Sukses

6 Fakta Menarik Sukoharjo, Tempat Kelahiran Batik Keris dan Ki Manteb Soedharsono

Kabupaten Sukoharjo punya berbagai julukan, salah satunya Kota Batik dan merupakan tempat kelahiran perusahaan Batik Keris.

Liputan6.com, Jakarta - Sukoharjo adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan berada di Sukoharjo, sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta) di selatan, serta Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali di barat.

Sungai Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian yaitu utara dan selatan. Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan. Ibu kota kabupaten Sukoharjo, yakni kota Sukoharjo adalah kota yang sangat nyaman, kota yang asri dan menjadi dambaan seperti slogan dari Sukoharjo itu sendiri yaitu Sukoharjo Makmur.

Slogan ini juga mempunyai arti atau kepanjangan dari Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi. Kabupaten Sukoharjo dulu merupakan daerah tepi penuh dengan area persawahan yang sangat luas, lahannya begitu subur dan makmur. Nama Sukoharjo dalam penulisan Bahasa Jawa adalah "Sukaharja" yang berarti Bumi yang selalu "Suka atau Senang atau Gembira" dan "Raharja atau Makmur".

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Sukoharjo. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Sukoharjo yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Julukan Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo punya berbagai julukan yang cukup terkenal, antara lain: Kota Makmur, Beberapa julukan untuk Sukoharjo adalah, Kota Tekstil, Kota Gamelan, The House of Souvenir, Kota Gadis (perdagangan, pendidikan, industri, dan bisnis), Kabupaten Jamu, Kabupaten Pramuka, serta Kabupaten Batik.

Julukan-julukan tersebut tak lepas dari potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sukoharjo yakni hasil pertanian, kerajinan, dan produksi jamu. Pada 2015, Sukoharjo ditetapkan sebagai Kabupaten Jamu, lalu pada 2019 didapuk sebagai Destinasi Wisata Jamu. destinasi wisata jamu. Pasalnya, Sukoharjo punya aktivitas usaha jamu dari hulu ke hilir, mulai dari kebun tanaman obat herbal, UMKM Jamu dan Usaha Jamu Gendong, serta memiliki Industri Obat Tradisional.

BPOM RI bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencanangkan “Kabupaten Sukoharjo Menuju Destinasi Wisata Jamu Indonesia” pada 18 Maret 2019.

2. Batik Keris

Batik Keris adalah sebuah perusahaan yang didirikan di Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Indonesia pada 1946 oleh Kasoem Tjokrosaputra (Kwee Som Tjiok). Perusahaan ini umumnya menghasilkan berbagai macam produk tekstil, seperti baju dan produk kerajinan tangan.

Hasil produksi baik batik maupun tekstil yang diproduksi oleh PT Batik Keris dipasarkan untuk kebutuhan sebagian besar dalam negeri (batik) dan kebutuhan ekspor (tekstil). Bahan dasar yang digunakan yaitu: Primissima, Prima, mori biru, Tayon, Georgette, Flanel, Nylon, Sifon, Sutera dan bahan-bahan dari hasil tenun lainnya.

Dari bahan dasar tersebut Batik Keris mampu menghasilkan produk yang menawan mulai dari busana untuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Selain itu juga terdapat kerajinan khas Nusantara, tas untuk perempuan, dekorasi rumah, sampai dengan koleksi aromaterapi serta oleh-oleh khas Nusantara. Saat ini Batik Keris memiliki lebih dari 125 gerai di seluruh Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Ciu Bekonang

Hampir tiap wilayah di Indonesia mempunyai minuman tradisional yang jadi ciri khas. Tak sedikit di antaranya yang mengandung alkohol, termasuk ciu. Minuman ini berasal dari sebuah daerah kecil di Desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Di Desa Bekonang sendiri terdapat sekitar 50 perajin ciu dan etanol rumahan.

Selama ini Desa Bekonang memang terkenal sebagai sentra industri etanol di Sukoharjo, bahkan Jawa Tengah. Yang menarik, perajin etanol ini sebenarnya diatur dalam Perda setempat. Namun, yang diatur adalah etanol atau alkohol, sementara produk ciu masih dianggap ilegal. Selain itu, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap produksi mereka.

