Sukses

Kisah Penyintas Luka Bakar Kembali Cintai Diri Sendiri dengan Jadi Beauty Influencer

Bulan-bulan pertama usai mengalami luka bakar, beauty influencer itu tak mau melihat cermin sama sekali.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi penyintas luka bakar memiliki tantangan tersendiri. Tak hanya memengaruhi kondisi fisik, tetapi juga kesehatan mental bisa terpengaruh. Hal itu pula yang dialami Tina Meisenbach. 

Saat bangun tidur usai insiden kebakaran yang dialaminya pada 2018, ia sampai tak mau melihat cermin. Setidaknya hal itu terus berlangsung sejak Februari hingga April 2018. Cermin seolah-olah jadi musuhnya.

"Saya lemah dan sedang sakit," ucapnya, dikutip dari akun Twitter Now This News, Selasa, 19 Oktober 2021. 

Luka bakar itu memengaruhi kondisi wajahnya. "Saya bisa merasakan mata saya yang agak membengkak karena mereka (tenaga medis) membuatnya dari kulit di bawah perut, jadi ada sedikit lapisan lemak di bawahnya," ujar Meisenbach.

Perlu waktu cukup lama untuknya menerima kondisi fisiknya yang berubah. Ia mulai memberanikan diri melihat wajahnya sendiri. Perlahan-lahan, Meisenbach membuka pintu untuk karir barunya, yakni sebagai beauty vlogger dan influencer. Ia merangkul kembali dirinya untuk terus bangkit dan membantu orang lain untuk mencintai dirinya sendiri.

"Saya merasa seperti Tina Turner, I am glam. Apa yang saya sukai secara alami? Hanya riasan glamour sederhana," ujar Meisenbach.

Ia mulai rajin mengunggah tutorial perawatan kulit dan merias wajah. Sebagai penggemar kosmetik dan fesyen, ia menemukan bahwa perawatan diri membantunya untuk membangun kepercayaan diri. Ia juga mulai berani bereksperimen, seperti menggunakan rambut palsu.

"Hal ini sangat menyenangkan dan mungkin tidak bisa melakukan aktivitas seperti dahulu karena bekas luka kami, kami tidak malu dengan itu," ujar Meisenbach.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dukungan Suami

Di balik peristiwa yang menimpanya, Meisenbach merasa bersyukur bahwa suaminya tetap setia mendampinginya. Selama terbaring di ranjang dua bulan, suaminya menemani dan mengajaknya berbincang di tengah tidurnya.

"Ketika saya bangun, dia mencium wajah saya, ‘Aku mencintai mu. Aku mencintai mu. Aku mencintai mu. Kamu berhasil," tutur Meisenbach.

Ia menceritakan bahwa suaminya paham betul mengenai obat yang harus dikonsumsi dan bagaimana merawat dirinya. Ia juga bersyukur bahwa keluarganya juga turut mendukungnya.

Namun, tidak semua penyintas seberuntung dirinya yang mendapatkan banyak dukungan dari orang-orang yang dicintainya. Karenanya, Meisenbach bertujuan untuk membangun sebuah komunitas bagi korban yang mengalami trauma luka bakar, kekerasan senjata, dan/atau kekerasan dalam rumah tangga.

"Untuk semua pejuang, Saya paham bagaimana rasanya terbakar, atau ketika Anda baru saja ditembak, atau Anda diserang dengan acara apapun, atau hal buruk apapun yang terjadi pada Anda, yang membuat Anda memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan Anda. Anda adalah seorang penyintas karena Anda berjuang begitu keras," ucap Meisenbach.

 

3 dari 4 halaman

Pertolongan Pertama

Melansir NHS, Selasa, 19 Oktober 2021, jika Anda mengalami luka bakar, berikut langkah yang harus Anda lakukan:

1. Sesegera evakuasi orang yang terdampak dan matikan sumber api yang ada pada korban dengan kain.

2. Lepaskan semua pakaian serta perhiasan pada area kulit yang terbakar.

3. Dinginkan luka bakar dengan air dingin selama 20 menit. Jangan menggunakan es, air es, krim, ataupun zat berminyak.

4. Jika luka bakar Anda lebar dan dalam segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapat bantuan medis. (Gabriella Ajeng Larasati)

4 dari 4 halaman

5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.