Sukses

Kolaborasi Barbie dan Balmain Luncurkan Koleksi Fesyen Netral Gender dan NFT

Koleksi pakaian genderless untuk orang dewasa yang didominasi warna pink ini terinspirasi boneka Barbie dan Ken.

Liputan6.com, Jakarta - Bertambah lagi deretan kolaborasi di dunia fesyen. Yang terbaru adalah Balmain dan Barbie. Mereka berkolaborasi dengan menghadirkan koleksi pakaian genderless alias netral gender dan serangkaian produk NFT eksklusif.

Balmain adalah adalah salah satu rumah mode populer dari Prancis, sedangkan Barbie adalah boneka produksi Mattel yang paling dikenal dan punya karakter kuat. Keduanya berkolaborasi menghadirkan koleksi fashion.

Hal ini sekaligus menandai kerja sama pertama Barbie yang terlibat dalam ruang digital. Kedua brand yang sudah dikenal ini bekerja sama memproduksi koleksi ready-to-wear dan aksesori yang rencananya akan dirilis pada 13 Januari 2022 melalui situs Balmain dan Mattel Creations.

Dilansir dari laman Vogue, direktur kreatif Balmain, Olivier Rousteing menciptakan koleksi pakaian genderless untuk orang dewasa yang didominasi warna pink. Koleksi ini terinspirasi boneka Barbie dan Ken.

"Seperti gambar kampanye kami yang sangat jelas, Barbie dan Balmain memulai petualangan yang sangat multikultural, inklusif, dan selalu penuh kegembiraan," terang Olivier Rousteing. Ini bukan kali pertama Rousteing berkolaborasi dengan Mattel.

Pada pertunjukannya di 2021, dia menghadirkan koleksi Barbie dan Ken di barisan depan. Perancang Balmain ini juga membuat pakaian untuk Barbie dari model legendaris Claudia Schiffer.

Dalam merancang produk, Rousteing menggabungkan ciri khas Balmain, yakni bantalan bahu, kancing emas besar, bahkan beberapa potongan couture, yang digabungkan dengan visualisasi Barbie.  Kolaborasi ini menampilkan 50 item pakaian dan aksesori, termasuk gaun, sweater, dan tas.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membuat Aturan Sendiri

Selain pakaian, koleksi ini dilelang dan ditampilkan secara virtual oleh boneka CGI dan tiga NFT (non-fungible token) yang menggambarkan ciri khas Barbie dan Balmain. Harganya berkisar dari 295 dolar AS (sekitar Rp4,2 juta) sampai 42.494 dolar AS (sekitar Rp611 juta).

Sementara itu, bagi CEO dan Presiden Mattel, Richard Dickson, kolaborasi unik ini berpotensi memulai babak baru untuk industri pakaian dan mainan. Menurut Dickson kepada laman Complex, rumah modenya berkomitmen pada inovasi dengan cara yang tidak terduga dan menggembirakan.

"Balmain, di bawah arahan kreatif Olivier Rousteing, adalah mitra yang sempurna untuk menerjemahkan ikonografi yang unik pada Barbie ke dalam literasi modern seni digital dan model fisik," terang Dickson. Kolaborasi Balmain x Barbie kali ini juga terasa berbeda. Rousteing menyebutkan koleksi ini punya pesan yang sangat mendalam.

Alasan utamanya adalah karena koleksi ini kebanyakan netral gender.  Hal itu selaras dengan dunia Barbie yang disebut dapat membuat aturan sendiri. "Kamu bisa menjadi Ken dan meminjam pakaian Barbie, atau Barbie dapat meminjam pakaian Ken. Pada akhirnya, kami ingin menciptakan masyarakat yang mengutamakan tentang kebebasan, bukan tentang stereotip," jelas Rousteing.

3 dari 4 halaman

Hasil Pemikiran

Fesyen netral gender disebut tidak terdefinisi secara konvensional, juga tidak punya konstruksi tunggal yang mapan. Faktanya, pakar industri mode mengatakan, pakaian yang benar-benar netral gender bukanlah busana sama sekali, tapi lebih kepada hasil pemikiran.

Secara lumrah, koleksi ini tidak tidak terbatas pada warna tertentu atau apakah cocok untuk anak perempuan, anak laki-laki, pria, dan wanita. Mereka tanpa gender karena "modenya cair, tidak secara inheren maskulin atau feminin, dan gayanya cocok untuk semua tipe tubuh."

Menurut laporan CNN, konsumen Gen Z adalah pencipta permintaan mode lebih inklusif dan netral gender. Karena itu, fesyen netral gender disebut sebagai "hal besar berikutnya."

Istilah ini pun tidak mengecualikan industri fesyen dalam negeri dalam cakupannya. Yang terbaru, merek fesyen Erigo memboyong konsep ini saat tampil di runway New York Fashion Week 2022, pada September 2021. Founder sekaligus CEO Erigo, Muhammad Sadad berharap koleksi itu bisa dipakai semua kalangan, ras, gender, dan berbagai macam bentuk tubuh.

4 dari 4 halaman

Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.