Sukses

Jadi Inspirasi, 4 Atlet Asian Para Games 2018 Ajak Publik Lindungi Satwa Liar

Di hari penutupan, sejumlah atlet Asian Para Games 2018 mengajak publik untuk bersama-sama melindungi satwa liar dari perdagangan ilegal.

Liputan6.com, Jakarta - Pergelaran Asian Para Games 2018 sudah memasuki babak akhir. Hari ini, Sabtu (13/10/2018), acara penutupan dari pesta olahraga terbesar bagi atlet difabel se-Asia ini diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Madya, Jakarta.

Di akhir event ini, deretan atlet yang berkontribusi di Asian Para Games 2018 melakukan sebuah kampanye untuk melindungi satwa liar. Lewat deretan video di akun Instagram Asian Para Games, mereka menyebut sejumah satwa yang keberadaannya dilindungi.

Tak hanya sebagai penjaga ekosistem, deretan satwa ini juga disebut sebagai pemberi insprasi bagi para atlet Asian Para Games 2018. Berikut kampanye perlindungan satwa yang digalakkan sejumlah atlet difabel yang keberadaannya memberi inspirasi.

Jendi Panggabean, Atlet Renang Asian Para Games

Ketangguhan dan ketekunan yang jadi kunci bagi para altet berjuang di Asian Para Games 2018 dinilai sama dengan yang dimiliki penyu. Pasal, perlu ketangguhan dan ketekunan untuk mencegah kepunahan. perburuan telur, juga perburuan ilegal daging dan cangkang penyu yang dianggap makanan karena mitos sebagai penambah vitalitas.

Jika penyu hilang, Jendi Panggabean mengucap, tidak ada lagi inspirasi bagi atlet Asian Para Games 2018. "Kita lupa kalau alam kita hilang, penopang hidup bagi kita juga hilang. Say no to illegal wildlife trade," tandasnya di video tersebut.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kampanye Perlindungan Satwa oleh Atlet Asian Para Games

Nanda Mei, Atlet Atletik Asian Para Games

"Ketepatan dan kecepatan adalah kunci bagi kami untuk bertanding di Asian Para Games. Seperti hiu, predator yang bisa bergerak melesat untuk mendapatkan mangsanya," tutur Nanda Mei, atlet atletik Asian Para Games 2018.

Disebutkan Nanda, hewan yang tergolong sebagai predator itu memberinya inspirasi untuk terus bergerak. Sayang, hiu kini menghadapi kepunahan karena maraknya perdagangan dan konsumi dadingnya. Jadi, Nanda mengajak untuk menghentikan perburuan liar dan melestarikan keberadaan hiu.

Kasep Ayatullah, Atlet Basketball Wheelchair Asian Para Games 

Satu lagi satwa yang diminta atlet Asian Para Games untuk dilindungi. Adalah orangutan, hewan endemik asal Indonesia yang dikagumi Kasep Ayatullah, Atlet Basketball Wheelchair Asian Para Games 2018.

Dituturkan Kasep, orangtua sebagai hewan yang menyebar bijian untuk regenerasi hutan makin terancam keberadaannya karena hutan yang terus berkurang. "Ayo kita perangi perdagangan satwa liar dilindungi!" tutup Kasep.

3 dari 3 halaman

Hani Puji Astuti, Atlet Menembak Asian Para Games 2018

"Saya ingin berpretasi memberikan pencapaian terbaik bagi negeri dan mencapai langit bagai elang. Sayangnya hewan ini terancam kepunahan karena sering diburu, dikurung dan diperjualbelikan," tutur Hani Puji Astuti, atlet menembak Asian Para Games 2018 mengawali.

Hewan ini diperdagangkan karena dianggap sebagai kemapanan. Walau demikian, Hani dengan tegas menyebut, ia sangat menolak keras perdagangan dan perburuan elang yang membuat jumlah populasi hewan ini terus berkurang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.