Sukses

Aksi Nekat Pemilik Restoran Mencampurkan Mi dengan Opium untuk Menarik Pembeli

Pemilik restoran nekat mencampurkan mi dengan opium.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik restoran di Provinsi Guangxi di China melakukan aksi nekat. Ketimbang memperbaiki resep mi miliknya, ia lebih memilih mencampurnya dengan opium. Aksi tersebut ia lakukan untuk membuat para pelanggan kecanduan hingga mereka datang kembali.

Dilansir dari Oddity Central, 31 Desember 2019, trik kotor pemilik restoran itu terbongkar, setelah seseorang yang makan dinyatakan positif menggunakan morfin, komponen aktif dalam opium.

Pria yang kaget itu bersikeras bahwa ia tak rela mngonsumsi narkoba. Kepada pihak kepolisian, pria itu mengatakan bahwa satu-satunya suatu yang ia makan adalah semangkuk mi di restoran tersebut.

Dari keterangan itu, polisi akhirnya mengunjungi secara mendadak ke toko mi tersebut. Mereka mengambil sebungkus bubuk siput dan setelah dites ternyata mengandung morfin.

Setelah temuan awal, polisi menyerahkan kasus tersebut ke pihak Administrasi Kabupaten Sinjiang untuk Pengawasan Pasar, yang kemudian mendatangi restoran mi lagi dan menemukan 76 gram bubuk biji poppy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Lain

Pemilik tempat usaha, seorang pria yang bermarga Yang, ditangkap dan kemudian mengakui bahwa ia telah menggunakan bubuk itu sebagai bahan rahasia untuk membuat pelanggan kecanduan dan kembali lagi.

Saat ditanya bagaimana ia mendapatkan  bubuk biji poppy, Yang mengatakan kepada polisi bahwa ia telah menggunakan sekam bunga poppy yang ia tanam sendiri beberapa tahun sebelumnya. 

Menariknya, praktik mencampurkan mi dengan opium untuk membuat orang kecanduan dan meningkatkan bisnis bukanlah hal baru di China. Salah satu kasus yang dilaporkan pertama kali terjadi pada 2014, ketika seorang pemilik restoran di Yan'an, provinsi Shaanxi, mengakui mencampurkan mi dengan opium. Peristiwa terekspos setelah seorang pelanggan dinyatakan positif menggunakan morfin.

Pada awal 2016, dipastikan bahwa kasus Yan bukanlah kasus yang terisolasi, karena media China melaporkan bahwa tiga lusin restoran lain diselidiki karena mencampurkan makanan mereka dengan candu yang membuat kecanduan, yang beberapa di antaranya telah dituntut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.