Sukses

Waspada Migrain karena Pergantian Cuaca

Kendati, migrain karena perubahan cuaca punya gelaja serupa dengan sakit kepala musiman.

Liputan6.com, Jakarta - Masuk ke pertengahan bulan November, cuaca sudah cukup sering berubah. Siang bisa sangat panas, tapi di malam hari malah hujan. Pergantian cuaca ini bisa memberi dampak pada tubuh, termasuk memicu migrain.

Melansir dari Instyle, Kamis, 21 Oktober 2019, ahli saraf dan spesialis sakit kepala di New York Headache Center Sara Crystal menyebutkan, perubahan tekanan barometik  dan kenaikan pendinginan suhu sebabkan suhu dalam tubuh juga bergeser.

Inilah yang kemudian dipercaya memicu migrain. Sebuah penelitian menunjukkan, penurunan barometrik menyebabkan berkurangnya aliran darah dan kelelahan otot. Ini bisa berperan dalam tingkat nyeri kepala yang dialami seseorang.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan Journal of Headache Pain, peneliti menemukan 52 persen dari seluruh peserta yang terkena migrain melaporkan memiliki sensitivitas terhadap suhu.

Studi lain menunjukkan, kebanyakan di antara mereka migrain pada pergantian musim dingin, kendati tak terhindarkan bahw setiap perubahan musim lain juga memberi efek serupa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit Kepala Musiman

Selain suhu udara yang ekstrem, penyebab lain dari pergantian cuaca memicu migrain adalah kelembapan udara yang tinggi, udara kering, sinar matahari, cuaca berangin, dan badai.

Tapi, jika migrain saat pergantian cuaca, jangan pula langsung menyimpulkan bahwa sebabnya adalah cuaca. Menurut ahli alergi dan imunologi di Allergy and Asthma Network di Viena, Austria Purvi Parikh, bisa saja Anda terkena sakit kepala musiman.

Parikh menjelaskan, sakit kepala musiman terjadi ketika saraf trigmental yang merambat sekitar mata, pipi, dan dahi terpicu. Orang yang terkena sakit kepala musiman ini sering bangun di malam hari dan merasakan sakit, terutama di sekitar satu mata.

Kendati, belum ada tolak ukur membedakan migrain karena cuaca dan sakit kepala musiiman. Jadi, saat mulai masuk musim baru dan merasakan sakit kepala hebat, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter supaya mendapat penanganan yang tepat.

(Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.