Sukses

Menjajal Nasi Goreng Magribi dan Kambing Zaitun Olahan Chef Favorit Iwan Fals

Kedua olahan kambing itu sama sekali tak berbau prengus. Apa rahasianya?

Liputan6.com, Jakarta - Meski banyak diternakkan, kambing bukanlah sumber protein favorit orang Indonesia. Popularitasnya masih kalah jauh dibandingkan daging ayam. Bau prengus dan tekstur daging yang alot menjadi beberapa alasannya.

Namun, semua itu tak terbukti pada dua menu andalan dari Kedai Gelojoh, yakni nasi goreng magribi dan kambing zaitun. Meski menggunakan daging kambing sebagai bahan utama, kedua hal yang biasa dikeluhkan konsumen tak terasa sama sekali.

Toma Pratama, salah satu pemilik kedai, menerangkan nasi goreng magribi merupakan nasi goreng dengan cita rasa gurih dan kental karakter bumbu Timur Tengah. "Spicy banget tapi enggak pedes," ujarnya kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Seporsi nasi goreng magribi bisa disantap dua orang. Tampilannya sekilas mirip nasi goreng bumbu kuning dengan potongan kecil daging kambing terselip di antara nasi yang menggunakan beras basmati. Tekstur beras yang pera terbilang pas untuk dijadikan bahan nasi goreng.

Sesuai penjelasan Toma, nasgor magribi bercita rasa dominan gurih dengan aroma bumbu kari yang tidak menyengat. Rasa ketumbarnya cukup dominan yang menambah nafsu makan. Sementara, potongan daging kambingnya sangat lembut sampai tak perlu usaha untuk mengunyahnya.

Namun karena cukup berminyak, makan setengah porsi saja perut sudah terasa penuh. Untuk itu, acar membantu mengimbanginya dengan rasa asam yang menyegarkan.

Sementara, kambing zaitun merupakan olahan daging kambing yang bercita rasa gurih dan manis. Terdapat potongan jahe di dalamnya serta dibalut minyak zaitun. Penampakan dan rasanya mengingatkan pada semur tetapi tak berkuah.

Ada sekitar empat hingga lima potong daging kambing berukuran sedang lengkap dengan tulangnya dalam satu porsi kambing zaitun. Jangan khawatir kesulitan menyantapnya, karena dagingnya mudah lepas saat digigit.

Potongan tomat dan irisan cabai hijau menyeimbangkan rasa daging yang cenderung berlemak. Begitu pula dengan jahe yang dipotong memanjang di dalamnya, cobalah menelannya agar lebih merasakan kehangatan dan manfaatnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rahasia Daging

Toma yang merupakan bassist grup band Mocca mengaku baru membuka Kedai Gelojoh pada akhir April 2020, tepatnya minggu pertama Ramadan. Gelojoh sendiri berarti lahap. Sebelumnya, mereka ditawari Chef Hoody Syakur untuk membuka tempat makan berbasis olahan kambing. 

"Saya dan istri suka masakan chef namanya Hoody Syakur, dia chef yang udah lama mengolah masakan kambing. Sejak 2009. Penggemarnya Iwan Fals, Ringgo Agus Rahman, Joko Anwar. Nah, 2019 ketemu Bang Hoody lagi. Dia nawarin mau enggak buka kedai, nanti gue (Bang Hoody) yang bikin menu," tuturnya.

Ia dan sang istri yang mengaku bukan penggemar berat kambing merasa tertantang. Tawaran tersebut diterima dengan harapan bisa menciptakan olahan kambing yang tidak berbau, empuk, dan sehat. Untuk itu, ia sengaja hanya menggunakan daging kambing betina muda dalam semua masakan di kedainya.

"Soalnya lebih empuk dagingnya," ucapnya.

Kedai yang berada di kawasan Terogong, Jakarta Selatan itu tak hanya menawarkan daging kambing, tetapi juga ada versi olahan daging ayam. Harganya berada di kisaran Rp28 ribu--Rp50 ribu untuk porsi individu. Tersedia pula paket keluarga dengan empat pilihan menu, yakni kambing zaitun, ayam zaitun, kambing ulek, dan ayam ulek yang bisa dinikmati hingga enam orang.

"Pas buka akhir April minggu pertama Ramadan, kita layani WhatsApp only, dengan delivery. Di PSBB kedua, Alhamdulillah Grabfood dan GoFood sudah kebuka atau bisa mampir untuk takeaway atau makan di mobil," kata Toma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.