Sukses

Deretan Kopi Unik Versi Buku Kopi: Indonesian Coffee Craft and Culture, Apa Saja?

Beda cara menyeduh, beda pula rasanya. Berikut enam kopi unik khas Nusantara yang mayoritas jarang ditemukan selain di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kopi, minuman pahit kaya aroma biasa dijadikan pembuka hari bagi kebanyakan orang. Kenikmatan dan kesegaran kopi sangat dipengaruhi pada jenis kopi yang dipilih.

Indonesia memiliki beragam cara untuk menyeduh kopi. Dalam buku Kopi: Indonesian Coffee Craft and Culture, dirangkum beberapa jenis kopi khas Nusantara berdasarkan cara menyeduhnya. Yang paling umum tentu saja kopi tubruk. 

Biasanya, kopi akan dituangkan secara menyeluruh ke dalam gelas tanpa ada lagi proses penyaringan. Kemudian, tambah dengan air yang mendidih ke dalam gelas dan aduk.

Beberapa daerah menerapkan cara seduh seperti ini, seperti di Cepu dan Salatiga. Namun, mereka menyebutnya sebagai kopi kothok. Sejumlah kawasan di luar negeri juga menerapkan cara menyeduh kopi serupa, seperti  Arab, Turki dan Timur Tengah. 

Selain hanya menyeduh bubuk kopi dengan air, masyarakat Indonesia juga mencampurnya dengan bahan lain. Misalnya, sejumlah penduduk desa di Jawa biasa mencampur kopi dan jagung yang dipanggang lantaran dianggap menghasilkan aroma yang menenangkan dan enak.

Ada pula yang mencampur kopi dengan jahe. Jahe yang hendak dicampur, dipanggang terlebih dahulu kemudian ditumbuk hingga rata. Setelah itu, masukkan jahe bersamaan dengan menyeduh kopi.

Campuran ini dipercaya dapat  menghangatkan tubuh dan mencegah gangguan perut. Ramuan ini biasa ditemukan di Maluku yang dalam bahasa setempat disebut kopi haia atau kopi rarobang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kopitiam

Di Indonesia, kopitiam terutama ada di kota Batam, Pekanbaru, Bandar Lampung dan Medan. Istilah kopitiam berasal dari gabungan kata kopi dalam bahasa Melayu dan kata tiam (店) yang berarti kedai dalam bahasa Hokkien.

Kopitiam hadir dengan gaya kopi Hainan. Penemuan baru, menyeduh kopi dengan menghadirkan proses penyaringan terlebih dulu dengan bantuan mesin kopi giling untuk menyiasati mayoritas orang yang tak tahan minum kopi.

Berbeda dengan kopi tubruk, kopi Hainan bisa dinikmati sebagai minuman kopi tanpa serbuk, yang kemudian dituangkan ke cangkir yang disiapkan. Di seluruh Asia Tenggara, kopi hitam yang disaring dikenal sebagai kopi o. Memiliki variasi dalam penyajian, kopi hitam bisa diminum dengan menambahkan sedikit gula atau susu kental manis. 

Anda bisa menemukan kopitiam legendaris yang masih berkembang hingga saat ini di Indonesia, seperti Banda Aceh, Medan, Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Pontianak, Makasar, Manado, dan Ambon. 

 

 

3 dari 3 halaman

Kopi Sanger

Kopi Sanger berasal dari bagian utara Indonesia, Aceh ini memiliki metode penyeduhan yang sama dengan kopitiam, kopi hainan. Kepanjangan dari sanger, adalah sama-sama ngerti. Di Aceh, kopi tarik juga populer dan mudah ditemui antara Malaysia-India.  

Uniknya, kopi sanger mengandung tiga jenis, kuat, pahit, dan manis. Seperti pepatah Turki, "Kopi harus hitam seperti neraka, sekuat kematian, tapi semanis cinta," tulis pepatah dalam buku Kopi: Indonesian Coffee Craft and Culture. 

Kopi Egg Yolk 

Kopi khas Sumatera Barat, memiliki sebutan kopi talua. Minuman kopi manis yang mendidih kemudian dituangkan ke atas kuning telur. Bisa juga ditambahkan sedikit bubuk vanila atau kayu manis untuk rasa dan aroma. Minuman tersebut kemudian disajikan dengan sepotong jeruk nipis, yang menutupi rasa kuning telur setengah matang itu.

Kopi dengan kuning telur ini memiliki kaya rasa yang manis saat diminum. Biasanya, para pria menyukai santapan kopi kuning telur ini di pagi hari. 

Kopi Pangku

Belum lama, kopi ini terkenal di Indonesia, karna memiliki keunikan dalam model penyajiannya. Berkeliling dengan sepeda, kopi ini disebut sebagai Starbike oleh Indonesian Coffee Craft and Culture. Anda bisa mendapatkan kopi nikmat ini, hanya dengan harga Rp 2 ribu per gelas.  Juga, bisa dihidangkan secara panas maupun dingin. (Mariany)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.