Sukses

Kreasi Tumbler Stainless Steel demi Kurangi Sampah Plastik

Bahan stainless steel sering tak dipilih konsumen sebagai tumbler karena anggapan berat dibawa-bawa.

Liputan6.com, Jakarta - Sampah plastik telah menjadi momok menakutkan yang mengancam keberlangsungan kehidupan di bumi. Maka dari itu, kini hadir beragam kampanye untuk mengurangi penggunaan botol plastik.

"Pada 2050 kalau tidak mengubah gaya hidup dan masih seperti saat ini, akan lebih banyak sampah plastik di laut daripada ikan," kata Hana Nur Auliana, Praktisi Lingkungan dari Waste4Change saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Agustus 2019.

Ada fakta mengejutkan lain yang diungkap Hana terkait dampak besarnya volume sampah plastik yang kian tak terkendali di Indonesia. "Banyak TPA (tempat pembuangan akhir) yang tidak bisa menerima lagi sampah," lanjutnya.

"Sudah harus memulai saat ini, mulai dari sendiri saja dengan mengubah kebiasaan dari memakai wadah sekali pakai beralih ke wadah atau tumbler untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan," ungkap Hana.

Sejalan dengan hal di atas, Thermos, produsen produk wadah vakum turut menyuarakan misi kampanye dengan menghadirkan produk-produk tumbler stainless steel yang ramah lingkungan.

"Misi kampanye kita mendukung pemerintah dan ingin mengajak mengubah habit orang Indonesia untuk membawa tumbler sendiri," jelas Andriani Melissa, Marketing Manager PT Thermos Indonesia Trading di peluncuran Ultra Light One Push Tumbler JNL, Food Jar JBM500 WK dan JBG1000WK.

Tahun ini, Thermos menghadirkan banyak varian produk dan melihat bisnis terus berkembang dengan adanya peningkatan demand di masyarakat akan produk stainless steel mereka.

"Peningkatan demand berarti kesadaran masyarakat memakai non-plastik juga meningkat. Kami hadir dengan warna lebih banyak dan bisa dipadukan dengan outfit. Tetap stylish dan juga peduli dengan lingkungan," tambahnya.

Produk yang memiliki keunggulan anti-bocor, dapat menjaga suhu minuman panas dan dingin, hingga produk yang tahan lama ini juga menyuarakan soal "say no to plastic".

"Limbah plastik sudah banyak banget baik dari makanan dan minuman. Maka dari itu, ada baiknya kesadaran dimulai dari diri sendiri, lama-lama orang akan mengikuti," ungkap Melissa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama dengan Ilustrator Berbakat

Gencarnya kampanye untuk mengurangi sampah plastik saat ini bukanlah tanpa dasar. Sampah plastik yang menumpuk akan memberikan dampak negatif hingga berbahaya bagi makhluk hidup.

"Sudah ada penelitian yang mengecek di beberapa air dari keran dan minuman, ada banyak yang mengandung mikroplastik. Plastik yang terbuang sembarangan akan berakhir ke laut, terombang-ambing, terdegradasi dan menjadi mikroplastik," ucap Hana.

Fakta mencengangkan lain turut diungkap Hana terkait mikroplastik. "Mikroplastik dimakan biota laut dan dapat berakhir dimakan kembali dengan manusia," lanjutnya.

Maka itu, sangat penting untuk mengambil langkah mengurangi sampah plastik dengan tindakan nyata yakni tidak lain adalah menerapkan 3 R yaitu Recycle, Reuse, dan Reduce.

"Ketika masih sulit untuk benar-benar lepas dari penggunaan plastik, ada baiknya mengawali dengan recycle atau daur ulang lalu reuse atau memakai kembali seperti membuat kerajinan. Nanti, reduce yang kita miliki sendiri alat-alat atau wadah yang bisa dipakai berulang kali untuk mengurangi sampah," tambahnya.

Thermos mengajak masyarakat mengurangi sampah plastik dengan memakai botol minum dari produk mereka yang memakai stainless steel grade A.

Selain itu, Thermos juga menghadirkan tumbler limited edition yang hanya tersedia 500 buah. Tumbler ini berkolaborasi dengan ilustrator Ayang Cempaka.

Tumbler ini memiliki ilustrasi yang kental nuansa Indonesia mulai dari wayang, Reog Ponorogo, ondel-ondel, komodo, martabak, bunga rafflesia, durian, petai, serta sentuhan happy color khas sang ilustrator.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.