"Sejak pandemi, pembuatan alkohol di desa ini mengalami penurunan drastis hingga 75 persen, apalagi kalau pemerintah membahas tentang RUU larangan minuman beralkohol, semakin mengurangi angka produksi di desa ini, di mana warganya berpenghasilan utama dari membuat alkohol ini," terang Sabaryono, ketua Paguyuban Sentra Pembuatan Alkohol pada Liputan6.com, beberapa waktu lalu. Ciu Bekonang dibuat dari hasil penyulingan tetes tebu yang telah difermentasi. Umumnya, tetes tebu ditampung dalam wadah setinggi dua meter.

Kadar alkohol yang dihasilkan dari proses penyulingan bisa bervariasi, antara 35--90 persen. Tapi, umumnya, pembuat ciu bekonang mempertahankan kadar alkohol dalam minuman sebesar 90 persen. Ciu biasanya dijual dengan botol bekas air mineral 600 mililiter dengan harga per botol sekitar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.

4. Ki Manteb Soedharsono

Ki Manteb Soedharsono adalah salah seorang seniman besar Indonesia. Ia merupakan dalang wayang kulit ternama yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Berkat keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para penggemarnya sebagai "Dalang Setan". Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.

Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil. Namun, popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada 1987. Selain gaya pedalangan yang atraktif, Ki Manteb juga dikenal sebagai pelopor dalam hal manajemen keuangan. Honor hasil pentas tidak dihabiskan langsung, melainkan dikelola oleh istrinya, Sri Suwarni yang bertindak sebagai manajer.

Dilahirkan di Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 31 Agustus 1948, pemilik nama asli Manteb Soedharsono ini meninggal dunia di usia 72 tahun pada 2 Juli 2021 di Karanganyar, dan dimakamkan di Blora, Jawa Tengah.

3 dari 4 halaman

5. Wisata Sukoharjo

Sukoharjo memiliki sejuta pesona dan panorama alam menakjubkan. Tak heran bila Sukoharjo dikenal karena keindahan. Selain wisata alam, tempat wisata di Sukoharjo juga ada situs budaya, situs bersejarah, hingga spot foto kekinian. Untuk wisata alam ada Gunung Sepikul yang termasuk tempat wisata favorit di Sukoharjo. Bagi kamu yang suka trekking ataupun ingin menikmati indahnya pemandangan alam, Gunung Sepikul wajib dikunjungi ketika ke Sukoharjo. Kamu akan disuguhkan indahnya pemandangan alam dan udara sejuk khas daerah dataran tinggi.

Untuk situs budaya ada Museum Pesanggrahan Langenharjo yang terletak di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Lokasi museum ini terletak di kawasan hijau yang cukup luas, dengan dikelilingi taman yang sejuk. Bukan hanya menampilkan peninggalan sejarah, melainkan juga terdapat pemandian air panas alami. Pemandian ini menjadi nilai tambah bagi wisatwan yang berkunjung ke area museum ini.

Jika ingin menghabiskan liburan bersama keluarga, Dunia Air Pandawa bisa jadi pilihan yang pas. Tempat wisata ini menawarkan berbagai macam wahana permainan air yang mirip seperti wahana permainan di Taman Wisata Jaya Ancol. Destinasi wisata lainnya ada Masjid Agung Baiturrahmah, Telaga Biru Sukoharjo, Petilasan Keraton Kartasura, Dam Colo, Transformers Park, Gunung Pegat, Air Terjun Curug Krajan dan masih banyak lagi.

6. Kuliner khas Sukoharjo

Ada beragam kuliner khas Sukoharjo yang patut dicoba. Warung pecel Pak Mbotho di Sukoharjo menjadi tempat pertama yang wajib dikunjungi. Warung legendaris di Sukoharjo ini terkenal dengan sajian kuliner pecel yang lezat dan harganya ramah dikantong.

Ada juga olahan kuliner legendaris asal Sukoharjo yang cocok dijadikan buah tangan, yakni Jenang Kedunggudel. Berbeda dengan dodol, jenang legendaris yang telah ada sejak 1987 ini dibuat dari campuran tepung ketan dan tepung beras yang membuat rasanya legit.

Lalu ada Alakatak, yaitu makanan yang dibuat dari tempe dan mi. Kedua bahan tersebut akan diolah dan juga ditambahkan dengan bumbu yang khas. Untuk minuman, ada Es Gempol Pleret yang berbahan dasar tepung beras yang dibentuk bulat-bulat, disajikan dengan disiram gula aren/kelapa dan es batu yang akan menambah rasa segar.

4 dari 4 halaman

Motif-Motif Batik Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.