Sukses

Mengenal Fatima Al Kaabi, Hijabers Pencipta Robot Termuda

Bagi Fatima Al Kaabi, meraih banyak penghargaan bukanlah prestasi terbaiknya.

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah perempuan berhijab atau hijaber di berbagai negara semakin banyak menuai ragam prestasi. Misalnya saja seorang hijaber muda dari Uni Emirat Arab (UEA). Pemilik nama Fatima Al Kaabi itu dia dinobatkan sebagai penemu termuda di UEA.

Dilansir dari Stepfeed, 23 Juli 2019, Fatima menjadi pencipta robot termuda dengan usianya yang baru 15 tahun. Siswi Manor Hall International School, Al Ain, Abu Dhabi, itu sudah beberapa kali memenangkan penghargaan di bidang science dan menjadi pembicara dalam berbagai talkshow.

Fatima mengaku sudah menciptakan robot sejak berusia tujuh tahun. Latar belakang orangtua yang bergerak di bidang teknologi menjadi inspirasinya menjadi seorang penemu.

"Ayahku seorang insinyur dan ibuku belajar IT. Aku dibesarkan di lingkungan yang mendorongku untuk melakukan segala sesuatu tentang teknik," ungkap Fatima.

"Aku sering melihat ayah memperbaiki televisi di rumah, membicarakan proyek yang sedang dikembangkannya. Aku selalu tertarik dengan apa yang ayah lakukan. Terkadang ayah juga mengajariku beberapa trik untuk memperbaiki sesuatu," lanjutnya.

Gadis muda itu juga mengatakan kalau orangtuanya mengerti bakat dan potensi yang dimiliki dirinya sejak kecil. Mereka pun mendorong Fatima untuk mencoba membuat robot sejak masih kecil.

Pada 2015, Fatima dinobatkan sebagai pembuat robot termuda di dunia oleh pengusaha Sheikh Mohammad di ajang penghargaan Pioneers of UAE. Selain Fatima, belum ada penemu termuda seperti dirinya yang sudah menjadi pencipta robot.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penemuan Bermanfaat

Fatima juga sering menjadi pembicara dan memenangkan berbagai kompetisi ilmu pengetahuan. Walaupun sudah beberapa kali meraih penghargaan dan menang lomba, menurutnya prestasi terbesar adalah bisa menginspirasi orang lain sekaligus mengajak mereka untuk menjadi seorang penemu.

"Bagiku, prestasi terbesar yang telah aku capai sejauh ini adalah menyebarkan pengetahuan. Bisa jadi pembicara di berbagai sekolah dan universitas, menginspirasi dan mengajak mereka menjadi penemu. Kita semua harus menjadi penemu," ucapnya.

Ke depan, Fatima punya cita-cita ingin masuk perguruan tinggi di dua bidang sekaligus, yaitu politik dan teknik. Di sisi lain, ia ingin tetap berkarya membuat penemuan-penemuan baru yang bisa bermanfaat di masyarakat.

Fatima pun punya pesan kepada semua hijabers dan anak muda agar berusaha berpikir kreatif dan out of the box.

"Orang Arab dikenal karena penemuan dan pencapaian ilmiah terbesar, aku pikir kita mampu menunjukkan kalau kita yang terbaik di sepanjang sejarah. Begitu juga dengan para hijabers, kita bisa melakukan banyak hal yang bisa berguna bagi banyak orang," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.