Sukses

Sampah dari Gunung Everest Jadi Karya Seni yang Berharga

Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan sampah menjadi semakin penting saat ini. Ada banyak cara untuk mengurangi tumpukam sampah. Saat ini banyak pihak yang menjadikan sampah sebagai karya seni.

Salah satu contoh, sebuah galeri baru di Nepal akan memamerkan karya seni yang terbuat dari sampah. Sampah tersebut berasal dari Gunung Everest, seperti dilansir dari laman Fox News, Jumat (22/1/2021).

Galeri tersebut ada di Sagarmatha Next Center, yang berada di jalur utama base camp Gunung Everest. Penempatan di jalur utama itu sebagai cara untuk menarik perhatian pengunjung pada jumlah besar sampah yang tersisa di Gunung Everest.

Para seniman akan membuat karya seni dengan menggunakan sampah yang tersisa yang sering ditinggalkan oleh para pendaki Everest. Sampah-sampah tersebut seperti botol oksigen bekas, tenda robek, tali, tangga rusak, kaleng, dan pembungkus plastik.

Direktur proyek dan salah satu pendiri Sagarmatha Next Center Tommy Gustafsson mengatakan, mereka juga akan mengajari penduduk setempat cara mengubah sampah menjadi karya seni yang berharga. “Kami berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah dan mengelolanya,” tambah Gustafsson.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ubah Persepsi Masyarakat

Galeri tersebut akan "soft opening" bagi penduduk setempat di musim semi. Karya-karya itu sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan akan dijual sebagai suvenir.

Hasil dari suvenir tersebut akan digunakan untuk konservasi di daerah tersebut. Komite Pengendalian Pencemaran Sagarmatha bertanggung jawab membawa sampah ke bawah gunung.

Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia dan banyak menarik minat wisatawan terutama para pendaki gunung dari seluruh dunia. Di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha yang bermakna Kepala Langit.

3 dari 3 halaman

5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.