fall/Winter. Tanggal berlangsungnya ditentukan Fédération de la Haute Couture et de la Mode, dengan koleksi Haute-Couture selalu dihadirkan sebelum rancangan ready-to-wear yang mewakili separuh dari pertunjukan.

Untuk waktu yang lama, pertunjukkan Paris Fashion Week telah berlangsung terutama di Carrousel du Louvre. Selama pekan mode itu sendiri, seratusan show dan acara lain juga berlangsung di berbagai tempat di seluruh kota, seperti pertunjukan Chanel by Karl Lagerfeld yang telah berlangsung di Grand Palais selama beberapa tahun.

Jadwal pertunjukan PFW bisa diakses di situs web mereka. Pada situs tersebut memuat nama-nama desainer yang terlibat, serta waktu show mereka.

3 dari 5 halaman

Apa Itu Paris Fashion Show?

Sementara itu, Paris Fashion Show merupakan kerja sama antara Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) dengan agensi Fashion Division. Mengutip situs webnya, Fashion Division merupakan Fashion Career Center pertama di Asia yang berdiri pada 2015.

Pihaknya "mendefinisikan ulang Fashion Learning dengan mengadaptasi sistem pendidikan Prancis 'Alternance,'" menurut situs web mereka. "Kami menggabungkan desain mode teoretis, pengetahuan bisnis mode yang diperoleh di sekolah, kewirausahaan mode, dan pengalaman praktis yang kuat di ibu kota mode dunia, Paris," pihaknya menambahkan.

Fashion Division juga menulis, "Perluas jaringan Anda selama FD Paris Fashion Week Show, pelajari kursus multidisiplin, dan raih prestasi Anda di dunia fesyen internasional. Distribusikan produk Anda di concept store kami yang berlokasi di Le Marais Paris Center."

4 dari 5 halaman

10 Brand Lokal

Tahun ini, GEKRAFS membawa 10 jenama fesyen Indonesia untuk unjuk karya di Paris. Mereka adalah SCARLETT X IKYK, Greenlight X Danjyo Hiyoji, 3Second X Ican Harem, La sabelle X Em En Hair Design, Brand no brand, Yanti Adeni X Ayam Geprek Bensu, Shademulsk, Shade Signature, Deskranasda Banjar Baru, dan Chayra by Tika Ramlan.

Terkait kehebohan di media sosial, Chief of Committee GEKRAFS Paris Fashion Week, Temi Sumarlin, menyatakkan sejak awal pihaknya tidak pernah mengklaim acara mereka adalah bagian dari jadwal resmi Paris Fashion Week, melainkan off-schedule selama Paris Fashion Week.

"Kita enggak pernah mention part of them (FHCM selaku agensi penyelenggara PFW). Kami berdiri sendiri, during Paris Fashion Week. Semua brand paham itu," Temi mengatakan pada Liputan6.com, Senin, 7 Maret 2022.

Temi mengakui bahwa pihaknya memanfaatkan momen Paris Fashion Week saat menggelar acara tersebut. Praktik tersebut, menurutnya, tidak salah karena banyak merek fesyen yang melakukan hal serupa. Ia juga menyebut show di Paris sebagai langkah awal untuk membuka jalan agar merek fesyen Indonesia ikut dilirik dunia.

5 dari 5 halaman

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.