Sukses

Rayakan Bebas Lockdown di Praha, Ratusan Orang Makan Bersama Tanpa Masker dan Jaga Jarak

Mereka yang datang di pesta makan malam di Jembatan Charles, Praha, wajib membawa sesuatu untuk dibagikan kepada sesama warga.

Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan berbeda di Jembatan Charles yang menjadi ikon Praha, ibu kota Ceko. Meja-meja berlapis taplak putih ditata sepanjang jembatan tersebut untuk menyambut warga yang ingin makan malam bersama pada Selasa malam, 30 Juni 2020.

Pesta makan malam untuk umum tersebut digelar untuk merayakan akhir pemberlakuan lockdown di negeri itu. Ratusan orang segera saja memenuhi jalan-jalan kota dan jembatan ternama itu setelah pemerintah setempat menghentikan pelarangan pertemuan besar. 

Suntuk akibat harus swakarantina berbulan-bulan seakan ditumpahkan lewat pesta makan malam tersebut. Mereka yang hadir tak ada yang mengenakan masker maupun menjaga jarak. Kehidupan seakan kembali normal sepenuhnya.

"Kami ingin merayakan berakhirnya krisis corona dengan orang-orang bisa berkumpul dan menunjukkan bahwa mereka tak lagi takut untuk bertemu dengan yang lain. Bahwa mereka tidak takut lagi untuk menggigit sandwich dari orang lain," kata Ondrej Kobza, seorang pemilik kafe di Praha yang mengorganisir acara tersebut, kepada AFP, dikutip Kamis (2/7/2020).

Ia menyebut semua orang yang datang harus berpartisipasi. Panitia hanya menyediakan tempat duduk saja.

"Membawa makanan atau bunga. Idenya adalah semua orang di sini terlibat," ujar Kobza.

Terbukti, semua orang membawa sesuatu untuk dibagi kepada para pengunjung lainnya. Ada yang membawa makanan, ada pula yang membawa minuman. Ditambah pemandangan matahari terbenam dan iringan musik dari musisi lokal, pesta makan malam di Praha tersebut semakin meriah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peringatan WHO

Dikutip dari CNN, Republik Ceko secara cepat menerapkan lockdown di awal wabah corona merebak di dunia. Negara tersebut juga menjadi negara pertama yang mewajibkan penduduknya menggunakan masker untuk menghindari dampak pandemi.

Negara berpenduduk sekitar 10 juta itu mengonfirmasi terdapat 12 ribu kasus positif Covid-19 dan 349 kematian menurut data dari John Hopkins University. Angka itu relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangganya di Eropa.

Tak mengherankan bila negara tersebut menjadi negara pertama yang melonggarkan beberapa pembatasan daripada negara lainnya. Ini berarti warga kini bisa menikmati makan bersama di ruang terbuka dan mengabaikan jaga jarak untuk merayakan perkembangan negara tersebut.

Meski begitu, WHO mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir. Republik Ceko juga masih melarang orang asing melintasi perbatasan, sehingga memungkinkan event massal digelar di negeri itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.