Sukses

Kilas Balik Dunia Fesyen 2020, 6 Tren Unik yang Terjadi Akibat Pandemi Covid-19

Dari sederet tren unik di bidang fesyen yang tercipta akibat pandemi Covid-19, mana yang paling berkesan menurut Anda?

Liputan6.com, Jakarta - 2020 bakal jadi tahun paling diingat oleh warga Bumi. Pandemi Covid-19 yang melanda secara global mengubah rutinitas kehidupan manusia di segala bidang. Tak terkecuali di dunia fesyen, banyak tren tercipta yang terinspirasi oleh situasi pandemi. Apa saja tren tersebut?

1. Banting Setir Produksi Masker

Dikutip dari laman People, Selasa (22/12/2020), salah satu tren fesyen yang menonjol di 2020 adalah para desainer ramai-ramai memproduksi masker. Dari desainer internasional seperti Christian Siriano yang berbasis di New York, Amerika Serikat, sampai label sekelas Louis Vuitton mengalihkan produksi busana mereka menjadi masker dengan beragam kreasi.

Tren tersebut juga diikuti para desainer dan label di dalam negeri. Ada yang sengaja menciptakan masker mewah dengan beragam bahan dan desain berharga jutaan rupiah, tetapi ada pula yang membuat masker untuk menambah daya tarik produk utama mereka, yakni busana. Tak sedikit yang sengaja membuat masker untuk didonasikan kepada masyarakat lewat beragam skema.

Masker di masa pandemi tidak hanya berfungsi untuk memenuhi aturan protokol kesehatan, tetapi juga menjadi item fesyen penanda statement. Contohnya adalah masker emas yang dikenakan seorang warga India bernilai Rp58 juta. Atau, masker haute couture kreasi desainer Indonesia di AS, Pheren Soepadhi yang laris terjual dalam beberapa jam saja.

2. Pillow Challenge

Tantangan tersebut menuntut mereka yang mengikutinya harus tampil modis berbekal dua bantal dan gesper saja. Pillow challenge mulai populer pada awal April 2020, tak lama setelah banyak negara memutuskan lockdown atau mengetatkan aturan perjalanan demi memutus penyebaran Covid-19.

Dari selebgram hingga pesohor dunia ikut serta di dalamnya, seperti Halle Berry, Anne Hathaway, hingga Jennifer Bachdim yang mengikutkan putrinya, Kiyomi. Kreasi yang dihasilkan jelas beragam, nyaris tak terbatas. Kehadiran pillow challenge tersebut setidaknya menghibur banyak orang yang dipaksa untuk beraktivitas di rumah saja.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Kembalinya Tie-Dye

Tie-dye alias teknik celup untuk mewarnai busana kembali populer di masa pandemi Covid-19. Gigi Hadid termasuk yang mengikutinya dengan berbusana tie-dye dari atas sampai bawah. Teknik ini diperkirakan kembali naik lantaran orang-orang membutuhkan sesuatu untuk mengisi waktu selama aturan lockdown belum dicabut. Cara pembuatannya yang relatif mudah mendorong orang untuk membuatnya sendiri di rumah.

4. Dandan Maksimal Saat Belanja

Mengingat pembatasan aktivitas di luar rumah masih berlaku, kesempatan ke luar menjadi momen langka yang tak akan dilewatkan begitu saja. Salah satunya adalah belanja kebutuhan rumah tangga ke pasar atau supermarket.

Bagi fashionista, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdandan maksimal dengan tetap mengadaptasi kebiasaan baru. Tak heran lini masa media sosial sempat dipenuhi foto-foto para selebgram dan pesohor berbelanja dengan tampilan berbeda.

5. Atasan Formal, Bawahan Santai

Bekerja dari rumah menjadi normal baru yang diadaptasi sebagian besar pekerja di masa pandemi global. Namun, kebutuhan untuk berinteraksi dengan rekan kerja dan klien masih tetap harus dipenuhi.

Lantaran kepraktisan, banyak yang memilih tetap berbusana formal di bagian atas, tetapi berpakaian santai di bawah. Dandanan tersebut tak akan membawa masalah bila Anda tak serta merta berdiri dan tertangkap kamera lawan bicara Anda. Beberapa orang pasalnya tak seberuntung itu dan mengalami momen memalukan gara-gara teledor.

6. Fashion Show Tanpa Penonton

Industri fesyen termasuk yang terdampak signifikan akibat Covid-19. Banyak rencana show yang sudah diagendakan terpaksa dimundurkan atau bahkan dibatalkan sama sekali karena dikhawatirkan akan mengundang kerumunan yang berisiko menularkan Covid-19.

Namun, kerja kreatif tak bisa terus ditunda. Para penyelenggara mencari siasat untuk bisa menggelar fashion show aman di tengah pandemi. Keluarlah ide untuk menggelar show tanpa penonton seperti yang pertama kali diterapkan oleh show Armani di Milan Fashion Week pada akhir Februari 2020. 

Tren menggelar show tanpa penonton terus berlanjut hingga akhir tahun, seperti pada Jakarta Fashion Week 2021 yang diselenggarakan akhir November 2020 lalu. Mereka kemudian menyiasati dengan mengundang tamu secara virtual, baik satu arah maupun secara interaktif. Ada pula yang mulai menerapkan konsep hybrid, dengan jumlah tamu sangat terbatas, seperti show Chanel yang mengundang Kristen Stewart saat itu. 

3 dari 3 halaman

Kunci Jaga Imunitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.