Sukses

Fasilitas Lift Unik Debut di Stasiun Tokyo Jepang

Lift di sebuah stasiun di Tokyo, Jepang ini umumnya ditemukan di lereng gunung.

Liputan6.com, Jakarta - Lift yang umumnya ditemukan di lereng gunung debut di sebuah stasiun di Tokyo, Jepang. Melansir Japan Today, Kamis, 26 Agustus 2021, fasilitas di Stasiun Akasaka-mitsuke ini telah dibuka untuk umum pada Juli lalu.

"Lift miring" ini berlokasi di lantai bawah tanah, tepat di sebelah tangga. Meski ada sejumlah lift di sebelah tangga di stasiun-stasiun di seluruh Tokyo, semuanya vertikal, tidak bergerak mengikuti kemiringan yang sama dengan tangga.

Menurut staf, sebelum lift ini dipasang, lift kursi roda Escal telah beroperasi di sisi tangga. Namun, lift itu tidak ideal karena butuh waktu lama untuk digunakan dan harus dioperasikan seorang karyawan.

Lift baru ini jauh lebih cepat untuk digunakan, serta membantu lebih banyak penumpang. Pasalnya, itu tidak hanya mengakomodasi pengguna kursi roda, tapi juga orang tua dan mereka yang membawa kereta bayi.

Saat memasang lift biasa, rongga vertikal perlu dibuat, membutuhkan cukup banyak uang dan pekerjaan konstruksi. Namun, elevator miring seperti ini memanfaatkan ruang yang sudah ada, jadi tidak diperlukan pekerjaan penggalian besar-besaran.

Karena itu, eksistensi lift ini dianggap sebagai win-win solution. Di samping menguntungkan operator dan staf kereta api, komuter juga memiliki akses dengan kapasitas lebih banyak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerakan Ramah Pengguna

Kehadiran lift ini disebut sebagai salah satu bukti "gerakan ramah pengguna" di ruang publik di Jepang. Di samping, perwujudannya juga dilakukan melalui pengadaan cermin di lift, serta garis merah dan kuning khusus di tangga stasiun kereta api.

Terkait garis merah dan kuning di tangga stasiun, pengguna Twitter @a0s4u0k2a1, beberapa waktu lalu, menjelaskan alasan eksistensi aksen tersebut. "Ini adalah tanda yang ditemukan di stasiun kereta api tertentu, dan merupakan sesuatu yang saya syukuri," tulisnya mengawali, sebagaimana diterjemahkan Soranews24.

"Karena saya memiliki strabismus dan astigmatisme, tangga terlihat terdistorsi, bahkan ketika ada pegangan. Jika seseorang bersama saya, mereka dapat membantu saya menggunakan tangga, tapi itu tidak mungkin saat saya sendirian," sambungnya.

"Dengan tanda ini, saya bisa menggunakan tangga dengan aman. Jika mereka memiliki ini di stasiun-stasiun di seluruh Jepang, bayangkan betapa amannya saya menggunakan tangga. Saya ingin semua orang tahu tentang ini," kata pemilik akun itu.

3 dari 4 halaman

Tidak Hanya untuk Orang yang Penglihatannya Terganggu

Ia menyambung dengan menuliskan, "Tanda ini disebut tanda pengenal tangga. Bahkan jika penglihatan Anda tidak terganggu, itu bekerja dengan baik bagi mereka yang lelah atau saat gelap. Saya akan senang jika sebanyak mungkin orang mengingat ini."

Tidak sedikit pengguna Twitter yang juga sepakat dengan narasi itu. Mereka becerita bagaimana tanda itu membantu, terutama saat menuruni tangga. Kendati, beberapa warga Jepang mengaku baru menyadari fungsi garis-garis tersebut.

"Saya melihat tanda-tanda ini, tapi tidak pernah berpikir dua kali tentang itu. Sekarang saya akan menghargai mereka setiap kali saya menuruni tangga,” tulisnya sementara yang lain berkomentar, "Saya harap ada lebih banyak tangga yang menggunakan garis merah dan kuning seperti ini."

4 dari 4 halaman

Infografis Hindari Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.