Sukses

Cerita Akhir Pekan: Tren Naik Gunung Berkah atau Musibah?

Mendaki gunung jadi aktivitas yang sangat positif. Hanya saja perlu persiapan dan wawasan yang memadai.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas mendaki gunung kian diminati banyak orang di berbagai daerah di Tanah Air. Sebagai salah satu aktivitas wisata, Indonesia memang memiliki banyak gunung yang indah dan cantik.

"Mendaki gunung pun merupakan aktivitas wisata yang terjangkau. Artinya dari segi biaya, budget yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan dapat di-manage sesuai pilihan. Kita bisa cari alternatif kendaraan, alternatif makan, dan lain sebagainya yang sesuai kemampuan budget kita," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti kepada Liputan6.com, Jumat, 26 Juli 2019.

Sebagai aktivitas wisata yang menyehatkan, kembali ke alam, menghirup udara segar, dan membakar kalori, mendaki gunung juga memperkuat hubungan antarteman. Lebih dari itu, mendaki gunung sejatinya adalah perjalanan untuk mengenali diri sendiri.

Senada dengan Guntur, Muhammad Jazmi Hartono dari UI menilai bahwa banyak orang mendaki gunung adalah hal yang sangat positif . Namun, semua itu harus dibarengi dengan latihan, serta memiliki wawasan mengenai pendakian dan lingkungan.

"Dengan latihan yang cukup, fisik menjadi menjadi siap menghadapi medan pendakian," kata lelaki yang hobi naik gunung ini kepada Liputan6.com.

Bagi Jazmi, wawasan mengenai pendakian, penting untuk dimiliki pendaki untuk mempersiapkan perbekalan, peralatan, medis dan tindak preventif jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Wawasan mengenai lingkungan memberikan kesadaran bahwa kegemaran naik gunung adalah sekaligus upaya melestarikan keindahan gunung supaya dapat dinikmati oleh tiap makhluk hidup hingga akhir zaman," kata Jazmi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buang Sampah Sembarangan

Menurut Guntur, banyak hal yang perlu diperhatikan saat mendaki gunung, tak hanya soal perlengkapan dan peralatan, tapi juga manajemen pendakian yang harus dipelajari dan diterapkan.

"Begini, saat mendaki gunung kita akan mengalami banyak tantangan seperti hiportemia, altitude sickness, tersesat, dan lain sebagainya. Ingat, kita (manusia) sangat kecil di hadapan alam," kata Guntur. "Sekali lagi, jangan main-main dengan alam," lanjutnya.

Wawasan pendakian, wawasan mengenai lingkungan juga harus benar-benar diterapkan. Hal itu untuk menghindari kerusakan lingkungan, salah satunya soal membuang sampah.

Selama ini, masih banyak pendaki yang kurang memperhatikan lingkungan agar tren naik gunung bukan musibah, tapi berkah, seperti tak membuang sampah sembarangan. Saat ini masih banyak pendaki yang membuang sampah sembarang.

"Cukup besar ya, karena setiap mendaki gunung pasti ada saja sampah yang dibuang sembarangan, terutama di camp. Sampah-sampah plastik yang sulit terurai harus dibawa turun," kata Jazmi.

"Jadi, bekali diri dengan baik, lalu nikmatilah pendakian yang tidak akan terlupakan," tegas Guntur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.